Saat layar komputer melambat, apa kamu termasuk orang yang mengeklik tetikus atau mouse secara terus-menerus atau diam saja? Bisa jadi hal ini ada hubungannya dengan kepribadianmu.
Menurut sebuah studi terbaru oleh Kimberly Meidenbauer dan rekannya dari Universitas Chicago, manusia secara alami menunjukkan keadaan internal lewat gerakan fisik. Gerakan inipun dipelajari lewat ketukan pada tetikus, ponsel, atau tablet saat peserta riset menyelesaikan tugas online.
Tipe-tipe dalam mengeklik tetikus ternyata berhubungan dengan perilaku seseorang. Menurut penelitian lain, semakin banyak kamu mengeklik, semakin besar minat pada apa yang ada di layar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Orang yang mengeklik cepat mungkin juga ragu-ragu, menandakan bahwa mereka harus memeriksa dan memeriksa ulang pekerjaan mereka.
Penelitian sebelumnya telah lebih lanjut menetapkan hubungan antara kepribadian yang diukur dengan Sifat Lima Faktor atau Five Factors Theory dan frekuensi mengeklik tetikus . Kelima faktor itu adalah extraversion, keramahan, kesadaran, neurotisme, dan keterbukaan terhadap pengalaman.
Orang dengan kepribadian extrovert, contohnya, akan mengeklik mouse dengan lebih cepat. Sedangkan mereka yang memiliki neurotisme tinggi, atau emosi negatif, cenderung duduk diam.
Metode Penelitian
Para penulis memilih format investigasi perilaku dengan survei online seperti "Qualtrics". Dalam survei ini, terpasang perangkat lunak yang memiliki beberapa kontrol di dalamnya.
Seperti dijelaskan dalam Psychology Today, para peserta diminta untuk mengurutkan gambar dalam beberapa butir soal.
Menguji Hubungan Kepribadian Dengan Klik Mouse
Tim Universitas Chicago pun mengukur dengan presisi perilaku mengeklik tetikus dari peserta mereka. Tugas pemeringkatan gambar memberikan berbagai ukuran, termasuk jumlah jeda, jarak antara klik, jumlah waktu yang mereka habiskan untuk tugas tersebut, dan kecepatan menggerakkan mouse.
Data pemeriksaan perhatian juga memungkinkan para peneliti untuk menilai perilaku seperti "mengeklik ulang". Di mana mereka mengeklik lebih dari yang diperlukan, jumlah klik yang mereka perlukan untuk menyelesaikan tugas, dan penyimpangan yang ditunjukkan pola klik mereka dari yang sebelumnya.
Seperti yang diperkirakan, skor perhatian berbasis tetikus berkorelasi dengan kesadaran, keramahan, dan keterbukaan terhadap pengalaman. Salah satu hasilnya, peserta yang kurang memperhatikan lebih tinggi dalam neurotisme.
Temuan ini juga berlaku dengan faktor usia. Semakin tua seseorang, semakin perilaku mengeklik mouse berkaitan dengan tingkat kesadaran yang lebih tinggi.
(nir/pal)