Pernah tidak bertanya-tanya, kenapa ikan air tawar tidak bisa hidup di laut? Padahal, keduanya sama-sama makhluk yang hidup di air.
Memang ada beberapa jenis ikan yang ditemukan di air tawar dan laut. Namun, secara umum ikan air tawar tidak tahan untuk hidup di air laut.
Tidak Semua Ikan Mampu Mengatasi Rasa Asin
Mengutip dari laman Science ABC, air tawar sendiri mengandung garam yang rendah, khususnya dalam hal natrium klorida.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Air tawar memiliki kandungan garam kurang dari 1%, sedangkan air laut memiliki kandungan garam rata-rata lebih dari 3,5% dari berat air laut.
Faktanya, tidak semua ikan dapat mengatasi semua tingkat kadar garam. Salah satunya adalah ikan stenohaline yang tidak bisa menangani perubahan konsentrasi garam yang besar.
Ikan stenohaline, salah satu jenisnya adalah ikan mas yang secara fisik tubuh mereka lebih nyaman di air dengan konsentrasi garam kecil.
Namun ada juga ikan yang bisa beradaptasi dengan kadar garam, yaitu ikan Euryhaline contohnya salmon yang sebagian hidupnya di air tawar lalu bermigrasi ke air asin.
Baca juga: Apakah Hewan Bisa Tertawa Seperti Manusia? |
Adanya Tonisitas
Tonisitas adalah alasan ikan air tawar tidak bisa bertahan hidup di air asin dan begitu juga sebalik yang berkaitan dengan cairan. Sederhananya, ini adalah sebuah kemampuan larutan dalam mengerahkan tekanan osmotik pada membran.
Tonisitas sendiri terbagi menjadi tiga jenis yaitu hipertonik, hipotonik, dan isotonik. Dalam larutan hipotonik, konsentrasi zat terlarut (zat terlarut adalah zat yang terlarut dalam larutan, misal gula dan terlarut dalam larutan gula di dalam sel lebih sedikit daripada di luar.
Di sisi lain, larutan hipertonik memiliki konsentrasi zat terlarut yang lebih tinggi di luar sel daripada di dalam.
Osmoregulasi Membuat Ikan Bertahan di Perairannya Masing-Masing
Proses menyemimbangkan kebutuhan air pada makhluk hidup disebut dengan osmoregulasi. Ada juga osmosis, merupakan proses perpindahan air melalui membran semipermeabel dari larutan dengan konsentrasi rendah ke larutan yang lebih pekat.
Jika dihubungkan lagi dengan air laut yang bersifat hipertonik untuk ikan yang hidup didalamnya, artinya kandungan garam air di sekitarnya yang lebih tinggi daripada kandungan di dalam ikan.
Hal ini menyebabkan ikan kehilangan air dalam tubuhnya ke air laut di sekitarnya.
Sebaliknya, sifat hipotonik pada air tawar dengan kandungan garam dalam tubuhnya lebih tinggi daripada kandungan garam air di sekitarnya.
Oleh karena itu, karena osmosis, air terus mengalir ke dalam tubuh mereka (area konsentrasi zat terlarut tinggi, dalam hal ini garam menjadi zat terlarut).
Disinilah osmoregulasi berperan. Ikan memiliki sistem osmoregulasi yang diatur dengan baik guna mencegah air asin kehilangan banyak air karena dehidrasi dan mencegah ikan air tawar kelebihan air.
Untuk mengganti kehilangan air, ikan air asin minum air dalam jumlah besar dan karenanya dapat bertahan hidup di perairan yang sangat asin. Ikan air tawar mengeluarkan banyak air untuk mencegah overhidrasi.
Cara Kerja Osmoregulasi dalam Tubuh Ikan
Namun, minum atau mengeluarkan air saja tidak cukup lho bagi ikan! Nyatanya, ikan mengatur osmoregulasinya dengan bantuan ginjal, usus, dan insangnya.
Semua organ ini terlibat baik dalam mengeluarkan atau menerima air atau ion, yang memodulasi fungsinya dan membantu ikan beradaptasi dengan lingkungan khusus ikan baik di air tawar maupun air laut.
Ginjal menjadi hal penting karena bertanggung jawab untuk mengeluarkan air dan ion dalam jumlah yang tepat untuk mempertahankan homeostasis atau mengeluarkan jumlah air dan ion yang tepat.
Kemudian insang juga salah satu aspek osmoregulasi yang penting. Sel ikan laut, yang disebut sel klorida atau ionosit, menghasilkan saluran ion Na+/K+ ATPase di insang yang menghilangkan natrium dari insang dengan mengorbankan ATP.
ATP diperlukan karena natrium dan ion lainnya dipompa ke atas gradien konsentrasi dari konsentrasi natrium yang lebih rendah dalam sel ke konsentrasi natrium air laut yang tinggi.
Dalam strategi untuk meningkatkan kebutuhan energi ikan, osmoregulasi sangat diperlukan. Maka dari itu, ikan sangat sensitif terhadap fluktuasi salinitas air tempat hidup. Itulah mengapa disarankan untuk memahami kebutuhan ikan sebelum memeliharanya.
Nah itu dia alasan kenapa ikan air tawar tidak bisa hidup di laut. Semoga artikel ini menambah wawasan detikers ya!
(faz/faz)