Mematikan Lampu pada Malam Hari Dapat Menyelamatkan Ulat Bulu, Kok Bisa?

ADVERTISEMENT

Mematikan Lampu pada Malam Hari Dapat Menyelamatkan Ulat Bulu, Kok Bisa?

Martha Grattia - detikEdu
Selasa, 28 Mar 2023 18:30 WIB
Jika lanskap perkotaan modern bermandikan cahaya lampu, maka aerial hutan pun memiliki kelap-kelip alami dari kunang-kunang. Yuk, intip foto-fotonya.
Foto: Getty Images
Jakarta -

Tahukah kamu ternyata lampu di malam hari dapat mendatangkan malapetaka pada sejumlah hewan, mulai dari tukik penyu yang kebingungan karena mengira itu sinar bulan, burung yang terganggu pola tidurnya, hingga membuat ulat bulu stres dan membuat mereka menua lebih cepat.

Dikutip dari situs Popular Science, ada beberapa ilmuwan yang mengamati efek cahaya malam buatan dari lampu pada ulat seperti larva serangga.

Sebuah studi di Jurnal Prosiding Royal Society B: Ilmu Biologi yang diterbitkan bulan ini menemukan bahwa lampu mampu menarik lebih banyak predator ulat dan mengurangi kemungkinan ulat yang tumbuh menjadi kepompong.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepompong sendiri merupakan bagian dari ordo lepidoptera, sedangkan ulat berfungsi juga sebagai makanan untuk mangsa yang lebih besar seperti burung, tawon, dan beberapa amfibi kecil.

Penelitian Terhadap 552 Replika Ulat Bulu

Para ilmuwan dari Cornell University ini menguji teori lampu ini dan menempatkan 552 replika ulat bulu yang terbuat dari tanah liat lunak di hutan di New Hampshire, direkatkan ke daun agar terlihat senyata mungkin.

ADVERTISEMENT

Replika ini terbuat dari tanah liat hijau yang meniru warna dan ukuran dua ulat yaitu Noctuidae dan Notodontidae.

Predator seperti burung dan serangga lainnya dapat tertinggal di tanah liat lunak jika mereka mencoba menggigit ulat bulu replika ini.

Beberapa tipe lampu ditempatkan pada petak percobaan yang telah ada 10 sampai 15 lux pencahayaan LED, atau setara dengan kecerahan lampu jalan. Lampu ini menyala di malam hari selama sekitar tujuh minggu pada bulan Juni dan Juli 2021.

Selama studi malam musim panas, dari 552 ulat yang dikerahkan, 521 model berhasil ditemukan. Ternyata hampir dari setengahnya yaitu 249 ulat palsu menunjukkan tanda-tanda predator dari arthropoda.

Selain itu, para peneliti menemukan bahwa tingkat predasi ulat 27% lebih pendek di petak percobaan dibandingkan dengan daerah kontrol yang tidak memiliki pencahayaan LED.

Lampu pada Malam Hari Mengancam Ulat Bulu

Seperti yang diketahui, langit malam telah dipenuhi dengan lampu, hal ini mampu menimbulkan masalah ekologi lain bagi lepidoptera.

Makhluk kecil ini telah menderita karena ancaman seperti kehilangan habitat, pestisida, perubahan iklim, dan spesies invasif yang semakin lazim.

Penemuan ini semakin mengkhawatirkan bagi ulat pada tahap larva saat mereka memakan daun untuk memastikan bahwa mereka tumbuh ke tahap perkembangan selanjutnya.

Sara Kaiser, rekan dari penulis studi dan ahli ekologi penelitian ini mengatakan kepada Kronik Cornell bahwa ketika menyalakan lampu teras, anda akan melihat sekumpulan serangga di luar pintu.

Tetapi ketika anda menarik predator arthropoda tersebut dengan menambahkan cahaya yang berdampak terhadap perkembangan larva.

Terdapat beberapa cara sederhana untuk mengurangi penggunaan lampu yaitu dengan menggunakan kontrol pencahayaan cerdas untuk mengelola pencahayaan luar dari jarak jauh, memastikan lampu menyala dekat dengan tanah dan terlindung, serta menggunakan pencahayaan intensitas serendah mungkin.




(faz/faz)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads