Gelombang Panas: Penyebab, Dampak, dan Cara Menghadapinya

ADVERTISEMENT

Gelombang Panas: Penyebab, Dampak, dan Cara Menghadapinya

Zefanya Septiani - detikEdu
Rabu, 01 Mar 2023 11:30 WIB
China saat ini tengah dihantam gelombang panas ekstrem imbas perubahan iklim yang terjadi. Berikut foto-foto dampak gelombang panas tersebut.
Foto: Reuters
Jakarta -

Gelombang panas atau suhu ekstrem merupakan fenomena cuaca yang terjadi di berbagai negara. Gelombang panas terjadi ketika suhu udara mencapai level yang sangat tinggi, melebihi rata-rata suhu udara yang biasa terjadi di suatu wilayah.

Menurut World Meteorological Organization (WMO), fenomena gelombang panas ini biasanya terjadi secara berkepanjangan selama 5 (lima) hari atau lebih secara berturut-turut. Suhu maksimum harian pada saat gelombang panas terjadi biasanya lebih tinggi hingga 5Β°C atau lebih dari suhu maksimum rata-rata harian.

Penyebab Gelombang Panas

Mengutip dari situs Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), fenomena gelombang panas dapat terjadi akibat adanya udara panas yang terperangkap di suatu wilayah. Fenomena tersebut merupakan dampak dari anomali dinamika atmosfer yang menyebabkan aliran udara tidak tidak bergerak dalam skala yang luas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gelombang panas juga terjadi sebagai dampak dari perubahan iklim global. Perubahan iklim global menyebabkan suhu udara semakin tinggi dari tahun ke tahun, yang berdampak pada peningkatan suhu udara dan mengakibatkan gelombang panas.

Fenomena gelombang panas biasanya terjadi di wilayah lintang menengah tinggi seperti pada wilayah Eropa dan Amerika. Penyebabnya adalah karena ada sistem tekanan tinggi yang berkembang di suatu daerah yang menyebabkan panas meningkat dan awan sulit tumbuh pada daerah tersebut.

ADVERTISEMENT

Dampak Gelombang Panas

Mengutip dari detikEdu, gelombang panas memiliki dampak yang beragam bagi kehidupan manusia. Gelombang panas memberikan dampak secara langsung kepada kesehatan kita maupun terhadap sumber daya yang ada.

Efek yang ditimbulkan dari gelombang panas terhadap kesehatan bergantung pada intensitas dan durasi temperatur, aklimatisasi, adaptasi populasi, infrastruktur dan kesiapsiagaan. Jika faktor-faktor yang membantu pengurangan efek negatif dari gelombang panas belum tersedia maka dapat menyebabkan gejala yang serius yaitu heat exhaustion dan heat stroke.

Heat stroke merupakan sebuah kondisi di mana seseorang kehilangan kesadarannya dan kulitnya menghangat serta kering. Kondisi ini disebabkan karena tubuh tidak dapat mengontrol temperatur yang tinggi. Gejala lain yang timbul pada kondisi ini adalah bengkak pada anggota gerak bawah, ruam panas di leher, kram, sakit kepala, lekas marah, lemah, dan lesu.

Pada saat menerima gelombang panas, anak-anak dan orang tua memiliki risiko yang lebih tinggi terhadap komplikasi yang terjadi. Reaksi terhadap gelombang panas juga berbeda-beda menyesuaikan kemampuan tubuh seseorang. Maka dari itu, setiap kita harus terus waspada dan memperhatikan imbauan yang diberikan.

Efek gelombang panas ternyata tidak hanya berdampak terhadap kesehatan saja. Gelombang panas juga dapat berdampak kepada sektor pertanian dan lingkungan. Tanaman dan hewan dapat mati akibat suhu yang terlalu tinggi, sementara hutan dan lahan gambut dapat terbakar akibat kondisi yang kering dan panas.

Cara Menghadapi Gelombang Panas

Mengutip dari Live Science, berikut merupakan beberapa cara untuk menghadapi gelombang panas:

Ketika menghadapi gelombang panas kita setidaknya meminum sekitar 2 (dua) liter air jika memiliki kegiatan di dalam ruangan. Jika memiliki kegiatan di luar ruangan sebaiknya minum satu sampai dua liter air per jamnya. Sebaiknya menghindari minuman beralkohol dan kafein.

Menggunakan pakaian yang longgar dan berbahan ringan. Pakaian yang longgar dan berbahan ringan dapat membantu sirkulasi udara. Selain itu kita juga dapat mengenakan topi atau payung sehingga tidak terkena cahaya Matahari secara langsung.

Menghindari aktivitas di luar ruangan pada siang hari. Suhu udara di siang hari biasanya lebih tinggi dari malam hari, sehingga menghindari aktivitas di luar ruangan pada siang hari dapat membantu mencegah terjadinya heat stroke dan dehidrasi.

Pada saat terjadi gelombang panas sebaiknya kita makan dengan porsi kecil tetapi sering dibandingkan sekali makan langsung dengan porsi yang besar.




(nwk/nwk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads