Alunan Piano Dapat Atasi Mimpi Buruk Seseorang? Ini Kata Studi

ADVERTISEMENT

Alunan Piano Dapat Atasi Mimpi Buruk Seseorang? Ini Kata Studi

Cicin Yulianti - detikEdu
Rabu, 22 Mar 2023 15:00 WIB
Side view of girl playing piano. Cute female child is practicing on musical instrument. She is at home.
Foto: iStock
Jakarta -

Mimpi buruk merupakan sebuah hal yang mengerikan terlebih jika terjadi secara terus-menerus dan membuat seseorang menjadi sulit tidur. Terkait masalah tersebut, para ilmuwan menemukan bahwa mimpi buruk dapat diatasi dengan alunan nada dari piano.

Melansir Science Alert, sebuah penelitian dilakukan kepada 36 pasien yang didiagnosis memiliki gangguan mimpi buruk. Hasilnya menunjukkan bahwa kombinasi dari dua terapi sederhana dapat mengurangi frekuensi mimpi buruk mereka.

Para ilmuwan mengundang para sukarelawan untuk menuliskan ulang mimpi buruk mereka yang paling sering terjadi. Mereka diminta menuliskannya dengan cara positif, lalu memainkan suara yang terkait dengan pengalaman positif saat mereka tidur.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari pengamatan tersebut, ditunjukkan adanya hubungan antara jenis emosi yang dialami saat mimpi dan kualitas emosi seseorang. Psikiater Lampros Perogamvros dari Rumah Sakit Universitas Jenewa Swiss mengatakan bahwa emosi negatif dalam mimpi mereka dapat dimanipulasi menjadi emosi positif.

"Berdasarkan pengamatan ini, kami memiliki gagasan bahwa kami dapat membantu orang dengan memanipulasi emosi dalam mimpi mereka. Dalam penelitian ini, kami menunjukkan bahwa kami dapat mengurangi jumlah mimpi yang sangat kuat dan sangat negatif secara emosional pada pasien yang menderita mimpi buruk," terang Perogamvros dalam situs Science Alert, dikutip Rabu (22/3/2023).

ADVERTISEMENT

Metode Terapi Latihan Bicara dari Menuliskan Mimpi

Kasus pasien yang sering mengalami gangguan mimpi buruk ini bisa disebabkan oleh kualitas tidur mereka yang buruk hingga masalah kesehatan. Selain mimpi buruk, seseorang yang kualitas tidurnya buruk dapat mengalami kecemasan.

Menciptakan mimpi positif saat tidur memang bukan hal yang mudah terlebih tidak ada yang benar-benar tahu bagaimana otak menciptakan mimpi. Namun, para ilmuwan menciptakan metode yang dapat mengatasi masalah gangguan mimpi buruk.

Metode tersebut adalah terapi latihan bicara atau Imagery Rehearsal Therapy (IRT), di mana pasien menuliskan ulang mimpi buruk mereka yang sering terjadi. Lalu mereka berlatih untuk menceritakan kisah yang ditulis ulang tersebut kepada diri mereka sendiri.

Terapi latihan bicara ini dapat mengurangi frekuensi dan keparahan mimpi buruk, meskipun tidak bisa diterapkan kepada semua pasien.

Pengaruh Suara terhadap Terapi Latihan Bicara

Pada tahun 2010, para ilmuwan menemukan bahwa memainkan suara yang orang telah latih dapat meningkatkan memori sebuah stimulus. Hal tersebut merupakan cara pengaktifan kembali memori atau targeted memory reactivation (TMR). Kemudian, Perogamvros dan ilmuwan lainnya mengkaji kaitan suara dengan efektivitas terapi latihan ini.

Saat peserta studi telah menyelesaikan buku harian tidur mereka selama dua minggu, selanjutnya mereka diberikan satu sesi terapi latihan menuliskan ulang mimpi dan membicarakannya. Setengah dari grup menjalani sesi TMR dan separuh lainnya merupakan kelompok kontrol atau yang membayangkan mimpi buruk mereka tidak terlalu mengerikan meski tanpa ada alunan suara.

Kedua kelompok menerima headband headphone tidur yang akan memainkan suara dengan chord piano C69 . Suara tersebut akan dimainkan saat mereka tidur, setiap 10 detik selama saat mimpi buruk kemungkinan besar akan terjadi.

Hasil awal menunjukkan kelompok kontrol memiliki rata-rata 2,58 mimpi buruk per minggu, dan kelompok TMR memiliki rata-rata 2,94 mimpi buruk mingguan. Sedangkan hasil akhir menunjukkan bahwa kelompok kontrol turun menjadi 1,02 mimpi buruk mingguan, sedangkan kelompok TMR turun menjadi hanya 0,19.

Menurut para ilmuwan, penggunaan TMR disarankan untuk mendukung terapi latihan menuliskan ulang mimpi dan membicarakannya karena dapat menghasilkan pengobatan yang lebih efektif.

"Kami mengamati berkurangnya mimpi buruk dengan cepat, bersama dengan mimpi yang menjadi lebih positif secara emosional. Bagi kami, peneliti dan dokter, temuan ini sangat menjanjikan baik untuk mempelajari proses emosional selama tidur maupun untuk pengembangan terapi baru," ucap Perogamvros.




(nwk/nwk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads