Seni rupa adalah hasil karya ciptaan manusia, baik berbentuk dua dimensi maupun tiga dimensi yang memiliki nilai keindahan dan diwujudkan dalam bentuk rupa secara visual sehingga dapat dinikmati melalui penglihatan.
Seni rupa merupakan cabang seni yang kegiatan penerapannya melalui bahan penglihatan. Karya seni rupa terwujud dari unsur-unsur pembentuk yang dapat dilihat dengan indra penglihatan dan dapat diraba juga dirasakan, sehingga memberikan perasaan tertentu kepada penikmatnya. Karya seni rupa dapat dinikmati dengan indra penglihatan dan peraba, demikian dikutip di Buku Siswa Seni Budaya SMA/MA Kelas 10 oleh Eko Purnomo, S.Pd.
Karya seni rupa sendiri juga mempunyai beberapa unsur pembentuknya, bagaimanapun sederhananya karya tersebut. Unsur-unsur pembentuk tersebut dalam dunia seni biasa disebut dengan unsur seni rupa.
Lantas, apa saja unsur di dalam seni rupa serta prinsip dan fungsi seni rupa? Simak penjelasan di bawah ini:
Unsur Seni Rupa
Mengutip dalam Buku Siswa Seni Budaya SMP/MTs Kelas 7 oleh Sri Sudaryati, S.Pd, unsur-unsur seni rupa meliputi:
1. Titik
Unsur yang paling sederhana, paling mendasar yang selanjutnya akan membentuk garis, bidang, dan bentuk. Akan tetapi, titik juga bisa menjadi pusat perhatian tersendiri jika berkumpul dan memiliki warna yang berbeda dari yang lain.
2. Garis
Garis adalah goresan yang dibuat dengan maksud menunjukkan suatu batas dari sebuah warna, ruang, tekstur, bidang, dan yang lainnya. Garis mempunyai dimensi memanjang dan arah tertentu disertai berbagai macam sifat seperti pendek, panjang, tipis, tebal, horizontal, vertikal, lurus, melengkung, miring, bergelombang, dan masih banyak yang lainnya.
Kesan yang terlihat dari sebuah garis adalah memberikan kesan gerak, ide, simbol, serta kode-kode, tertentu yang ingin disampaikan penciptanya.
3. Bidang
Bidang adalah suatu bentuk pipih tanpa ketebalan, hanya mempunyai panjang dan lebar (luas), mempunyai kedudukan dan arah serta dibatasi oleh garis, lazim disebut sebagai bentuk dua dimensi.
Raut bidang meliputi bidang geometri, organis, bersudut, gabungan, dan tidak beraturan. Pada karya dua dimensi, bidang tidak hanya yang menampilkan bentuk atau gambar (pictorial space) tetapi juga berupa bidang kosong atau latar dari bentuk atau gambar (blank space). Pengorganisasian bidang pada karya seni rupa banyak terjadi terutama pada karya dua dimensi.
4. Bentuk
Bentuk mempunyai arti bentuk plastis (form) ataupun bangun (shape). Plastis merupakan gambaran dari bentuk benda yang terlihat dan terasa karena adanya unsur nilai (value) dari benda tersebut seperti lemari, kursi, meja, dan lain-lain. Sedangkan bangun (shape) merupakan bentuk benda yang polos, seperti halnya yang nampak oleh mata, sekadar untuk mengatakan sifatnya saja, misalnya kotak, bundar, lonjang, tak beraturan, dan lain-lain.
5. Tekstur
Tekstur adalah sifat suatu permukaan sebuah benda. Sifat tersebut bisa berkesan kasar, halus, mengkilap, kusam, berpori, licin, dan lain sebagainya. Kesan-kesan tersebut bisa dirasakan lewat penglihatan serta perabaan. Ada dua macam tekstur, yaitu tekstur nyata dan tekstur semu.
Tekstur nyata adalah permukaan yang diraba sesuai dengan dilihat setelah diraba, sedangkan tekstur semu adalah permukaan yang diraba tidak sesuai dengan yang dilihat dan setelah diraba halus.
