Sejarah Ketupat Lebaran yang Ada Sejak Abad 15, Dikenalkan Sunan Kalijaga

ADVERTISEMENT

Sejarah Ketupat Lebaran yang Ada Sejak Abad 15, Dikenalkan Sunan Kalijaga

Fahri Zulfikar - detikEdu
Jumat, 21 Apr 2023 13:00 WIB
Ilustrasi ketupat
Foto: Thinkstock/yuliang11/Ketupat
Jakarta -

Ketupat adalah makanan dari beras yang dimasukkan ke dalam anyaman pucuk daun kelapa dan direbus hingga matang. Ketupat telah menjadi makanan yang selalu ada di hari lebaran.

Makanan berbentuk kantong segi empat ini umumnya dimakan sebagai pengganti nasi. Biasanya dimakan dengan lauk opor ayam, sate, atau kudapan khas Idulfitri lainnya.


Makna Ketupat

Dalam bahwa Jawa atau Sunda, ketupat juga disebut dengan kupat yang merupakan akronim dari "ngaku lepat". Artinya adalah "mengakui kesalahan".

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melansir informasi dari akun instagram Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kemendikbud, kupat juga diartikan sebagai "laku papat" atau empat laku yang tercermin dari empat sisi ketupat, yaitu:

1. Lebaran, dari kata dasar 'lebar' artinya pintu ampun dibuka untuk orang lain

ADVERTISEMENT

2. Luberan, dari kata dasar 'luber' artinya melimpah dan memberi sedekah pada orang yang membutuhkan

3. Leburan, dari kata dasar 'lebur' artinya bermakna melebur dosa yang dilalui selama satu tahun

4. Laburan, merupakan kata lain 'kapur' bermakna menyucikan diri atau putih kembali seperti bayi.

Sejarah Ketupat Lebaran

Berdasarkan catatan yang dihimpun detikcom, ketupat sudah dikenal sejak abad 15 pada era Kerajaan Demak.

Ahli sejarah asal Belanda, Hermanus Johannes de Graaf, dalam bukunya 'Malay Annual', dikatakan ketupat pertama kali muncul di daerah Jawa, pada masa kepemimpinan Kerajaan Demak.

Di masa itu, bentuk ketupat mirip dengan apa yang dikenal sekarang dan juga direbus dengan anyaman daun kelapa.

Bagian dari Penyebaran Islam Sunan Kalijaga

Dalam catatan Hermanus Johannes de Graaf, kemunculan ketupat di tengah masyarakat Jawa adalah bagian dari penyebaran agama Islam yang dibawa oleh Sunan Kalijaga. Pada masa itu, diketahui mayoritas penduduk di Jawa masih memeluk agama kepercayaan atau dikenal juga dengan nama Kejawen.

Kemudian ketupat digunakan Sunan Kalijaga untuk melakukan pendekatan dakwah dalam sisi budaya. Sebab, ketupat dipercaya bisa menjadi alat yang lebih familiar untuk pendekatan dakwah, dengan kebudayaan masyarakat Jawa yang kental pada saat itu.

Ketupat dijadikan sebagai budaya dan filosofi Jawa yang berbaur dengan nilai keislaman, sehingga ada akulturasi budaya antara keduanya.

Baru setelah agama Islam mulai diterima secara luas, ketupat akhirnya melekat menjadi hidangan yang khas pada perayaan Islam, seperti lebaran Idulfitri.




(faz/nwk)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads