Seberapa Tinggi Gunung Bisa Tumbuh? Ini Jawabannya

ADVERTISEMENT

Seberapa Tinggi Gunung Bisa Tumbuh? Ini Jawabannya

Nikita Rosa - detikEdu
Selasa, 11 Apr 2023 13:00 WIB
Pemanasan global: Gletser Gunung Everest mencair, Nepal hendak relokasi kamp pendakian
Seberapa Tinggi Gunung Bisa Tumbuh? (Foto: BBC Magazine)
Jakarta -

Pegunungan Himalaya menampung gunung-gunung tertinggi di dunia. Gunung Everest adalah yang tertinggi, menjulang 8,8 km di atas permukaan laut.

Setelah Everest, yang tertinggi adalah gunung K2 dengan tinggi 8,6 km di atas permukaan Bumi. Mungkinkah pegunungan ini bisa lebih tinggi? Lalu, seberapa tinggi gunung bisa tumbuh di Bumi?

Secara teoritis, sebuah gunung bisa sedikit lebih tinggi dari Everest menurut kata Gene Humphreys, ahli geofisika di University of Oregon. Tetapi, ia harus mengatasi beberapa tantangan yang dihadapi banyak gunung saat tumbuh.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Misalnya, karena tarikan gravitasi Bumi, setiap tumpukan batu yang tumbuh menjadi gunung akan mulai membungkuk. Proses aktif, seperti erosi, juga membantu mencegah gunung tumbuh terlalu tinggi. Tak lupa gletser, bongkahan es besar yang bergerak lambat, juga bisa mengurangi ketinggian gunung.

Efek erosi dan gravitasi berarti bahwa semakin besar gunung, maka semakin besar tekanan yang diciptakan oleh gravitasi dan semakin kuat kecenderungan untuk runtuh. Meskipun Gunung Everest dapat ditinggikan lagi, sisi selatannya yang curam dapat menyebabkan tanah longsor.

ADVERTISEMENT

Namun, ada cara gunung bisa tumbuh lebih tinggi dari Everest, lanjut Humphreys. Begini penjelasannya.

Cara Gunung Bisa Bertambah Tinggi Melampaui Everest

Proses vulkanik bisa menjadi cara gunung bertambah tinggi. Pegunungan vulkanik, seperti Kepulauan Hawaii, tumbuh saat meletus. Lava yang mengalir keluar dari gunung berapi mendingin berlapis-lapis, membuat gunung berapi semakin tinggi.

Agar gunung terus tumbuh, diperlukan sumber magma yang terus-menerus untuk dipompa semakin tinggi. Memungkinkannya untuk meletus dan mengalir menuruni sisi gunung.

Proses vulkanik ini persis seperti bagaimana gunung tertinggi di tata surya, Olympus Mons Mars, terbentuk. Menjulang 25 km, Olympus Mons sangat tinggi sehingga benar-benar menembus bagian atas atmosfer Mars.

Namun, meskipun Kepulauan Hawaii juga terbentuk di atas titik panas, lempeng Pasifik terus bergerak, sehingga pulau-pulau tersebut tidak akan bertahan cukup lama di titik panas karena gunung berapinya menjadi sebesar gunung seperti Olympus Mons.

"Di Mars jika kamu hanya memiliki hotspot yang sama tetapi lempengnya tidak bergerak, kamu dapat membuat gunung berapi yang sangat besar selama ratusan juta atau milyaran tahun aktivitas," kata Horgan dalam Live Science dikutip Minggu (9/4/2023).

Tetapi bahkan raksasa seperti Olympus Mons memiliki batas. Menurut Horgan, jika gunung berapi tersebut masih aktif, kemungkinan sudah mendekati akhir pertumbuhannya. Ini karena tekanan yang diperlukan untuk terus memompa magma ke puncak gunung mungkin tidak akan mampu mengatasi gaya yang bekerja melawannya, yakni ketinggian gunung dan tarikan gravitasi Mars sendiri.

"Kamu dapat menganggap gunung berapi pada dasarnya sebagai pipa yang kamu coba untuk memompa lava, dan pada tingkat tertentu, jika terlalu besar, terlalu tinggi, kamu tidak memiliki cukup tenaga untuk mengalirkan lava," kata Horgan.




(nir/nwk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads