Tim arkeolog baru-baru ini mengumumkan penemuan mumi berlapis emas dari sekitar 4.300 tahun lalu di Saqqara, situs nekropolis atau pekuburan Mesir kuno di Mesir. Mumi ini tidak berasal dari kalangan kerajaan atau merupakan rakyat biasa semasa hidupnya.
"Mumi ini mungkin yang tertua di dunia dan paling lengkap dari kalangan non-kerajaan yang ditemukan di Mesir hingga saat ini," kata ahli Egyptology dan mantan Menteri Kepurbakalaan Mesir Zahi Hawass, dikutip dari akun Instagram resminya, @zahi_hawass, Minggu (29/1/2023).
"Dengan sangat senang mengumumkan bahwa tim ekskavasi saya dari arkeolog Mesir, bekerja sama dengan Dewan Tertinggi Kepurbakalaan di Gisr al-Mudir, Saqqara, telah menghasilkan beberapa penemuan arkeologi penting dari dinasti ke-5 dan 6 Kerajaan lama," imbuhnya.
Mumi Lapis Emas
Hawass menjelaskan, mumi itu diperkirakan laki-laki bernama Hekashepes. Ia diperkirakan meninggal dan dikebumikan sekitar 2.000 Sebelum Masehi (SM).
Hekashepes lalu dimumikan dengan berlapis daun emas. Ia lalu disimpan di dalam sarkofagus batu kapur bersegel mortar, seperti halnya yang dipraktikkan orang Mesir kuno.
Ia dikubur di dalam lubang panjang sedalam 15 meter. Kuburannya berada dalam kelompok makam dinasti ke-5 dan 6 yang baru-baru ini juga ditemukan di dekat Piramida Bertingkat di Saqqara, dikutip dari the Guardian.
Istimewanya, mumi Hekashepes diperkirakan belum pernah dibuka selama 4.300 tahun.
Temuan Mumi dan Patung Kayu
Di antara makam lain di dekatnya, terdapat kuburan Khnumdjedef. Ia merupakan seorang pengawas bangsawan, inspektur pejabat, dan pendeta di masa Firaun Unas, yakni firaun terakhir dari dinasti ke-5 Kerajaan Lama. Makam Khnumdjedef dihias dengan gambar kehidupan sehari-hari.
Di dekat makamnya, ada juga makam Meri. Di makam itu, sosok Meri dituliskan sebagai penjaga rahasia dan asisten pemimpin besar di istana.
Hawass mengatakan, tim peneliti juga menemukan lubang sedalam 10 meter yang berisi patung-patung kayu. Patung-patung itu menggambarkan suami-istri beserta pelayannya.
Di samping itu, ditemukan juga tiga patung batu yang merepresentasikan seseorang bernama Fetek di masa itu. Patung-patung ini juga dilengkapi dengan penemuan meja persembahan dan mumi Fetek sendiri. Ia dideskripsikan sebagai seorang hakim dan juru tulis semasa hidupnya.
Bersama temuan mumi dan patung tersebut, ditemukan lempengan batu, pot batu, amulet atau jimat, lempengan bertulisan disertai gambar, patung dewa-dewa, dan tembikar dari peradaban Mesir kuno.