Filosofi Ketupat, Makanan yang Tak Pernah Absen saat Lebaran

ADVERTISEMENT

Filosofi Ketupat, Makanan yang Tak Pernah Absen saat Lebaran

Nikita Rosa - detikEdu
Minggu, 23 Apr 2023 14:00 WIB
Ketupat merupakan makanan khas Lebaran yang menjadi tradisi perayaan Idul Fitri di Indonesia. Lalu, bagaimana asal-usul ketupat Lebaran? Simak penjelasannya.
Makna Filosofis Ketupat. (Foto: Getty Images/iStockphoto/asnidamarwani)
Jakarta -

Ketupat merupakan salah satu tradisi unik peringatan hari raya Idul Fitri di Indonesia. Makanan yang dibalut daun kelapa muda atau janur ini memiliki makna mendalam di baliknya.

Ketupat merupakan makanan tradisional yang berbahan dasar beras yang dimasak dengan cara direbus di dalam anyaman janur. Menurut Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Kalimantan Timur, tradisi ketupat ini berawal dari penyebaran agama Islam di Pulau Jawa oleh Sunan Kalijaga.

Berawal Dari Wali Songo Sunan Kalijaga

Salah satu wali songo itu menjadikan ketupat sebagai budaya dan filosofi Jawa yang berbaur dengan nilai keislaman. Di mana membaurkan pengaruh budaya Hindu pada nilai keislaman, sehingga ada percampuran budaya antara keduanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sunan Kalijaga memperkenalkan Bakda Lebaran dan Bakda Kupat. Sebagai informasi, Bakda Kupat merupakan budaya yang dimulai satu minggu setelah lebaran. Pada hari itu, banyak masyarakat yang menganyam dan mempersiapkan hidangan Ketupat.

Ketupat akan diantarkan kepada kerabat yang lebih tua sebagai simbol kebersamaan.

ADVERTISEMENT

Sunan Kalijaga membagikan ketupat sebagai sarana untuk berdakwah menyebarkan agama Islam. Ini menjadi pendekatan budaya oleh Sunan Kalijaga untuk mengajak orang Jawa untuk memeluk agama Islam pada waktu itu.

Secara perlahan, tradisi ketupat ini menjadi melekat di Indonesia sebagai hidangan Lebaran.

Makna Filosofis Ketupat

Ketupat berasal dari kata 'kupat' dengan arti ganda yakni ngaku lepat (mengakui kesalahan) dan laku papat (empat tindakan). Empat tindakan yang dimaksudkan antara lain: luberan (melimpahi), leburan (melebur dosa), lebaran (pintu ampunan terbuka lebar) dan laburan (menyucikan diri).

Isian beras pada ketupat juga dilambangkan sebagai hawa nafsu. Janur merupakan singkatan dari jatining nur atau cahaya sejati (hati nurani). Jika digabungkan, Ketupat memiliki arti manusia yang menahan nafsu dengan mengikuti hati nurani.




(nir/nwy)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads