Kerap Disebut Macan Putih, Ini Fakta Tentang Harimau Putih yang Langka

ADVERTISEMENT

Kerap Disebut Macan Putih, Ini Fakta Tentang Harimau Putih yang Langka

Zefanya Septiani - detikEdu
Jumat, 31 Mar 2023 10:00 WIB
Harimau putih
Foto: Pixabay/skeeze/Harimau Putih
Jakarta -

Warna harimau pada umumnya adalah garis-garis hitam-oranye. Tapi pernahkah detikers melihat harimau putih? Warna tersebut tentunya menjadi unik karena langka dimiliki oleh spesies kucing besar.

Selama ini, harimau kerap disebut sebagai macan. Termasuk harimau putih yang dikatakan sama dengan macan putih. Padahal, harimau dan macan berasal dari dua spesies yang berbeda.

Meski keduanya sama-sama termasuk famili Felidae dan genus Panthera, namun spesiesnya bisa berbeda tergantung jenisnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Harimau termasuk pada Panthera tigris sedangkan macan seperti macan tutul termasuk spesies Panthera pardus dan jaguar memiliki spesies Panthera onca.

Selain itu, dari segi ukuran juga berbeda antara harimau dan macan. Harimau jauh lebih besar dari macan yang tergolong kelompok kucing sedang (middle-cat). Berat harimau bisa mencapai ratusan kg, sedangkan macan dewasa hanya sekitar 30 kg.

ADVERTISEMENT

Nah, agar tidak keliru lagi menyebut sebagai macan putih, yuk kenali lebih jauh tentang harimau putih yang langka, dikutip dari berbagai sumber seperti laman IFL Science hingga buku 'Big Cats' karya Tom Brakefield.

Mengenal Harimau Putih

Harimau yang sering disebut macan putih memiliki bulu tebal berwarna putih yang dilengkapi dengan loreng hitam dan memiliki hidung berwarna merah jambu.

Pertumbuhan harimau putih dapat mencapai panjang tubuh jantan hingga rata-rata 270 cm dengan bobot 221 kg. Sedangkan pada betina, mereka dapat mencapai panjang tubuh rata-rata 240 cm dengan berat 140 kg.

Diketahui bahwa harimau putih pertama yang ditemukan bernama Mohan. Saat itu usianya 9 bulan dan hidup di Hutan Bandhavgarh, India pada tahun 1951.

Sampai saat ini, sudah ditemukan tiga jenis harimau putih lainnya selain jenis yang dimiliki oleh Mohan. Penelitian akan harimau putih dilakukan dengan cara mengawinkan Mohan secara ekstensif selama sisa hidupnya.

Sedangkan banyaknya harimau putih yang terdapat di penangkaran merupakan akibat dari upaya perkawinan sedarah yang dilakukan untuk menghasilkan harimau putih. Hewan ini sendiri merupakan bentuk langka dari harimau Bengal.

Taksonomi Harimau Putih

Berikut merupakan klasifikasi ilmiah dari harimau putih yang mengutip dari buku 'Buku Pintar Hewan Buas' yang ditulis oleh Jumanta.

Kingdom: Animalia

Filum: Chordata

Kelas: Mamalia

Ordo: Karnivora

Famili: Felidae

Genus: Panthera

Spesies: Panthera tigris

Subspesies: Panthera tigris tigris

Fakta di Balik Bulu Putihnya

Bulu putih yang dimiliki oleh harimau kerap diasumsikan sebagai albino. Namun, penampilan khas harimau putih faktanya disebabkan oleh mutasi genetik yang menghasilkan bulu berwarna putih.

Mutasi genetik tersebut menyebabkan dihentikannya produksi pigmen merah dan kuning sehingga bulu yang dimilikinya berwarna putih bukan jingga seperti biasanya.

Diketahui bahwa mutasi genetik tersebut bersifat resesif sehingga kedua indukan harus memiliki gen tersebut untuk diturunkan pada anaknya.

Pada tahun 2013, tim peneliti China mengungkapkan gen pigmen yang memengaruhi warna harimau. Gen pigmen yang bertanggung jawab atas sifat tersebut adalah SLC45A2.

Harimau putih diketahui tidak memiliki gen pigmen tersebut yang menyebabkan ia tidak dapat memproduksi warna yang dimiliki oleh macan lain.

Namun, variasi tersebut tidak menghambat pigmen hitam sehingga macan putih tetap memiliki belang hitam.

Hasil mutasi genetik yang dimiliki oleh harimau putih biasanya disebut leucism. Ternyata, warna putih pada harimau menjadi penghalang baginya karena menghambat kamuflase dan mengurangi peluang untuk mereka hidup.

Pelarangan Perkembangbiakan Harimau Putih

Varian warna resesif yang dimiliki oleh harimau putih sangat langka dan menyebabkan para peternak beralih ke perkawinan sedarah yang disengaja untuk menghasilkan gen resesif tersebut.

Perkawinan sedarah tersebut lah yang menyebabkan harimau putih tetap hidup dalam populasi penangkaran di seluruh dunia.

Namun, praktik perkawinan sedarah dapat menyebabkan masalah kesehatan, seperti kematian dini, lahir mati, dan kelainan bentuk.

Penangkaran harimau putih memberikan hasil pendapatan yang banyak bagi penangkaran yang memilikinya. Hal tersebut menjadikan harimau putih kerap dikembangbiakan untuk mendapatkan uang bukan untuk konservasi.

Pada realitanya, harimau putih bukan merupakan spesies yang terancam punah melainkan hasil dari anomali genetik yang tidak membutuhkan konservasi. Sehingga perkawinan sedarah untuk menghasilkan harimau putih tentunya sangat tidak disarankan.

Namun, American Zoological Association telah memberlakukan larangan untuk pengembangbiakan harimau putih, singa putih, raja cheetah oleh kebun binatang ataupun tempat konservasi lainnya.

Pada tahun 2011, Association of Zoos & Aquariums juga menyatakan larangan yang sama yaitu tidak boleh dengan sengaja membiakkan morf berwarna langka seperti harimau putih. Hal ini disebabkan oleh masalah kesehatan yang akan dihadapi dan dampaknya terhadap program pembiakkan.




(faz/faz)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads