Benarkah Ada Kehidupan Purba di Mars? Ilmuwan Temukan Petunjuk di Meteorit

Benarkah Ada Kehidupan Purba di Mars? Ilmuwan Temukan Petunjuk di Meteorit

Fahri Zulfikar - detikEdu
Jumat, 27 Jan 2023 09:00 WIB
Fragments of meteorites are seen on display inside the University Museum of Meteorites in Agadir, Morocco June 11, 2021. Picture taken June 11, 2021. REUTERS/Abdelhak Balhaki
Foto: REUTERS/ABDELHAK BALHAKI/Ilustrasi meteorit
Jakarta -

Sebuah meteorit Mars yang jatuh di Maroko 11 tahun lalu membantu para peneliti menemukan apakah Mars dapat menampung kehidupan atau tidak sejak dulu.

Meteorit tersebut juga memberikan petunjuk penting tentang sejarah geologis Bumi. Sebab, meteorit mengandung keragaman besar senyawa organik.

Meteorit bernama Tissint itu, diambil dari nama kota di Maroko tempat ditemukannya, hanyalah salah satu dari lima meteorit Mars yang telah diamati saat jatuh ke Bumi.

"Batu itu terbentuk ratusan juta tahun yang lalu di Mars dan mungkin diluncurkan ke luar angkasa oleh peristiwa ledakan besar sebelum jatuh ke permukaan planet kita," terang Phillipe Schmitt-Kopplin dari Technical University of Munich dan Helmholtz Zentrum Munich di Jerman, dikutip dari Space.

Senyawa Organik Tidak Selalu Menunjukkan Adanya Kehidupan

Senyawa organik adalah molekul besar yang sebagian besar mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen, dan belerang.

Meskipun terkait dengan kehidupan dan proses biologis, senyawa organik juga dapat dibuat oleh proses nonbiologis.

Para ilmuwan menyebutnya sebagai "kimia organik abiotik". Artinya, penemuan senyawa organik tidak serta-merta menunjukkan adanya kehidupan.

"Memahami proses dan urutan peristiwa yang membentuk kekayaan senyawa organik ini akan mengungkap detail baru tentang kelayakhunian Mars dan potensi reaksi yang mengarah pada pembentukan kehidupan," ungkap Andrew Steele, seorang peneliti di Carnegie Institution for Science di Washington, D.C.

Senyawa Magnesium Organik yang Melimpah

Para peneliti juga menemukan banyak sekali senyawa magnesium organik, yang sebelumnya tidak pernah terlihat di sampel penelitian Mars.

Senyawa ini bisa menjelaskan tentang geokimia tekanan tinggi dan suhu tinggi yang membentuk bagian dalam Mars.

Keberlimpahan jenis senyawa magnesium organik ini juga bisa menunjukkan hubungan antara siklus karbon di Mars dan evolusi mineralnya.

Peneliti sepakat bahwa informasi ini dapat sangat meningkatkan pengetahuan tentang pembentukan, stabilitas, dan dinamika senyawa organik di lingkungan Mars kuno.



Simak Video "Ilmuwan China Temukan Tanda-tanda Adanya Air di Planet Mars"
[Gambas:Video 20detik]
(faz/twu)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia