Tanah longsor adalah tarikan gravitasi yang menyebabkan pergerakan kolektif tanah, batuan, dan puing-puing menuruni lereng yang curam.
Secara umum, tanah longsor kerap diikuti oleh hujan lebat, tanah yang tidak solid, hingga gempa bumi, gangguan vulkanik, dan kekeringan.
Dalam catatan sejarah, terdapat tanah longsor yang paling mematikan di dunia karena menyebabkan banyak korban jiwa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Longsor di Haiyuan, Tiongkok Jadi yang Paling Mematikan
Mengutip World Atlas, Tragedi Haiyuan terjadi pada 16 Desember 1920 malam. Gempa bumi Gansu tahun 1920 secara mengejutkan memicu 675 tanah longsor besar yang tersebar di seluruh provinsi Gansu.
50.000 Tanah longsor di pusat gempa Kabupaten Haiyuan (sekarang disebut Daerah Otonomi Ningxia Hui) menyebabkan serangkaian gempa susulan yang berlangsung selama tiga tahun.
Haiyuan menyebabkan 200.000 kematian dan kehilangan lebih dari separuh populasinya dan begitu pula tetangganya Gansu dan Shaanxi.
Selanjutnya ada tragedi Vargas di Venezuela pada tahun 1999 yang mengakibatkan 30.000 kematian. Tragedi ini dipicu oleh hujan deras tanpa henti di lereng Sierra de Avila di negara bagian Vargas di Venezuela.
Hujan badai menyebabkan tanah longsor dan banjir yang menghancurkan kota dan desa terdekat sekaligus menyulitkan pihak berwenang dan tim penyelamat. Laporan menunjukkan hilangnya sekitar 10% dari populasi Vargas.
Longsor di Gunung Kelud Tahun 1919
Sebagai negara yang paling dikenal dengan gunung apinya, Indonesia juga tercatat sebagai salah satu pemilik bencana tanah longsor terburuk abad ke-20.
Pada 19 Mei 1919, gunung berapi Gunung Kelud meletus mengeluarkan embusan air dari danau kawahnya ke sisi lereng gunung. Hal ini mengakibatkan serangkaian longsoran lahar vulkanik yang jatuh ke bawah ke desa-desa.
Sekitar 40 juta meter kubik air menyembur dari danau kawah dengan banyak material vulkanik, abu, dan endapan membentuk lahar yang berbahaya. Bergerak menuruni bukit dengan kecepatan tinggi, lahar pembunuh ini menelan semua yang menghadangnya.
Hampir seratus desa hancur, merenggut sekitar 5.100 jiwa. Ada satu lagi letusan berikutnya di Gunung Kelud pada tahun 1966, yang merenggut lebih dari 200 nyawa.
Untuk melihat tanah longsor paling mematikan di dunia, berikut ini daftarnya.
Daftar Tanah Longsor Paling Mematikan dalam Catatan Sejarah:
1. Longsor Haiyuan, China (1920) - 200.000 kematian
2. Tragedi Vargas, Venezuela (1999) - 30.000 kematian
3. Tanah Longsor Khait, Tajikistan (1949) - 28.000 kematian
4. Tragedi Armero, Kolombia (1985) - 20.000 hingga 23.000 kematian
5. Longsor Yungay, Peru (1970) - 22.000 kematian
6. Tanah Longsor Diexi, China (1933) - 9.300 kematian
7. Tanah Longsor India Utara, India (2013) - 5.700 hingga 6.054 kematian
8. Aliran Puing Huaraz, Peru (1941) - 5.000 kematian
9. Nevado Huascaran Debris Fall, Peru (1962) - 4.500 kematian
10. Longsor Bendungan Vajont, Italia (1963) - 2.500 kematian
11. Longsor Lahar Kelud, Indonesia (1919) - 5.100 & 200 kematian.
(faz/nwy)