Bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional yang resmi ditetapkan sebagai bahasa negara pada tanggal 18 Agustus 1945. Dengan demikian, kehadiran dan kedudukannya sangatlah penting.
Seperti yang tercantum pada ikrar ketiga Sumpah Pemuda 1928 yang berbunyi "Kami Putra dan Putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia".
Ikrar tersebut memiliki arti bila bahasa Indonesia memiliki kedudukan sebagai bahasa nasional dan berada di atas dari bahasa-bahasa daerah lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tapi, tahukah detikers bila untuk mencapai kedudukan sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia memiliki sejarah yang panjang? Begini penjelasannya.
Sejarah Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia awalnya berasal dari bahasa Melayu yang dulunya diketahui berdasarkan prasasti yang ditemukan di beberapa wilayah Nusantara. Tiga di antaranya adalah prasasti yang ditemukan di Kedukan Bukit Palembang yang berangka tahun 683 M, prasasti Talang Tuwo di Palembang yang berangka 684 M, dan prasasti Kota Kapur di Bangka Barat yang berangka tahun 686 M.
Selain itu, informasi dari seorang ahli sejarah China, I-Tsing, juga semakin memperkuat bahwa bahasa Melayu merupakan induk dari bahasa Indonesia. Dia menemukan bahwa bahasa Melayu digunakan sebagai bahasa perhubungan di Kepulauan Nusantara. I-Tsing menyebutnya sebagai Koen-luen.
Hingga akhirnya pada tahun 1901 disusun ejaan resmi bahasa Melayu oleh Ch. A. Van Ophuijsen dan dimuat dalam Kitab Logat Melayu seperti dikutip dari buku Buku Ajar Bahasa Indonesia Dan Karya Tulis Ilmiah oleh Sarmadan dan La Alu.
Pada tahun 1908 pemerintah mendirikan sebuah badan penerbit buku-buku bacaan yang diberi nama Commissie voor de Volkslectuur (Taman Bacaan Rakyat) yang kemudian pada tahun 1917 diubah menjadi Balai Pustaka.
Kehadiran buku-buku yang diterbikat melalui Balai Pustraka mmembantu penyebaran bahasa Melayu di kalangan masyarakat luas. Hingga akhirnya sejarah berlanjut ke momen Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928.
Momen itu adalah titik penentuan dalam perkembangan bahasa Indonesia. Karena pada momen Sumpah Pemuda para pemuda memegang pilihan yang kukuh untuk perjalanan bahasa Indonesia.
Hingga akhirnya, bahasa Indonesia tertulis secara resmi di ikrar Sumpah Pemuda ketiga. Ikrar itu bak sebuah pernyataan tekad bila bangsa Indonesia menjunjung tinggi bahasa persatuan yakni Bahasa Indonesia.
Berlanjut di tahun 1933 terbentuklah angkatan sastrawan muda yang menamakan dirinya sebagai Pujangga Baru yang dipimpin oleh Sutan Takdir Alisjahbana dan kawan-kawan.
Berdirinya organisasi itu menghasilkan sebuah Kongres Bahasa Indonesia I di Solo pada tanggal 25-28 Juni 1938. Kongres itu menghasilkan putusan sebuah pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia yang dilakukan secara sadar oleh cendekiawan dan budayawan saat itu.
Pada tanggal 17 Agustus 1945, Indonesia dengan resmi mengumumkan kemerdekaan dengan pembacaaan teks Proklamasi oleh Ir. Soekarno yang mewakili segenap bangsa Indonesia.
Momen puncak sejarah bahasa Indonesia terjadi pada tanggal 18 Agustus 1945 ketika momen penandatangan Undang-Undang Dasar 1945 yang salah satu pasalnya (Pasal 36) menetapkan bahwa bahasa Indonesia sebagai bahasa negara yang digunakan hingga saat ini.
Fungsi Bahasa Indonesia (https://www.detik.com/tag/bahasa-indonesia)
Dirangkum dari situs Kantor Bahasa Banten Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) dan buku Bahasa Indonesia sebagai Mata Kuliah dasar Umum oleh Verawati Fajrin dan Aditya Pratama, Kamis (30/12/2021), berikut fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa negara:
1. Bahasa resmi kenegaraan. Artinya, seluruh kegiatan kenegaraan dan penyelenggaraannya harus menggunakan bahasa Indonesia.
2. Bahasa pengantar pendidikan. Di Indonesia, kegiatan belajar mengajar di sekolah dan lingkungan perguruan tinggi menggunakan bahasa Indonesia sebagai pengantarnya.
3. Bahasa komunikasi tingkat nasional. Dalam hal ini, bahasa Indonesia berfungsi sebagai alat perhubungan dalam kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan nasional serta kepentingan pemerintah yang lainnya.
4. Bahasa media massa. Penyampaian berita lewat media massa juga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa baku.
5. Bahasa pengembangan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Selain itu, bahasa Indonesia juga berfungsi sebagai bahasa resmi pembangunan kebudayaan. Dalam hal ini, bahasa Indonesia berperan sebagai media pengembangan dan pelestarian budaya nasional.
Itulah sejarah dan fungsi bahasa Indonesia. Menarik ya detikers!
(pal/pal)