Eropa Alami Musim Dingin 'Terpanas', Tembus 20 Derajat Celcius!

Eropa Alami Musim Dingin 'Terpanas', Tembus 20 Derajat Celcius!

Nikita Rosa - detikEdu
Jumat, 06 Jan 2023 09:30 WIB
Salju di Resor Ski Eropa
Suhu Terpanas di Musim Dingin Eropa. (Foto: CNN)
Jakarta -

Eropa sedang mengalami musim dingin 'terpanas'. Dilaporkan oleh Reuters, suhu di benua utara itu mencapai lebih dari 20°C.

Suhu musim dingin yang mencapai rekor tertinggi itu menyapu seluruh bagian Eropa selama Tahun Baru 2023. Tercatat, malam Natal terhangat di Budapest, Hungaria mencapai 18,9°C pada 1 Januari 2023.

Di Prancis, warga mengalami suhu terhangat di malam 30-31 Desember 2022, dengan temperatur hingga hampir 25°C. Bahkan, resort ski di Eropa yang biasanya ramai menjadi sepi karena kurangnya salju.

Badan Pantauan Cuaca di Jerman melaporkan suhu mencapai lebih dari 20°C selama malam pergantian tahun. Suhu ini merupakan suhu terpanas sejak pencatatan suhu pertama pada 1881.

"Di sini selalu turun hujan, sangat dingin, dan ini bulan Januari, (tapi sekarang) terasa seperti musim panas," ujar Bilbao, salah satu warga negara Spanyol dalam Reuters dikutip Kamis (5/1/2023).

Apakah Musim Dingin Terpanas di Eropa Disebabkan oleh Krisis Iklim?

Para ilmuwan belum menganalisis cara spesifik pengaruh perubahan iklim pada suhu tinggi di Eropa. Namun, cuaca hangat di bulan Januari ini sesuai dengan tren kenaikan suhu jangka panjang karena perubahan iklim yang disebabkan manusia.

"Musim dingin menjadi lebih hangat di Eropa sebagai akibat dari peningkatan suhu global," kata Freja Vamborg, ilmuwan iklim di Layanan Perubahan Iklim Copernicus Uni Eropa.

Fenomena ini cocok dengan prediksi cuaca ekstrem yang para ilmuwan simpulkan sebagai akibat pemanasan global. Termasuk gelombang panas yang mematikan di Eropa dan India, dan banjir di Pakistan.

"Panas yang memecahkan rekor di seluruh Eropa selama tahun baru lebih mungkin terjadi karena perubahan iklim yang disebabkan manusia, seperti halnya perubahan iklim sekarang membuat setiap gelombang panas lebih mungkin terjadi dan suhunya lebih panas," kata Dr Friederike Otto, ilmuwan iklim di Imperial College London.

Badan cuaca nasional Prancis, Meteo France, mengaitkan suhu yang tidak normal di musim dingin tersebut dengan massa udara hangat yang bergerak ke Eropa dari zona subtropis.

Karsten Smid, pakar iklim di Greenpeace Jerman, mengatakan bahwa perlu tindakan segera untuk mencegah pemanasan global yang lebih drastis lagi kendati beberapa dampak krisis iklim sudah tidak dapat dihindari.

"Apa yang terjadi saat ini persis seperti yang diperingatkan oleh para ilmuwan iklim sekitar 10, 20 tahun yang lalu, dan itu tidak dapat lagi dicegah sekarang," kata Smid.



Simak Video "2023 Akan Jadi Tahun Lebih Panas Dibanding 2022"
[Gambas:Video 20detik]
(nir/twu)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia