Orang yang memiliki ketertarikan khusus terhadap seni atau menjadi pelaku seni seringkali dikaitkan memiliki kecerdasan tertentu. Tapi apakah seni berpengaruh terhadap perkembangan otak?
Secara umum, seni dapat membuat kita terpesona dengan tampilan visualnya. Lebih dalam lagi, seni bisa memunculkan emosi yang kuat dan pemikiran yang dalam.
Reaksi setiap orang terhadap seni mungkin berbeda, tetapi kemampuannya untuk memengaruhi kita tidak diragukan lagi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dampak ini karena efek seni yang kuat pada otak manusia. Melihat, menganalisis, dan menciptakan seni telah merangsang otak dengan cara yang substansial dan tahan lama.
Baca juga: Benarkah Orang Kidal Lebih Kreatif? |
Hubungan Seni dan Otak
Mengutip situs The University of Arizona, otak sejatinya sudah bisa merespons karya seni saat kita mulai melihat karya tersebut.
Misal, lukisan yang menggambarkan seseorang bukanlah seseorang yang asli. Namun, otak kita dapat segera mengenali cat di atas kanvas, yang dibuat dengan garis dan bayangan yang cermat, sebagai representasi manusia.
Faktanya, otak kita mencoba mengenali wajah pada hampir semua hal yang kita lihat. Otak sangat mahir membedakan keakraban dan makna dari pola, bentuk abstrak, dan informasi yang tidak lengkap.
Setiap kali melihat sebuah karya seni, otak akan bekerja untuk memahami informasi visual yang diterimanya.
Dari potret yang sangat hidup hingga koleksi persegi panjang abstrak, melihat seni merangsang otak dan menempatkan kemampuan bawaan kita untuk mengatur pola dan memahami bentuk untuk digunakan.
Meningkatkan Aliran Darah
Di luar keterampilan otak untuk memahami apa yang kita lihat, otak benar-benar mengalami perubahan saat kita melihat karya seni yang indah.
Menurut The Telegraph, melihat lukisan, pahatan, atau karya seni lainnya yang indah meningkatkan aliran darah ke otak sebanyak 10% atau setara dengan melihat seseorang yang kita cintai.
Tetap saja, melihat seni bukan hanya tentang memahami bentuk. Daripada hanya berpikir seni itu indah, setiap orang perlu menempatkan diri ke dalam karya seni.
Penempatan ini terjadi melalui proses yang dikenal sebagai perwujudan kognisi, di mana neuron cermin di otak mengubah hal-hal seperti aksi, gerakan, dan energi yang kita lihat dalam seni menjadi emosi nyata yang dapat dirasakan.
Kognisi yang diwujudkan dimulai ketika kita melihat sebuah karya seni. Kemudian semakin menganalisis karya tersebut, maka kita semakin menempatkan diri di dalam adegan dan benar-benar dapat merasakan kualitas karya tersebut.
Cara Efektif Melihat Seni
Reaksi otak terhadap rangsangan visual dari sebuah karya seni hanyalah bagian pertama dari proses beberapa langkah.
Memahami cara melihat seni memungkinkan setiap orang bisa memanfaatkan pengalaman dengan menjaga otak tetap aktif dan terlibat.
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menganalisis sebuah karya dan menggunakan otak secara efektif, yakni:
1. Jelaskan apa yang Anda lihat, dan apa yang tidak.
2. Pikirkan tentang karya itu, apa yang mungkin diwakilinya, dan apa yang dikatakannya tentang artisnya.
3. Diskusikan karya tersebut dengan orang lain, dan bandingkan dengan karya lain serta pengalaman hidup Anda sendiri.
Semakin banyak waktu yang dihabiskan untuk menganalisis sebuah karya seni, semakin dapat merangsang fungsi otak bawah sadar dan sadar.
Merespons dengan baik sebuah karya seni juga dapat meningkatkan keterampilan analitis dan pemecahan masalah dalam kehidupan sehari-hari.
(faz/nwy)