.webp)
Pernah mencoba berenang atau snorkeling di lautan atau danau? Hangan dibaca ya kalau nggak punya keahlian berenang dan tidak pakai pelampung. Kamu akan dengan mudah tenggelam.
Nah tapi ada pengecualian di perairan ini. Detikers yang berenang tak akan bisa tenggelam meski nggak pakai pelampung. Kok bisa ya?
Pernah dengar nama Laut Mati? Meski dinamakan 'laut' pada dasarnya Laut Mati adalah sebuah danau yang memiliki panjang 50 km dengan lebar 15 km seperti dikutip dari laman Kids News, Kamis (23/2/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Danau itu berada di kawasan Timur Tengah antara Yordania dengan wilayah Tepi Barat yang disengketakan Palestina dan Israel. Kedalamannya sampai 306 meter.
Tepi danau ini berada di 423 meter di bawah permukaan laut yang menjadikannya titik terendah di daratan. Kini, Laut menjadi tempat yang populer bagi orang untuk berlibur terlebih di negara Timur Tengah.
Mengapa Laut Mati Sangat Asin?
Awalnya danau itu disebut sebagai Laut Asin karena memiliki kandungan garam yang tinggi. Dengan tingkat salinitas (tingkat kandungan garam air laut, danau atau sungai) mendekati 35% (342g/kg air) atau hampir 10 kali lebih asin dari lautan.
Angka itu membuat Laut Mati menjadi salah satu danau paling asin di muka bumi. Sebenarnya terdapat danau lain yang lebih asin dari Laut Mati seperti Don Juan Pond dan Danau Vanda di Antarktika, Lagoon Garabogazköl di Lautan Kaspia, dan Danau Assal di Djibouti.
Penggunaan nama Laut Mati mulai digunakan selama era Romawi. Alasannya karena orang yang mengunjungi danau tersebut tak melihat bentuk kehidupan 'normal' seperti adanya ikan, tumbuhan dan hewan lain di danau itu.
Karena terlalu asin, berbagai biota perairan tidak bisa hidup di danau itu. Memiliki sumber mata air dari Sungai Yordan, beberapa kali ikan akan terbawa arus dan berakhir di Laut Mati.
Namun, mereka tidak bisa bertahan hidup dan cepat mati. Satu-satunya tumbuhan yang mampu bertahan di danau tersebut adalah tumbuhan halofit. Mereka mampu beradaptasi dengan garam ekstrem dan tumbuh di sepanjang garis pantai.
Letak Laut Mati berada di titik elevasi terendah di dunia dan sepenuhnya terkurung di daratan. Oleh karena itu, danau tersebut menjadi tempat penampungan materi air hujan yang tak bisa mengalir ke tempat lain.
Saat hujan, garam terbawa dari bebatuan di darat dan jatuh ke Laut Mati. Selama musim panas, air akan menguap sedangkan garam dan mineral lainnya tetap berada di Laut mati.
Dengan demikian, sejak pembentukannya hingga saat ini, Laut Mati cenderung mengalami peningkatan salinitas setiap waktunya.
Tingginya tingkat salinitas di Laut Mati menjadi penyebab utama danau itu tak memiliki flora atau fauna yang hidup di sana. Namun, beberapa penelitian menyatakan tetap ada kehidupan di Laut Mati.
Nyatanya, Laut mati ditinggali koloni mikroba kecil. Organisme yang paling banyak ditemukan adalah Alga Dunaliella yang memberikan manfaat kesehatan, Ganggang Dunaliella memiliki konsentrasi tinggi beta karoten, antioksidan dan beberapa vitamin.
Selain mikroba, hewan lain seperti kucing rawa, bangau, katak rawa, dan siput terkadang terlihat di dekat pantai Laut Mati.
Alasan Tak Tenggelam di Laut Mati
Ketika detikers masuk ke dalam air di Laut Mati, air di sana seakan mendorong tubuh agar tetap bertahan di permukaan. Mengapa ya?
Jawabannya lagi-lagi terkait dengan tingkat "salinitas tinggi" airnya. Dengan kandungan garam yang lebih dari 340 gr/kg air dan bercampur dengan mineral lainnya, air di Laut Mati lebih padat dibandingkan air lainnya termasuk tubuh manusia pada umumnya.
Oleh karena itu, ketika berenang di Laut Mati, tubuh akan tetap mengapung dan tak bisa benar-benar 'menyelam' ataupun 'berenang.
Nah itulah penjelasan tentang Laut Mati, berminat mengunjunginya?
(pal/pal)
