Law of Attraction dari Sudut Pandang Sains

ADVERTISEMENT

Law of Attraction dari Sudut Pandang Sains

Zefanya Septiani - detikEdu
Sabtu, 29 Apr 2023 08:00 WIB
Ilsutrasi meditasi
Foto: Shutterstock
Jakarta -

Law of Attraction (LOA) membetot perhatian beberapa tahun belakangan setelah buku 'The Secret' yang ditulis Rhonda Byrne terbit lebih dari 1 dekade lalu. Namun bagaimana LoA itu ditinjau dari sudut pandang ilmiah?

LoA atau yang biasa disebut dengan hukum tarik menarik, akan mempercayai bahwa pikiran dan perasaan dapat mempengaruhi kehidupan kita. Melalui hukum ini, dianjurkan untuk memanifestasikan perkataan yang baik supaya menarik hal yang positif dalam kehidupan kita.

Law of Attraction Menurut Sains

Sayangnya, hingga saat ini belum ditemukan bukti yang konkret secara ilmiah untuk menjelaskan bahwa hukum tarik menarik memang ada seperti yang dituliskan dalam laman Health Line. LoA secara umum masih dipandang sebagai pseudoscience atau ilmu semu karena tidak memiliki dasar ilmiah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, para pendukung dari LoA menyatakan bahwa hukum tarik menarik didukung oleh teori dari fisika kuantum yang kemudian dirujuk bahwa LOA juga memiliki elemen energi dan getaran.

Emma Halley, pelatih kesejahteraan spiritual mengungkapkan bahwa LOA memiliki prinsip 'like attracts like'. Artinya ialah apa yang kita lepaskan ke alam semesta akan kita terima kembali karena segala sesuatu, bahkan pikiran dan perasaan membawa getaran.

ADVERTISEMENT

"Dengan percaya bahwa kita sudah mencapai (keinginan kita), kita mengeluarkan frekuensi dan getaran yang sesuai ke alam semesta yang pada gilirannya akan menariknya kepada kita," tambahnya.

Hingga saat ini belum terdapat studi ilmiah yang secara meyakinkan membuktikan keberadaan dari hukum tarik menarik ini. Namun, terdapat beberapa penelitian psikologi yang mendukung akan pemikiran positif dan visualisasinya.

Sebuah studi yang dilakukan pada tahun 2005, mengungkapkan bahwa orang yang memiliki suasana hati lebih positif cenderung akan menikmati tingkat kebahagiaan dan kesuksesan yang lebih tinggi. Studi lainnya yang dilakukan pada tahun 2012 juga mengungkapkan hal yang serupa bahwa dengan memvisualisasikan keinginan kita akan meningkatkan kemungkinan keinginan kita menjadi kenyataan.

Diketahui, hingga kini LOA belum mendapatkan justifikasi ilmiah. Namun, hal tersebut tidak menjadi penghambat bagi banyak orang untuk mempercayai hukum ini dan menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari.

Cara Mempraktikkan Law Of Attraction

Dituliskan psikolog Elizabeth Scott dalam laman Very Well Mind, menurut filosofi dari LOA, kita akan menciptakan realitas kehidupan milik kita sendiri. Sehingga ketika kita memfokuskan terhadap suatu hal berarti kita akan menarik hal tersebut ke dalam kehidupan kita.

LOA juga mensugestikan bahwa apa yang benar-benar kita yakini dalam hidup dapat benar-benar terjadi. Psikolog Scott memberikan beberapa langkah bagi siapa saja yang ingin mempraktikkan hukum tarik menarik ini, yakni:

  • Bersyukur
  • Memvisualisasikan tujuan yang kita miliki
  • Mencari hal-hal positif dalam suatu situasi
  • Mempelajari cara mengidentifikasikan pemikiran negatif
  • Lebih banyak menggunakan afirmasi positif
  • Membingkai ulang peristiwa dengan cara yang lebih positif

Dampak Dari Penerapan LOA

Dituliskan psikolog Scott dalam laman Very Well Mind, meskipun telah diketahui tidak memiliki justifikasi ilmiah, beberapa berpendapat bahwa hukum ini dapat memiliki dampak positif, yaitu:

Efek Spiritual

Perubahan positif dapat didapatkan karena hukum ini dapat menyentuh spiritualitas seseorang. Hukum ini dipercaya bekerja dengan menyelaraskan Tuhan atau alam semesta dengan keinginan kita. Selain itu, LOA juga dipercaya mampu membuat kita lebih banyak bersyukur serta fokus pada impian kita.

Kesejahteraan yang Lebih Baik

Penerapan LOA akan menyebabkan kita untuk fokus dalam mencapai realitas yang baru dan mempercayai bahwa itu mungkin terjadi. Sebabnya, kita akan lebih membuka diri untuk kemungkinan yang baru serta mengambil banyak peluang.

Penelitian tentang optimisme menunjukkan bahwa orang yang optimis cenderung akan mendapatkan kesehatan yang lebih baik, kebahagiaan yang lebih besar dan keberhasilan yang lebih banyak.

Kendati demikian, ternyata LOA dapat menyebabkan apa yang disebut toxic positivity akibat tren dari hukum ini seperti yang disebutkan oleh Halley dalam laman Health Line. Ia juga menambahkan bahwa LOA akan memaksa pola pikir positif dalam semua situasi untuk dimanifestasikan. Represi emosional atau menekan semua emosi negatif yang dihasilkan oleh efek tersebut dapat berbahaya.

"Ini berbahaya, karena ini memiliki risiko yang sangat nyata untuk mengabaikan keadaan emosional dan kesejahteraan mental seseorang. Perasaan negatif dan suasana hati yang rendah adalah sah dan itu nyata. Kita harus dapat mengakui perasaan tersebut terlebih dahulu sebelum dapat berharap untuk menyembuhkannya." tambah Halley.

Hukum tarik menarik atau LoA bukanlah solusi langsung untuk menghadapi tantangan hidup tetapi dapat membantu kita untuk memiliki pandangan hidup yang lebih positif. Kendati demikian, kita harus menerima semua emosi kita terlebih dahulu sebelum menerapkan LOA.

"Jika tidak, Anda berisiko melalui jalan pintas spiritual, atau mengabaikan yang negatif dan melewatkan pekerjaan yang diperlukan untuk pertumbuhan nyata," demikian saran Halley.




(nwk/nwk)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads