Mungkin detikers pernah mendengar ungkapan "Keluarlah dari zona nyaman agar bisa menemukan dan belajar hal baru." Tapi bagaimanakah sudut pandang ahli psikologi terkait hal ini?
Sebenarnya, masing-masing dari kita memiliki "zona nyaman" kita sendiri. Tidak hanya dalam definisi tempat, nyaman yang dimaksud adalah konstruksi psikologis/emosional/perilaku yang menentukan rutinitas kehidupan kita sehari-hari.
Berada di zona nyaman berarti seseorang memiliki ruang keakraban, keamanan, dan ketenangan, sebagaimana dikutip dari Psychology Today.
Keluar dari Zona Nyaman adalah Hal Baik?
Psikiater Abigail Brenner MD mengatakan zona nyaman memang ruang adaptasi yang sehat untuk sebagian besar hidup seseorang.
Namun menurutnya, melangkah keluar dari zona nyaman juga diperlukan ketika waktunya untuk bertransisi, tumbuh, dan bertransformasi.
"Mengalami sedikit stres dan kecemasan sesekali juga merupakan hal yang baik. Jika yang pernah Anda lakukan hanya tetap terbungkus dalam kepompong kecil Anda, tetap hangat dan nyaman, Anda mungkin kehilangan banyak hal, seperti pengalaman, tantangan, dan risiko baru," terang Brenner.
Lebih lanjut ia menjelaskan, jika seseorang tidak dapat keluar dari zona nyaman, maka kemungkinan akan mengalami kesulitan dalam hal perubahan atau bertransisi dan tumbuh.
"Sederhananya, apa yang paling kita takuti tentang menantang diri sendiri adalah bahwa kita mungkin gagal dan/atau terluka. Tetapi kebanyakan dari kita memiliki kemampuan untuk bangkit, mengatasi rintangan dan hambatan, dan benar-benar berhasil mencapai sesuatu yang baru dan menantang," paparnya kemudian.
5 Manfaat Keluar dari Zona Nyaman
1. Lebih Menyiapkan Diri terhadap Berbagai Kenyataan di Kehidupan
Brenner mengatakan bahwa kehidupan nyata di luar, penuh dengan gelembung pikiran, perasaan, dan keyakinan pribadi setiap orang.
"Kehidupan nyata Anda adalah jumlah total dari semua pengalaman Anda, bukan hanya pengalaman yang membuat Anda nyaman," ucapnya.
2. Bisa Menantang Diri untuk Mendorong Kemampuan
Keluar dari zona nyaman juga bisa berarti perjalanan untuk menyelami dan menemukan sumber daya pribadi diri yang belum dimanfaatkan.
3. Lebih Berani Mengambil Risiko
Terlepas dari hasilnya, adalah pengalaman pertumbuhan. Banyak anggapan tentang kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda. Sehingga banyak orang akan membayangkan kesuksesan dengan takut akan gagal.
Padahal, kegagalan bisa diartikan sebagai pembelajaran berharga. Jadi terlepas dari berhasil atau tidak, setiap orang pasti mendapatkan pelajaran.
4. Jangan Cepat Puas
Tidak mudah puas bukan berarti kita menjadi sangat ambisius. Hanya saja, perasaan puas seringkali membuat kita nyaman dan enggan keluar untuk mencari hal baru lagi.
Padahal, tantangan dan pengalaman risiko bersifat kumulatif. Setiap kali mencoba sesuatu yang baru dan membiarkan diri terbuka terhadap pengalaman apa pun yang muncul, kita bisa belajar dan memperluas keterampilan hidup dan pengetahuan diri.
5. Membantu Menghadapi Perubahan
Kerap kali orang ingin membuat perubahan baik diri sendiri, lingkungan atau di kehidupan sosial yang lebih luas. Tapi banyak yang lupa untuk mulai memperkaya diri dengan pengetahuan dan risiko-risiko yang dipilih untuk membentuk pengalaman.
"Cobalah untuk membuat perubahan kecil yang membawa Anda keluar dari kehidupan sehari-hari dan kebiasaan, namun tidak terlalu menantang secara emosional. Kita semua adalah makhluk kebiasaan. Ubah rutinitas harian dan/atau pekerjaan Anda," jelas Brenner.
"Cobalah sesuatu yang baru, makanan, musik, dan aktivitas yang belum pernah Anda lakukan. Lakukan proyek kreatif dalam bentuk apa pun di mana Anda pemikiran disalurkan dengan cara baru Tambahkan kebaruan dalam hidup Anda Terbuka untuk pengalaman," pungkasnya.
Simak Video "Punya Efek Berbahaya, Ini Tips Aman Bermain Lato-Lato untuk Anak"
[Gambas:Video 20detik]
(faz/nwk)