Pengertian Folklor Beserta Ciri-ciri dan Bentuknya

Pengertian Folklor Beserta Ciri-ciri dan Bentuknya

Putri Tiah Hadi Kusuma - detikEdu
Rabu, 01 Feb 2023 11:00 WIB
Ilustrasi festival topeng di Solo.
Tari topeng, salah satu contoh folklor. Foto: dok. Kemenparekraf
Jakarta -

Folklor merupakan bentuk serapan dari kata bahasa Inggris, yaitu folklore. Menurut Alan Dundes, kata folklore merupakan kata majemuk yang berasal dari dua kata dasar, yakni folk dan lore.

Kata folk berarti sekelompok orang yang memiliki ciri-ciri pengenalan fisik, sosial, dan kebudayaan sehingga dapat dibedakan dari kelompok-kelompok sosial lainnya. Ciri-ciri pengenalan fisik tersebut antara lain warna kulit, rambut, mata pencaharian, bahasa, pendidikan, dan agama yang sama.

Sedangkan kata lore diartikan sebagai kebudayaan yang diwariskan secara lisan atau melalui contoh yang disertai gerak isyarat atau alat pembantu pengingat (mnemonic device), demikian dikutip dari buku Sejarah untuk SMA/MA Kelas X oleh J. Sumardianta dkk.

Sementara menurut Kamus Bahasa Besar Indonesia (KBBI), folklor adalah adat istiadat tradisional dan cerita rakyat yang diwariskan secara turun temurun, tetapi tidak dibukukan.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pengertian folklor adalah suatu kebudayaan manusia (kolektif) yang disebarkan dan diwariskan secara tradisional (turun temurun) dari generasi ke generasi, baik dalam bentuk lisan maupun dalam bentuk isyarat atau alat pembantu pengingat.

Oleh sebab itu, folklor kerap dikaitkan dengan tradisi dan kesenian yang berkembang seiring zaman dan menyatu dalam kehidupan masyarakat.

Dalam masyarakat Indonesia, setiap daerah, etnis, suku, kelompok, bangsa, dan masing-masing agama telah mengembangkan folklor sendiri-sendiri. Karena itu, Indonesia memiliki beragam folklor, demikian dikutip dari buku Pendidikan Seni Rupa Estetik Sekolah Dasar oleh Ariana Restian.

Ciri-ciri Folklor

Kedudukan folklor dengan kebudayaan lainnya tentu saja berbeda, agar dapat membedakan antara folklor dengan kebudayaan lainnya, harus diketahui ciri-ciri utama folklor. Berikut ciri-ciri folklor, sebagaimana dikutip dari Buku Ajar Mata Kuliah Folklor oleh Lira Hayu Afdetis Mana:

  1. Penyebaran dan pewarisannya biasanya dilakukan dengan lisan, yaitu melalui tutur kata dari mulut ke mulut dari satu generasi ke generasi selanjutnya.
  2. Bersifat tradisional, yaitu disebarkan dalam bentuk relatif tetap atau dalam bentuk standar.
  3. Berkembang dalam versi yang berbeda-beda. Penyebaran melalui lisan membuat folklor mudah mengalami perubahan. Akan tetapi, bentuk dasarnya tetap bertahan.
  4. Bersifat anonim, artinya pembuat sudah tidak diketahui lagi orangnya.
  5. Biasanya mempunyai bentuk pola. Kata-kata pembuka folklor misanya "Menurut sahibul hikayat (menurut yang empunya cerita) atau dalam bahasa Jawa misalnya dengan kalimat anuju sawijang dina (pada suatu hari).
  6. Mempunyai manfaat dalam kehidupan kolektif. Cerita rakyat misalnya berguna sebagai alat pendidikan, pelipur lara, protes sosial, dan cerminan keinginan terpendam.
  7. Bersifat pralogis, yaitu mempunyai logika sendiri yang tidak sesuai dengan logika umum. Ciri ini terutama berlaku bagi folklor lisan dan sebagian lisan.
  8. Menjadi milik bersama (kolektif) dari masyarakat tertentu.
  9. Umumnya bersifat lugu atau polos sehingga seringkali kelihatan kasar atau terlalu sopan. Hal ini disebabkan banyak folklore merupakan proyeksi (cerminan) emosi manusia yang jujur.

Jenis-Jenis Folklor

Jan Harold Brunvand, seorang ahli folklor Amerika Serikat, membagi folklor ke dalam tiga kelompok besar, yaitu folklor lisan, folklor sebagian lisan, dan bukan lisan. Adapun penjelasannya, sebagaimana mengutip dari buku Sejarah: untuk Kelas 1 SMA oleh M. Habib Mustopo, yakni sebagai berikut:

A. Folklor Lisan

Folklor jenis ini dikenal juga sebagai fakta mental (mentifact) yang meliputi sebagai berikut:

1. Bahasa rakyat seperti logat bahasa (dialek), slang, bahasa tabu, onomatis.

2. Ungkapan tradisional, seperti pribahasa dan sindiran

3. Pertanyaan tradisional yang dikenal sebagai teka-teki

4. Sajak dan puisi rakyat, seperti pantun dan syair

5 Cerita prosa rakyat. Menurut William R. Bascom, cerita prosa rakyat dibagi ke dalam tiga golongan besar, yaitu: mite (myth), legenda (legend), dan dongeng (folktale). Contohnya, Malin Kundang dari Sumatra Barat, Roro Jonggrang dari Jawa Tengah, serta Jayaprana dan Layonsari dari Bali.

6.Nyanyian rakyat, contohnya seperti Jali-Jali dari Betawi, Ampar-Ampar Pisang dari Kalimantan, dan Olesio dari Ambon.

B. Folklor Sebagian Lisan

Folklor ini dikenal sebagai fakta sosial (sociofact), meliputi:

1. Kepercayaan dan takhayul

2. Permainan dan hiburan rakyat setempat

3. Teater rakyat, contoh: lenong, ketoprak, dan ludruk

4. Tari rakyat, contoh: tari tabayun, doger, jaran kepang, dan ngibing

5. Upacara tradisional, contoh: tingkeban, turun tanah, dan temu manten

6. Pesta rakyat tradisional, contoh: bersih desa sesudah panen dan selamatan

C. Folklor Bukan Lisan

Folklor ini dikenal sebagai artefak, di antaranya meliputi:

1. Arsitektur bangunan rumah yang tradisional, seperti Joglo di Jawa, Rumah Gadang di Minangkabau, Rumah Bentang di Kalimantan, dan Honay di Papua

2. Seni kerajinan tangan tradisional

3. Pakaian tradisional

4. Peralatan dan senjata khas tradisional

5. Makanan dan minuman khas daerah

6. Obat-obatan rakyat

7. Peralatan dan senjata khas tradisional

Fungsi Folklor

Terdapat empat fungsi folklor, meliputi hal-hal sebagai berikut:

  1. Sebagai sistem proyeksi, yaitu sebagai alat pencermin angan-angan suatu kolektif
  2. Sebagai alat pengesahan pranata-pranata dan lembaga-lembaga kebudayaan
  3. Sebagai alat pendidik anak
  4. Sebagai alat pemaksa dan pengawas agar norma-norma masyarakat akan selalu dipatuhi oleh anggota kolektifnya.

Nah itu dia detikers, pembahasan seputar folklor, mulai dari pengertian folklor, ciri, dan bentuk, serta fungsinya. Semoga bisa menambah wawasan, ya, detikers!



Simak Video "Intip Lokasi Wisata Swafoto dan Meditasi Kayu Putih Bayan di Bali"
[Gambas:Video 20detik]
(twu/twu)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia