Tari jaipong merupakan tarian yang berasal dari Jawa Barat. Tarian jaipong yang awal mulanya berkembang di Bandung dan Karawang ini kerap dipentaskan pada acara-acara besar.
Mengutip dari laman Kemendikbud, tari jaipong merupakan tarian yang berasal dari Jawa Barat. Kesenian tari Jawa Barat ini diciptakan oleh seniman asal Bandung bernama Gugum Gumbira dan H Suwanda dari Karawang. Dari tangan kedua maestro seniman besar Sunda inilah lahir tari jaipong.
Sejarah Tari Jaipong
Mengutip dari buku Seni Budaya 2 oleh Yudhistira, tari jaipong merupakan pengembangan dari tari tradisional khas Sunda yaitu ketuk tilu. Perhatiannya kepada kesenian rakyat yaitu ketuk tilu, menjadikannya mengetahui dan mengenal perbendaharaan pola-pola gerak tari tradisi yang ada pada kliningan/bajidoran atau ketuk tilu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gugum Gumbira, seorang maestro seniman besar ini menciptakan suatu kesenian lokal Jawa Barat berdasarkan pelarangan kesenian asing oleh Presiden Soekarno pada tahun 1960-an. Hingga pada tahun 1967, Gugum Gumbira mencari tahu kesenian apa saja yang ada di Jawa Barat dengan melakukan perjalanan ke hampir seluruh wilayah Jawa Barat.
Dalam pencariannya, dapat disimpulkan bahwa terdapat tiga jenis kesenian yaitu pencak silat, tari tayuban, dan tari ketuk tilu. Beberapa gerakan dari tiga jenis kesenian tersebut menjadi dasar gerakan dari tari jaipong.
Lalu mengutip dari laman Kemendikbud, Gugum Gumbira ini tertarik dengan H Suwanda karena kemampuan Suwanda dalam memukul gendang yang energik, dinamis, dan khas. Suwanda pun akhirnya direkrut ke dalam grup jaipong yang dipimpin Gugum Gumbira. Bergabungnya Suwanda ini mendorong Gugum Gumbira untuk menciptakan tarian-tarian kreasi yang baru.
Akhirnya, terciptalah tari jaipong yang merupakan pengembangan dari kesenian-kesenian Jawa Barat yang berupa pencak silat, tari tayub, dan tari ketuk tilu. Kemudian, tarian jaipong ini mulai dikenalkan ke masyarakat Bandung oleh Gugum Gumbira, seorang seniman besar saat itu dengan tujuan mengembangkan tarian asal Karawang ini di Kota Bandung.
Gerakan Tari Jaipong
Tari jaipong memiliki gerak yang dinamis. Gerakan tersebut didominan oleh tangan, bahu, pinggul dengan gerakan yang sangat lincah dan dinamis. Pada saat menari dengan berpasangan atau berkelompok, penari akan menari dengan menciptakan gerakan yang padu antara penari satu dengan penari lainnya. Selain itu, keindahan juga ditambah dari formasi barisan yang dilakukan secara berpindah-pindah.
Jenis-jenis Tari Jaipong
Mengutip dari laman Universitas Pasundan, tarian ini mengadaptasi gerakan pencak silat namun tetap terlihat feminin karena gerakan yang lebih lembut dan kostum yang feminin. Tari jaipong terbagi ke dalam 3 janis yaitu:
Tari Putri
Pada tari putri masih dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
Keser bojong, tarian yang memiliki makna kehidupan. Dalam tariannya menampilkan pergeseran nilai-nilai kehidupan. Tarian ini jenis tarian tunggal putri.
Setrasari, sama halnya dengan keser bojong, yang berbeda adalah tarian ini menampilkan perilaku negatif menuju ke arah yang positif. Tarian ini jenis tarian tunggal putri.
Rawayan, tarian ini menggambarkan sebuah jembatan gantung yang terbuat dari kayu atau bambu yang bila diinjak akan bergoyang. Tarian ini memiliki ritme yang relatif lambat dan halus. Tarian ini jenis tari tunggal putri.
Kawung anten, tarian ini berkaitan dengan pertahanan diri wanita. Tarian ini jenis tari putri.
Tari Pasangan
Tari pasangan atau disebut juga dengan tari pergaulan ini menceritakan kisah percintaan antara seorang ronggeng (penari wanita) dalam menghalau godaan seorang bajidor (penari pria).
Tari Putra
Tari putra ini menceritakan seorang jawara yang sedang menghibur diri dalam acara kliningan atau dikenal juga dengan nama bajidoran. Tarian ini merupakan jenis tarian tunggal putra, namun bisa juga dibawakan dengan berkelompok. Pada tari putra ini terdapat gerakan kuda-kuda yang terinspirasi dari gerakan pencak silat.
Nah itu dia sejarah hingga jenis-jenis dari tari jaipong asal Jawa Barat. Semoga menambah wawasan detikers!
(nwk/nwk)