Para arkeolog terus mencari peninggalan benda kuno yang bersejarah dan berusia ribuan tahun. Baru-baru ini mereka menemukan mural pria bermuka dua dengan hiasan kepala emas di Lembah Nepena Peru utara.
Mural Pria Muka Dua
Mural yang ditemukan oleh para arkeolog pada satu sisi menggambarkan seorang pria yang memegang kipas bulu dan sebuah cawan yang terdapat empat burung kolibri sedang minum, demikian dilansir dari Smithsonian Magazine, Kamis (13/4/2023), ditulis Jumat (14/4/2023).
Sedangkan pada gambar lain terdapat seorang pria yang pria yang memegang kipas bulu dan benda tak dikenal yang sebagiannya tertutup.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para peneliti memperkirakan usia dari mural tersebut sekitar 1.400 tahun dan menampilkan detail yang rumit yang membuatnya mengesankan. Mereka juga menambahkan bahwa mural tersebut sangat unik.
Dijelaskan Direktur Proyek Penelitian Arkeologi Peru Jessica Ortiz Zevallos bahwa gambar dalam mural tersebut belum pernah terlihat dalam seni peradaban Moche atau tradisi pra-Hispanik lainnya di wilayah Andes.
Menurut Britannica, peradaban Moche atau Mochica adalah peradaban yang berkembang di wilayah Andes abad ke-1 hingga ke-8 Masehi di pantai utara yang sekarang disebut Peru. Nama itu diambil dari situs besar Moche, di lembah sungai dengan nama yang sama, yang tampaknya merupakan ibu kota atau kota utama suku Moche. Permukiman mereka terbentang di sepanjang pantai utara Peru yang panas dan gersang dari lembah Sungai Lambayeque ke selatan sejauh lebih dari 215 mil (350 km) hingga lembah Sungai NepeΓ±a.
Diketahui, mural tersebut ditemukan oleh para arkeolog di pilar dalam aula upacara. Sayangnya, mereka tidak tahu apa yang diwakili oleh penggambaran pria muka dua tersebut.
Kendati demikian mereka memiliki beberapa teori, yaitu dengan kemungkinan kecil mural tersebut bisa jadi melambangkan dewa tetapi seni suku Moche lebih sering menggambarkan dewa dengan karakteristik non-manusia seperti taring atau sayap.
Ditambahkan arkeolog Lisa Trever yang juga sejarawan seni dari Universitas Columbia, mengungkapkan bahwa kemungkinan para seniman bereksperimen dengan cara menggambarkan gerakan dan dua momen naratif sekaligus.
Lokasi Penemuan di Panamarca
Penemuan mural tersebut dilakukan melalui penelitian yang dipimpin oleh Zevallos bersama Lisa Trever dan Michele Koons, arkeolog dari Museum Alam dan Sains Denver.
Para peneliti memperkirakan lukisan yang ditemukan kurang dari 10 persen dari lukisan yang ada di situs tersebut yang merupakan sebuah kompleks arsitektur dan arkeologi bernama Panamarca.
Trever mengemukakan bahwa Panamarca merupakan tempat inovasi dan kreativitas artistik luar biasa di mana para pelukis mengelaborasi pengetahuan mereka terkait teks suci artistik dengan cara yang kreatif dan bermakna ketika orang Nepena menetapkan posisi mereka di wilayah Moche paling selatan.
Ia juga menambahkan bahwa penelitian yang mereka lakukan dapat berpeluang untuk membuka periode baru akan pemahaman dan apresiasi akan seni Moche.
Pemahaman dan apresiasi tersebut dapat dilakukan oleh siapa saja termasuk seniman kontemporer yang menggunakan karya leluhur sebagai inspirasi dalam praktik mereka.
Diketahui, pekerjaan arkeologi di Panamarca telah berlangsung selama lebih dari 50 tahun dan telah menemukan berbagai lukisan bersejarah. Para peneliti juga menemukan contoh lain dari seni Moche selain mural pria bermuka dua.
Lukisan lainnya yang ditemukan menggambarkan seorang pendeta wanita yang sedang melakukan upacara pengorbanan. Selain lukisan tersebut para peneliti juga menemukan lukisan dinding yang menggambarkan seekor kelelawar dan seekor ular.
Meskipun tidak terlibat ke dalam penelitian tersebut, Edward Swenson yang merupakan seorang arkeolog dari University of Toronto menyatakan bahwa mural di Panamarca benar-benar spektakuler.
Ia turut menambahkan bahwa penemuan baru tersebut dapat secara signifikan membantu upaya arkeologi dan sejarah seni untuk merekonstruksi makna kosmologis dan narasi religius dari ikonografi Moche.
Para peneliti berencana untuk kembali ke situs tersebut pada akhir tahun ini. Pasalnya, mereka telah melihat mural serupa tetapi hanya dapat melihat ujung kipas bulu lurus dan tangan yang memegangnya seperti yang diungkapkan oleh Trever.
"Kami sangat ingin kembali ke Panamarca dan terus membagikan temuan kami," tutur Koons dalam pernyataan tim.
(nwk/nwk)