Kera Bisa Serupa Manusia, Kecuali untuk Kemampuan Ini

ADVERTISEMENT

Kera Bisa Serupa Manusia, Kecuali untuk Kemampuan Ini

Devita Savitri - detikEdu
Minggu, 05 Mar 2023 07:00 WIB
Lucy Simpanse
Ilustrasi simpanse dan manusia Foto: Channel 4
Jakarta -

Kera merupakan salah satu spesies hewan yang memiliki kemiripan-kemiripan tertentu dengan manusia.

Sebelumnya, manusia disebut sebagai satu-satunya makhluk yang mampu menggunakan alat kerja, memanfaatkan budaya, memiliki perasaan yang kompleks dan mampu berkomunikasi dengan bahasa.

Namun, beberapa daftar tersebut mulai berkurang satu per satu. Rupanya kera pun punya kemampuan mengerjakan sejumlah hal dari daftar tersebut. Nah sekarang tertinggal satu kemampuan unik yang hanya dimiliki manusia. Apa itu?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemampuan Manusia Vs Kera

Dikutip dari Live Science, Sabtu (4/3/2023) Kera juga telah memiliki banyak kemampuan manusia. Misalnya dalam menggunakan alat kerja, simpanse yang juga jenis kera mampu melakukan hal tersebut untuk mencapai tujuannya.

Mereka ahli dalam memecahkan kacang menggunakan batu dengan berat yang tepat. Simpanse juga bisa memancing rayap dengan bayang tongkat yang dibuat mampu menyerap air hujan dengan spons daun yang kusut.

ADVERTISEMENT

Selain itu dalam perihal memanfaatkan budaya, beberapa kelompok simpanse mampu melakukan perilaku khas yang bisa dianggap budaya, bahkan multikultural.

Simpanse juga mampu menunjukkan empati, simpati dan rasa moralitas dalam beberapa kasus. Bahkan bisa disebut mereka adalah manusia yang lebih baik dari manusia itu sendiri.

Satu hal yang tak bisa dilakukan oleh simpanse adalah berkomunikasi. Dengan demikian mereka tidak bisa memberitahu manusia tentang budaya atau perasaan mereka.

Mereka juga tak bisa menjelaskan secara lisan kepada keturunannya cara memecahkan kacang atau meremas daun. Karena, hanya manusia yang dapat berbicara.

Kera Sulit Berbicara

Beberapa simpanse diketahui memang telah diajari cara untuk berkomunikasi, yakni dengan menggunakan alat pengganti kata-kata. Hasilnya, mereka "mengerti" bila hal tersebut menggambarkan makna sesuatu.

Tetapi, mereka kesulitan untuk membuat satu kalimat yang utuh. Nampaknya, butuh waktu bertahun-tahun bagi mereka untuk menguasai cara apapun agar bisa berbahasa.

Disebutkan, otak simpanse memang tak memungkinkan untuk produksi ucapan dan berkomunikasi dengan bahasa.

Sehingga tidak diketahui apakah simpanse betina bicara lebih keras dengan simpanse jantan seperti yang telah diasumsikan pada manusia selama beberapa waktu.

Namun, beberapa waktu ini sebuah penelitian di jurnal Science menepis anggapan bahwa wanita lebih banyak bicara daripada pria. Bagaimanapun, bagi manusia bahasa adalah batas evolusi.

Di masa lalu, berkomunikasi dengan suara yang menjadi sebuah bahasa adalah sebuah keuntungan. Dengan demikian, manusia bisa memberikan arahan, mengajarkan hal-hal secara lisan hingga memperkuat persahabatan dengan kata-kata.




(pal/pal)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads