Pada bahasa Indonesia, adverbia dapat diartikan sebagai kata keterangan. Mengutip di buku Konsep Bahasa Indonesia oleh Yunus Abidin, adverbia adalah kelas kata yang memiliki fungsi untuk menerangkan kata kerja, kata sifat, dan jenis kata lainnya.
Dengan demikian, kata adverbia dapat digunakan untuk memberikan keterangan tambahan dalam sebuah kalimat agar informasi yang terkandung dalam kalimat tersebut semakin jelas.
Selain memberi keterangan tambahan, adverbia juga berfungsi sebagai kata-kata yang bertugas mendampingi nomina, verba, dan adjektiva. Bahkan, adverbia inilah yang dijadikan dasar kriteria untuk menentukan kata-kata berkelas nomina, verba, atau adjektiva.
Bentuk dan Contoh Adverbia
Meskipun ada banyak jenis adverbia dalam bahasa Indonesia, tetapi pada dasarnya adverbia dibagi menjadi dua macam, yaitu adverbia bentuk tunggal dan adverbia bentuk gabungan.
Adapun penjelasan dari masing-masing bentuk beserta contohnya, sebagaimana dikutip di buku Morfologi oleh Ove Lorentz, adalah sebagai berikut:
A. Adverbia Bentuk Tunggal
Adverbia bentuk tunggal terdiri dari kata dasar, kata berafiks, dan kata ulang
1. Adverbia Tunggal Berupa Kata Dasar
Adverbia tunggal berupa kata dasar terdiri atas satu kata dasar. Adverbia jenis ini tergolong kelompok kata tertutup, serta jumlahnya amat terbatas, misalnya hampir, segera, paling, saja, selalu, pasti lebih, sangat, senantiasa, dan tentu. Contoh kalimat adverbia berupa kata dasar:
- Orang itu sangat baik
- Adiknya sangat cantik
Kata sangat pada kalimat diatas, memberi keterangan pada kata yang mendahuluinya (adjektiva + adverbia)
2. Adverbia Tunggal Berupa Kata Berafiks
Adverbia tunggal berupa kata berafiks diperoleh dari konfiks se-nya atau sufiks -nya yang dilekatkan pada kata dasar.
Contoh:
- Sebaiknya kalian segera menyelesaikan pekerjaan itu
- Sesungguhnya mereka itu tidak mengerti politik
- Agaknya omongan itu sangat menyakitkan hati
- Rasanya saya sudah melaporkan kejadian itu kepada anda
Selain itu, ada pula adverbia yang diperoleh dari awal ter- contohnya: teramat, terlalu, terlampau. Dari segi bentuknya, adverbia berprefiks ter tidak mengikuti pola di atas dan jumlahnya terbatas pada itu saja.
3. Adverbia Berupa Kata Ulang
Adverbia tunggal berupa kata ulang dapat diperoleh dari (1) pengulangan kata dasar, (2) pengulangan kata dasar dan penambahan afiks se-, (3) pengulangan kata dasar dan penambahan sufiks -an, dan (4) pengulangan kata dasar dan penambahan konfiks se-nya.
a. Contoh pengulangan kata dasar:
- Diam-diam kami pergi dari tempat berbahaya itu
- Burung nuri terbang tinggi-tinggi
b. Contoh pengulangan kata dasar dan penambahan afiks se-:
- Setinggi-tinggi burung terbang, akhirnya hinggap juga
- Sepandai-pandainya menyimpan bangkai, lama-lama berbau juga
c. Contoh pengulangan kata dasar dan penambahan sufiks -an:
- Dia berjuang mati-matian melawan penyakit yang dideritanya
- Usaha kecil-kecilan itu ternyata dapat menghidupi keluarganya
d. Contoh pengulangan kata dasar dan penambahan konfiks se-nya
- Gantungkanlah cita-citamu setinggi-tingginya
- Carilah ilmu sebanyak-banyaknya agar hidup tetap berguna.
B. Adverbia Gabungan
Adverbia gabungan terdiri atas dua adverbia yang berupa kata dasar. Kedua kata dasar itu ada yang berdampingan dan ada pula yang tidak.
1. Contoh adverbia berdampingan:
- Aku agak malas mengunjunginya. Lagi pula rumahnya jauh dari sini.
- Setiap hari saya hampir selalu bersama dia di tempat kerja.
- Dia sudah sering bersenam pagi
2. Contoh adverbia tidak berdampingan:
- Karena takut, saya hanya menuruti saja apa yang dimintanya
- Memang benar, sehat itu sangat mahal sekali
- Kita hanya buang-buang waktu dan tenaga saja
- Aku sangat terpukul sekali oleh peristiwa itu
Demikian contoh-contoh adverbia dalam bahasa Indonesia, lengkap dengan penjelasan pengertian serta fungsi dari adverbia. Semoga dapat bermanfaat bagi detikers. Selamat belajar!
Simak Video "Momen Jackson Wang Minta Belajar Bahasa Indonesia di Panggung HITC 2022"
[Gambas:Video 20detik]
(nah/nah)