Sempat geger beberapa hari belakangan penempelan QRIS palsu di kotak masjid. Setelah diselidiki, rupanya pelaku sudah menempel QRIS palsu di berbagai tempat.
QRIS adalah singkatan dari Quick Response Code Indonesian Standard. Disebutkan dalam situs Bank Indonesia (BI), QRIS adalah penyatuan bermacam-macam QR dari berbagai Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) dengan memakai QR code atau kode QR.
Teknologi QRIS diluncurkan 17 Agustus 2019 supaya transaksi pembayaran domestik via kode QR bisa lebih mudah, cepat, dan aman. Sekarang ini dengan QRIS seluruh aplikasi pembayaran dari bank maupun nonbank bisa dimanfaatkan oleh masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bagi para pengguna QRIS, dosen dan pakar IT UM Surabaya, Lukman Hakim memiliki sejumlah tips agar masyarakat terhindar dari penipuan dengan modus semacam ini. Yuk simak supaya terhindar dari penipuan!
Tips Terhindar dari Penipuan QRIS
1. Memastikan QR Code Asli
Lukman menyarankan agar pengguna QRIS memastikan bahwa QR code memang asli dari lembaga resmi. Menurutnya, apabila memang ada yang dirasa janggal, sebaiknya bertanya kepada petugas atau penjaga di area setempat.
2. Cek Nama Penerima dengan Teliti
Tips selanjutnya menurut Lukman adalah memastikan apakah penerima dana via QR code memang orang yang dituju. Ini tujuannya agar tidak keliru mengirim ke orang yang tidak bertanggung jawab.
3. Tidak Asal Scan QR Code
Lukman mengatakan, banyak kasus phising terjadi karena kelalaian pengguna terhadap smartphone. "Hindari scan QR code, jangan menggunakan code QR dari sumber yang tidak jelas asalnya dari mana," ungkapnya, dikutip dari rilis laman kampus.
4. Jangan Bagikan QR Code
Lukman berujar, QR code bisa jadi tautan untuk informasi pribadi, sebagai contoh kode QR dalam kartu vaksin.
"Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, jangan membagikan kode QR dan dokumen pribadi baik dalam bentuk cetak atau unggahan di media sosial," imbuhnya.
(nah/nwy)