Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik berupa aksi saling memengaruhi baik antar individu, individu dengan kelompok dan antar kelompok.
Definisi interaksi sosial menurut ahli sosiologi Soerjono Soekanto adalah dasar proses sosial yang terjadi karena adanya hubungan sosial dinamis, mencakup hubungan antarindividu, antarkelompok, atau antara individu dan kelompok, seperti dikutip dari Explore Ilmu Pengetahuan Sosial Jilid 1 untuk SMP/MTs Kelas VII oleh Mulya, Yuliana, dan Nina Andini.
Ciri-ciri Interaksi Sosial
Sebuah interaksi sosial dapat terjadi bila memiliki ciri-ciri berikut ini:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
- Melibatkan lebih dari satu orang
- Terjadi komunikasi antara pelaku melalui kontak sosial
- Memiliki tujuan yang jelas
- Terdapat dimensi waktu, meliputi masa lalu, masa kini, dan masa depan.
Syarat Interaksi Sosial
Pada dasarnya, sebuah interaksi sosial tidak mungkin terjadi apabila tidak memenuhi dua syarat utama. Keduanya adalah kontak sosial dan komunikasi.
1. Kontak Sosial
Kontak berasal dari bahasa latin yakni con atau cum (yang artinya bersama-sama) dan tango (yang artinya menyentuh). Sebagai gejala sosial, kontak tidak melulu berarti hubungan fisik dan bisa dilakukan dengan cara lainnya.
Dalam prosesnya, kontak sosial bisa berlangsung dalam tiga bentuk yaitu:
- Antara perorangan, contohnya antara seorang anak dengan temannya.
- Antara perorangan dengan suatu kelompok, contohnya seorang anak dan keluarganya.
- Antara suatu kelompok dengan kelompok lainnya, contohnya antara kelompok mahasiswa asal Ambon dan kelompok mahasiswa asal Medan.
Kontak sosial tidak selalu berhubungan fisik karena bisa bersifat primer dan sekunder.
Kontak primer terjadi apabila hubungan terjadi secara langsung, bertemu dan berhadapan muka. Contoh terjadinya kontak primer adalah berjabat tangan serta saling senyum.
Sedangkan kontak sekunder terjadi ketika prosesnya memerlukan perantara. Contohnya, si A ingin berkenalan dengan si B melalui sosok si C.
2. Komunikasi
Komunikasi adalah proses penyampaian dan penerimaan pesan berupa ide atau gagasan dari satu pihak ke pihak lainnya. Komunikasi dalam interaksi sosial bukan sekedar tentang apa yang dikatakan, tetapi juga bagaimana cara penyampaiannya kepada siapa.
Komunikasi bisa dibagi menjadi dua, yakni komunikasi verbal dan nonverbal. Komunikasi verbal bersifat langsung sedangkan komunikasi non-verbal dalam interaksi sosial dapat dilihat dalam berbagai pola sosial.
Komunikasi nonverbal dalam percakapan sehari-hari bisa berbentuk anggukan kepala, kontak mata, ekspresi wajah, sentuhan dan sebagainya.
Bentuk Interaksi Sosial
Menurut ahli sosiologi John Lewis Gillin dan Jogn Philip Gillin, ada dua macam proses sosial yang timbul sebagai akibat adanya interaksi sosial, yaitu:
1. Interaksi Sosial Asosiatif
Interaksi sosial asosiatif adalah proses sosial yang mendekatkan atau mempersatukan. Ada beberapa contoh interaksi sosial terkait proses asosiatif yaitu:
- Kerja Sama (Cooperation)
Kerja sama berarti bekerja sama dalam rangka mencapai suatu tujuan. Ada empat faktor yang mendorong terjadinya kerja sama, yaitu motivasi atau kepentingan pribadi, kepentingan umum, motivasi alturistik, dan tuntutan situasi.
Contohnya, ada beberapa proses kerja sama seperti gotong royong dalam kerja bakti, tolong menolong, dan musyawarah.
- Akomodasi (Accommodation)
Akomodasi adalah suatu keadaan dan usaha-usaha dalam mengakhiri pertikaian secara permanen atau sementara di antara pihak-pihak yang berkonflik. Beberapa bentuk akomodasi seperti paksaan, kompromi, mediasi, konsiliasi, dan toleransi.
- Asimilasi (Assimilation)
Asimilasi adalah proses sosial yang ditandai dengan usaha-usaha mengurangi perbedaan yang terdapat diantara perorangan atau kelompok-kelompok manusia. Proses asimilasi ditandai oleh usaha-usaha mempertinggi kesatuan dengan memerhatikan kepentingan dan tujuan bersama.
2. Interaksi Sosial Disosiatif
Interaksi sosial disosiatif adalah proses yang menjauhkan atau mempertentangkan sesuatu. Beberapa proses disosiatif adalah:
- Persaingan (competition)
Proses sosial yang melibatkan individu atau kelompok dalam mencapai keuntungan tanpa adanya ancaman atau kekerasan.
- Kontravensi
Merupakan proses sosial yang ditandai oleh adanya sikap dan perasaan tidak suka yang disembunyikan. Bentuk proses sosial ini berada di antara persaingan dan konflik.
- Pertikaian
Pertikaian adalah proses sosial ketika individu atau kelompok berusaha menentang pihak lain dengan cara mengancam atau menggunakan kekerasan untuk mencapai tujuannya.
- Konflik
Konflik dapat didefinisikan sebagai proses sosial ketika individu atau kelompok berusaha saling menyingkirkan satu sama lain dengan jalan menghancurkan atau membuatnya tidak berdaya.
Bentuk Interaksi Sosial Kekinian
Seiring dengan berkembangnya zaman, ada lima bentuk interaksi sosial kekinian yang baru, yaitu:
- Pertukaran sosial (social exchange): tipe interaksi sosial yang tampak dalam transaksi perdagangan atau bisnis.
- Konflik sosial (social conflict): tipe interaksi sosial yang tampak pada perselisihan antara dua individu atau dua kelompok yang berbeda tentang pandangan atas satu objek tertentu.
- Persaingan atau kompetisi: bentuk interaksi sosial yang berlangsung antara individu-individu dalam mendapatkan sesuatu yang seringkali ketersediaannya melimpah.
- Kerja sama: Interaksi sosial yang terjadi di antara beberapa individu atau kelompok dalam hal saling bahu-membahu untuk mencapai tujuan.
- Akomodasi: Interaksi sosial dalam mempertemukan pihak yang sedang berkonflik untuk didamaikan.
Itulah penjelasan mengenai interaksi sosial mulai dari pengertian, ciri-ciri, syarat, hingga bentuk- bentuknya. Semoga informasi ini bermanfaat ya, detikers!
(twu/twu)