Sejarah Bilangan Prima, Misteri dan Manfaatnya di Masa Depan

ADVERTISEMENT

Sejarah Bilangan Prima, Misteri dan Manfaatnya di Masa Depan

Devita Savitri - detikEdu
Jumat, 05 Mei 2023 06:30 WIB
Bilangan prima ditunjukkan pada angka yang kotaknya berwarna kuning
Foto: Kemdikbud
Jakarta -

Bilangan prima adalah bilangan yang hanya mempunyai dua faktor yaitu bilangan 1 dan bilangan itu sendiri. Biasanya, bilangan prima berbentuk bilangan ganjil. Namun, tak selalu bilangan ganjil merupakan bilangan prima.

Dikutip melalui laman Sampoerna Academy, angka dua menjadi satu-satunya bilangan genap yang masuk dalam kategori bilangan prima. Alasannya karena 2 memiliki dua faktor yakni bisa dibagi oleh satu dan habis dibagi oleh dua.

Secara matematis, tidak ada bilangan prima yang terbesar, karena pada dasarnya jumlah bilangan prima disebutkan tidak terhingga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, bilangan prima disebutkan menjadi bilangan yang unik sekaligus misterius. Mengapa? Begini penjelasannya.

Sejarah Bilangan Prima

Bilangan prima diketahui sudah hadir sejak 300 tahun sebelum masehi (SM) yang ditemukan oleh Euclid dari Alexandria.

ADVERTISEMENT

Euclid adalah seorang matematikawan Yunani yang menjelaskan bila bilangan prima berjumlah tak terbatas.

Perjalanan bilangan ini berlanjut hingga 100 tahun kemudian yakni pada tahun 200 SM. Seorang matematikawan asal Kirene bernama Eratosthenes membuat saringan untuk menemukan bilangan prima.

Ia memisahkan bilangan yang bukan prima dengan rentang tertentu hingga bilangan prima bisa ditemukan.

Sayangnya tidak ada kelanjutan atau informasi yang menyebutkan penemu pertama untuk bilangan prima adalah Euclid atau Eratosthenes.

Pada abad ke-17, seorang biarawan Perancis bernama Marin Mersenne melakukan studi terkait bilangan prima dengan mencetuskan sebuah rumus yaitu Mn = 2n -1.

Mn diartikan sebagai bilangan prima yang baru didapatkan dan n adalah bilangan primanya.

Marin Mersenne menjelaskan apabila angka 2 dipangkatkan dengan bilangan prima kemudian dikurangi satu, hasilnya akan berupa bilangan prima.

Contohnya: n=3, jika mengikuti rumus makan 2^3 - 1 = 7 (8-1=7). Di mana 7 adalah bilangan prima.

Sayangnya, rumus ini memiliki kelemahan dan beberapa hasilnya menunjukkan bukan bilangan prima.

Namun, melalui rumus tersebut bilangan prima terbesar ditemukan di tahun 2018. Melalui proyek bernama GIMPS (Great Internet Mersenne Prime Search) Patrick Laroche menemukannya.

Lewat rumus Mersenne, angka 282589933 - 1 jika dijabarkan total digitnya bisa mencapai 24,862,048.

Bilangan Prima Dianggap Misterius

Rachmat Hidayat pakar dan pemerhati pendidikan matematika di Indonesia menjelaskan bilangan prima adalah bilangan yang misterius bagi matematikawan di seluruh dunia.

Hingga saat ini tidak ada satupun yang tahu bagaimana pola bilangan ini. Dengan demikian, bilangan ini muncul benar-benar secara acak.

Meskipun di tahun 2018 ditemukan bilangan prima terbesar, para matematikawan terus memunculkan banyak teori baru tentang bilangan prima agar polanya bisa terpecahkan.

Bila pola bilangan prima bisa dipecahkan, Rachmat menjelaskan kejadian lain di dunia ini juga bisa dicari celahnya. Bahkan bila berhubungan dengan bencana alam.

"Coba bayangkan jika bilangan paling acak yang ada di dunia ini berhasil kita tentukan polanya, maka kejadian-kejadian acak lainnya yang ada di kehidupan kita juga akan mampu kita lihat polanya. Akibatnya kejadian-kejadian acak seperti bencana alam, kebakaran, kecelakaan akan lebih mudah kita prediksi kehadirannya," ujarnya.

Manfaat Bilangan Prima di Masa Depan

Tak hanya bisa memprediksi berbagai kejadian acak didunia, bilangan prima juga peran besar di zaman digitalisasi saat ini.

Seperti yang dikutip detik Edu sebelumnya melalui artikel Apa Kegunaan Bilangan Prima? milik matematikawan Institut Teknologi Bandung, Intan Muchtadi Alamsyah disebutkan bila bilangan prima bisa digunakan dalam hal kriptografi.

Kriptografi merupakan salah satu cara pengiriman pesan secara rahasia. Ketika mengakses kriptografi penggunanya akan diminta mengisi kata sandi atau PIN.

Kata sandi atau PIN ini bisa dilakukan untuk mengambil uang di ATM hingga mengecek email.

Dengan demikian, dalam menggunakan bilangan prima dalam pin atau kata sandi di pembangunan sistem kriptografi, pesan rahasia atau data kita akan aman.

Wah menarik sekali ya detikers tentang bilangan prima ini. Jadi, yuk sebutkan berapa bilangan prima yang jadi favoritmu?




(faz/faz)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads