Tahukah detikers apakah pelangi memiliki ujung? Pertanyaan tersebut memang kerap menjadi misteri.
Terlebih bila detikers pernah mendengar dongeng ada pot emas dan isinya yang berada di ujung pelangi. Sayangnya, kenyataannya tidak demikian.
Pelangi adalah fenomena alam yang terbentuk secara alami ketika hujan reda. Pembentukan pelangi melibatkan berbagai fenomena fisik yang meliputi dispersi, pembiasan, dan pemantulan.
Dengan demikian ketika cahaya Matahari memasuki tetesan air hujan, gerakan cahaya akan merambat dari udara ke air yang lebih padat. Kemudian cahaya Matahari akan dipantulkan dan berubah menjadi berbagai unsur warna-warni di langit.
Ya warna-warni karena pelangi terdiri dari 7 warna yakni ungu, nila, biru, hijau, kuning, jingga, dan merah. Lalu apakah pelangi bisa dikejar dan ditemukan ujungnya? Begini penjelasannya.
Letak Ujung Pelangi
Melansir laman BBC Science Focus, pelangi disebutkan bukanlah benda tetap yang menggantung di langit. Pelangi tercipta karena ilusi yang terbentuk antara sinar matahari, hujan, dan matamu.
Laman The Naked Scientist menambahkan karena pelangi dibuat di langit, pelangi tidak akan menyentuh tanah. Dengan demikian tak ada ujung pelangi seperti yang diceritakan dalam dongeng.
Pada dasarnya pelangi memang berbentuk lingkaran utuh, sehingga ia tidak memiliki ujung. Alasan mengapa pelangi hanya bisa terlihat setengah lingkaran karena tertutup dengan cakrawala Bumi.
Namun bila detikers ingin melihat pelangi dalam bentuk lingkaran utuh, detikers bisa melihatnya ketika naik pesawat terbang atau mendaki di puncak gunung yang tinggi. Dengan ketinggian, ada sebuah kesempatan untuk melihat pelangi berbentuk lingkaran dengan catatan kondisi alam yang mendukung.
'Mengejar' Pelangi
Karena tak memiliki ujung, pelangi juga tidak mungkin dikejar. Hal tersebut karena pelangi akan mengikuti gerak mereka yang memperhatikannya. Ketika detikers bergerak, pelangi juga akan ikut bergerak.
Lagi-lagi hal tersebut bisa terjadi karena pelangi seperti ilusi optik. Laman How Stuff Works menjelaskan ketika kita bergerak ke arah pelangi, sudut pelangi juga akan berubah.
Ketika hujan turun, tetesan hujan yang berbeda akan menciptakan pelangi baru dengan sudut pandang yang baru. Suatu fakta tentang pelangi disebutkan bila tidak ada dua orang yang dapat melihat pelangi yang sama kecuali di dalam foto.
Karena efek melihat pelangi memang bergantung dengan garis pandang kita sendiri. Selain itu, tidak peduli bagaimana detikers bergerak, jarak pelangi akan selalu sama ada di depan mata.
Itulah sebabnya mengapa pelangi tak memiliki ujung dan detikers tak akan bisa sampai ke ujung pelangi.
Cara Menciptakan Pelangi
Memang disebutkan sebelumnya bila pelangi terbentuk ketika cahaya Matahari bertemu dengan tetesan air hujan di udara. Namun ternyata detikers bisa menciptakan pelangi tanpa hujan.
Hal tersebut bisa terjadi karena pada dasarnya pelangi terbentuk ketika matahari ada di belakang tubuhmu dan tetesan air ada di depan.
Namun menurut National Center for Atmospheric Research, detikers juga harus berdiri pada sudut yang tepat. Setidaknya 42 derajat di depan sinar matahari.
Jadi, bila ingin menciptakan pelangi cukup lakukan penyiraman dengan posisi berdiri setidaknya 42 derajat dengan lokasi Matahari yang ada di belakang tubuh.
Nah itulah penjelasan mengenai apakah pelangi memiliki ujung yang telah terbukti tidak dengan berbagai alasannya hingga cara menciptakan pelangi buatan dengan pengaturan cahaya dan sudut yang sesuai letak Matahari. Jadi makin tahu kan detikers? Semoga bermanfaat dan selamat mencoba!
Simak Video "Siap-siap! Bakal Ada Gerhana Matahari Langka di Indonesia"
[Gambas:Video 20detik]
(nwy/nwy)