Pernah teringat sesuatu setelah mencium suatu aroma? Ternyata hal ini bukan sebuah kebetulan, lo. Beberapa studi telah menemukan hubungan antara aroma, emosi, dan ingatan yang kuat.
Melansir laman majalah Discover, ternyata aroma mampu membangkitkan ingatan dan emosi yang kuat karena berhubungan daerah otak bertanggung jawab memprosesnya.
Aroma atau bau akan diproses oleh bola penciuman, bagian di depan otak sebelum dikirim ke jalur langsung ke sistem limbik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hubungan istimewa antara sistem penciuman dan sistem limbik ini membantu menjelaskan mengapa bau dapat membangkitkan ingatan emosional daripada indra yang lain.
Jenis Memori pada Manusia yang Melibatkan Bau
Venkatesh Murthy, seorang ahli saraf di Universitas Harvard melakukan eksplorasi dasar saraf dari perilaku yang dipandu oleh bau pada hewan.
Ia mengatakan bahwa saat teringat sesuatu dan merasa emosional, hal itu berkaitan dengan sesuatu di bagian otak yang terlibat dengan penciuman.
Pada manusia, terdapat beberapa jenis memori, seperti memori kerja, memori jangka pendek, atau memori semantik. Satu memori lagi juga ada memori yang melibatkan bau yakni memori episodik.
Memori episodik adalah kenangan peristiwa tertentu dari sudut pandang orang pertama yang dekat dengan indra penciuman kita. Ingatan yang dipicu oleh bau bersifat otobiografi.
Theresa L. White, seorang profesor psikologi di Le Moyne College juga mengatakan bahwa kekuatan bau mampu membangkitkan ingatan tertentu yang dimiliki seseorang.
Berhubungan dengan Indra Perasa
Ingatan juga tidak jauh dengan indra perasa. Murthy menyetujui anggapan bahwa rasa merupakan kombinasi dari indra perasa dan penciuman kita.
Misalnya saat menggigit sesuatu, unsur-unsur dari makanan ini akan pecah dan dikirim ke hidung untuk diproses.
Maka jika kita makan, indra yang dirasakan sebenarnya adalah bau. Ini karena saat mengunyah, aroma tersebut masuk ke belakang mulut dan akhirnya ke hidung.
Alasan Bau Bisa Memicu Memori
Sebuah penelitian menemukan hubungan antara bau dan ingatan yang kuat dan emosional. Para ilmuwan berpendapat bahwa ingatan dan penciuman mungkin lebih erat kaitannya daripada indra lainnya karena tata letak otak memungkinkan koneksi cepat antara sistem penciuman dan sistem limbik, tempat emosi dan ingatan diproses.
Selain itu, para peneliti berpikir bahwa ingatan yang dipicu oleh bau cenderung dikaitkan dengan aroma yang tidak biasa, atau aroma dari masa lalu. Jadi saat itu terjadi, rasanya seperti kita mengalami kembali emosi itu untuk pertama kalinya.
(faz/faz)