6. Warna
Secara teori, warna bisa dipelajari lewat dua pendekatan, salah satu di antaranya adalah menggunakan teori warna yang berdasarkan pada pigmen warna (Goethe), yaitu butiran halus yang terdapat pada warna.
Ada beberapa istilah yang harus diketahui dalam teori pigmen warna, yaitu:
a. Warna Primer
Warna primer atau warna pokok adalah warna dasar yang tidak bisa diperoleh dari campuran warna lain. Warna tersebut adalah merah, kuning, dan biru.
b. Warna Sekunder
Warna yang diperoleh dari hasil percampuran antara dua warna primer, misalnya oranye (merah dan kuning), ungu (merah dan biru), dan hijau (biru dan kuning).
c. Warna Tersier
Warna yang dihasilkan dari percampuran dari dua warna sekunder atau lebih.
Prinsip penekanan merupakan kreasi suatu titik pusat atau pusat perhatian (center of interest), yang dibataskan untuk difokuskan kepada satu hal dianggap penting dan menarik.
Fungsi Seni Rupa
Berikut beberapa fungsi dari seni rupa, sebagaimana dikutip di buku Pendidikan Seni Rupa dan Prakarya oleh Adek Cerah, di antaranya yaitu:
A. Fungsi Individual
Fungsi seni secara individual lebih mengedepankan seni sebagai alat ekspresi untuk mencurahkan ide dan gagasan seseorang melalui sebuah karya. Fungsi seni yang bersifat individual dapat dibedakan menjadi dua, yaitu fisik dan emosional.
1. Fisik
Fungsi ini berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan fisik manusia, baik dipakai langsung maupun sebagai pelengkap aktivitasnya. Contohnya, pakaian, rumah, kerajinan, perhiasan, sepatu, tas, dan lain sebagainya.
2. Emosional
Fungsi ini berhubungan dengan ekspresi kebutuhan fisik seniman (penggubah) dan apresiator (konsumen). Contoh karya-karya dihasilkan ekspresi diri sendiri bagi seorang seniman, seperti lukisan, seni patung, desain grafis, dll.
B. Fungsi Sosial
Pada dasarnya, seni diciptakan untuk dinikmati oleh orang lain, publik, dan masyarakat pada umumnya. Seorang seniman dapat mengatakan bahwa ia berkarya untuk dirinya sendiri. Namun, sebenarnya tanpa disadari mereka membutuhkan apresiator, yaitu masyarakat untuk menilai, menikmati, dan mengagumi hasil karya yang telah ia buat.
Adapun karya seni dapat berfungsi sosial terdapat dalam bidang-bidang sebagai berikut:
1. Pendidikan
Seni sering dimanfaatkan oleh dunia pendidikan untuk membantu mempermudah penyampaian pesan, baik berupa gambar (visual) maupun suara (audio) ataupun keduanya (audio visual).
Contoh pemanfaatan seni dalam dunia pendidikan, antara lain gambar ilustrasi pada buku-buku pelajaran, poster ilmiah, film ilmiah, dll.
2. Rekreasi
Fungsi seni dalam hal rekreasi mempunyai bentuk yang mampu menciptakan suatu kondisi tertentu yang bersifat penyegaran dan pembaruan dari kondisi yang telah ada. Contohnya, menyaksikan drama, film, pameran lukisan, atau berlibur ke museum seni rupa.
3. Komunikasi
Digunakan sebagai bahan untuk menghubungkan dan berhubungan antara seseorang dengan orang lain atau masyarakat. Jenis tampilannya bisa berupa poster, reklame, baliho, dan lain sebagainya.
4. Keagamaan
Seni dalam bidang keagamaan bisa menandakan atau mengidentifikasikan kekhasan serta ciri khas dari agama tertentu. Contohnya, arsitektur rumah ibadah, candi, kaligrafi, dekorasi rumah ibadah, dan lain sebagainya.
Demikianlah pembahasan tentang seni rupa serta prinsip dan fungsinya. Semoga informasi tersebut bermanfaat.
Simak Video "Potret Malam Affandi, Pameran 32 Tahun Kematian Sang Maestro Lukis"
[Gambas:Video 20detik]
(nwy/nwy)