Sebuah planet di luar tata surya diperkirakan oleh peneliti akan tertutup lautan saat atmosfernya hilang. Peneliti mengungkapkan bahwa bentuk exoplanet (planet ekstrasurya) mini tersebut, saat ini bukan bentuk akhirnya.
Peneliti Susana Barros dkk dalam jurnal Astronomy & Astrophysics menjelaskan, komposisi planet bernama HD-207496b itu sebagian besar terdiri dari air dan atau gas, mirip Neptunus, tetapi mini.
Barros menuturkan, penelitian lebih lanjut tentang planet di luar tata surya ini bisa bantu manusia mengetahui kenapa deretan eksoplanet berbatu seperti Mars dan Bumi, sementara lainnya bergas dan berpotensi kaya air.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Besarnya Dua Kali Lipat Bumi
Barros dkk menjelaskan, timnya semula menduga planet mini ini punya banyak air dan atau gas karena kepadatannya lebih rendah dari Bumi.
Kepadatannya yaitu 3,27 gram per cm3. Sementara itu, kepadatan Bumi 5,51 gram per cm3.
Besar planet ekstrasurya ini 2,25 kali Bumi, sementara jari-jarinya 6,1 kali Bumi. Jaraknya 138 tahun cahaya dari Bumi.
"Dari pemodelan struktur internal planet, kami menyimpulkan bahwa planet ini memiliki selubung kaya air, selubung kaya gas, atau campuran keduanya," jelasnya dalam the young mini-Neptune HD 207496b that is either a naked core or on the verge of becoming one.
Prediksi Planet Neptunus Mini Tertutup Laut
Barros dkk menjelaskan, berdasarkan model penguapan, planet ekstrasurya ini punya atmosfer hidrogen dan helium yang kaya gas, tapi sifatnya sementara.
Sebab, radiasi bintang ke planet tersebut akan membuat selubung menguap dan atmosfernya hilang. Akibatnya, kondisi permukaannya diperkirakan akan jadi planet laut lepas.
"Secara umum, kami memperkirakan bahwa planet ini akan memiliki air dan selubung H/He dan berada di antara kedua model ini," jelasnya, dikutip dari Science Alert, Minggu (19/3/2023).
"Studi lanjutan untuk mengkarakterisasi atmosfer, jika ada, harus mengungkapkan sifat sebenarnya, dan nasib akhir, dari planet misterius ini," imbuhnya.
Barros dkk mendapati, ada kemungkinan bahwa bentuk planet mini ini bisa jadi mirip Bumi atau super-Bumi. Sebab, dalam ambang batas tertentu, planet ekstrasurya umumnya tidak punya cukup berat untuk menarik atmosfernya dengan gravitasi.
Akibatnya, gas di atmosfer menguap terkena radiasi bintang. Proses ini di tertangkap oleh teleskop pencari planet European Southern Observatory La Silla di Cile, yang dipasangi High Accuracy Radial Velocity Planet Searcher (HARPS).
(twu/faz)