Museum Ini Temukan Pedang Kuno Zaman Perunggu, Berasal dari 3.000 Tahun Lalu

ADVERTISEMENT

Museum Ini Temukan Pedang Kuno Zaman Perunggu, Berasal dari 3.000 Tahun Lalu

Fahri Zulfikar - detikEdu
Selasa, 24 Jan 2023 19:30 WIB
Field Museum of Natural History di Chicago mengungkap hasil analisa pedang kuno dari zaaman perunggu
Foto: Doc. Instagram Field Museum/Pedang Zaman Perunggu
Jakarta -

Field Museum of Natural History di Chicago telah menganalisa replika pedang kuno yang telah disimpan selama 100 tahun. Pedang yang dianalisa dari zaman perunggu tersebut kini diduga berasal dari waktu yang lebih lama yakni 3.000 tahun lalu.

Para arkeolog Hongaria dan ilmuwan yang bekerja dengan Field Museum mengungkapkan bahwa ada kemungkinan pedang tersebut bisa jadi bukan hanya replika karena mirip dengan gambaran aslinya.

Pedang yang ditemukan di Sungai Danube di Budapest, Hongaria pada tahun 1930-an itu, dianalisis dengan menggunakan detektor fluoresensi sinar-X.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Analisa Pedang Kuno dengan Sinar-X

Untuk melakukan ini, para ilmuwan pertama-tama memaparkan materi yang mereka pelajari ke sinar-X untuk mengionisasinya.

Jika energi radiasi cukup, maka akan berinteraksi dengan elektron kulit bagian dalam atom yang menyebabkannya terlempar keluar.

ADVERTISEMENT

Kemudian, proses relaksasi terjadi di mana salah satu elektron kulit terluar jatuh ke kulit bagian dalam, sebagaimana dijelaskan oleh salah satu ilmuwan Maido Merisalu, alias Captain Corrosion dikutip dari IFL Science.

"Akibatnya, sejumlah energi tertentu dilepaskan dalam bentuk radiasi elektromagnetik. Energi sinar-X yang dipancarkan bergantung pada perbedaan energi antara keadaan yang lebih tinggi dan lebih rendah, dan oleh karena itu radiasi juga membawa informasi tentang atom," imbunya.

Pedang Diduga Bagian dari Ritual Kuno

Dengan mengukur energi dan intensitas radiasi sinar-X yang meninggalkan material, para ilmuwan dapat menemukan terbuat dari apa material tersebut.

Dalam kasus pedang kuno ini, tim menemukan bahwa itu hampir identik dengan pedang Zaman Perunggu Eropa lainnya, dengan tingkat perunggu, tembaga, dan timah yang serupa.

Ilmuwan berspekulasi bahwa pedang itu mungkin ditempatkan di Danube sebagai bagian dari ritual kuno, seperti untuk mengenang orang yang dicintai yang hilang atau pertempuran.

Terkait keaslian ini, ilmuwan mengatakan banyak kejadian terhadap penemuan yang salah duga. Misal benda yang dikira palsu atau replika ternyata justru asli, begitu juga sebaliknya.

"Biasanya cerita (seperti) ini sebaliknya. Apa yang kami anggap asli ternyata palsu," kata Bill Parkinson, kurator antropologi Field Museum of Natural History.




(faz/nwk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads