Bab IV Hasil dan Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian perebusan yang menggunakan air rendaman kedelai dengan berbagai perbandingan sebanyak 3 kali percobaan, kami peroleh data rata-rata sebagai berikut:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
![]() |
Bab V Penutup
5.1 Kesimpulan
a. Waktu pembuatan tempe dapat dipersingkat menggunakan air rendaman kedelai sebagai media perebusan.
b. Perbandingan air rendaman yang ideal adalah menggunakan air rendaman seluruhnya pada proses perebusan
c. Kualitas tempe yang dihasilkan dari perebusan kedelai menggunakan air rendaman kedelai sebanding dengan tempe yang dibuat tradisional.
d. Air limbah perendaman tempe menimbulkan polusi udara dapat dimanfaatkan dalam pembuatan tempe.
5.1 Saran
a. Semoga hasil penelitian ini dapat digunakan dalam proses pembuatan tempe oleh perajin tempe.
b. Agar penelitian ini dapat diteliti lebih jauh, yaitu meneliti pengaruh kelembaban dan suhu pada proses pembuatan tempe.
![]() |
2. Contoh Karya Tulis Ilmiah - Perilaku Cinta Lingkungan Hidup pada Siswa-Siswi SMK
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah
Masalah lingkungan hidup adalah masalah kita semua. Manusia pada dasarnya selalu bergantung pada alam sekitarnya. Segala aktivitas manusia sangat ditentukan alam. oleh karena itu, manusia harus peduli terhadap kelestarian alam. Pemuda adalah bagian dari masyarakat. Pemuda adalah masa depan suatu bangsa. Di tangan generasi muda inilah keadaan suatu bangsa bisa ditemukan. Namun, kenyataannya, sering kita mendapatkan pemuda yang tidak peduli terhadap keadaan lingkungan. Mereka cenderung lebih suka berhura-hura. Hal ini semakin diperparah dengan fakta yang memperlihatkan maraknya tawuran antar pelajar dan penggunaan narkoba. Melihat keadaan tersebut banyak kalangan yang merasa pesimis dan takut dikalangan remaja terhadap masa depan pemuda Indonesia.
Fakta-fakta tersebut pada akhirnya membuat masyarakat selalu menilai kegiatan pelajar sebagai kegiatan yang tidak ada gunanya bahkan dianggap negatif. Namun, pernyataan tersebut adalah sebuah penilaian yang keliru karena menjadi tolak ukur kenakalan anak sebagian pelajar untuk menilai semua perilaku pelajar. Pada kenyataannya banyak juga kegiatan pelajar yang positif.
Pada karya tulis ilmiah ini, penulis akan mencoba menguraikan salah satu kegiatan positif yang dilakukan oleh pelajar SMK. Kegiatan tersebut berhubungan dengan perilaku cinta lingkungan hidup yang dipraktikan oleh pelajar sebagai bentuk diri pelajar sebagai bagian dari masyarakat dan penentu masa depan bangsa.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang telah dikemukakan, penulis merumuskan beberapa masalah yang akan dibahas dalam karya tulis ilmiah, yaitu:
1. Bagaimana pandangan para siswa SMK Nusa Damai terhadap masalah lingkungan hidup?
2. Bagaimana peranan para siswa SMK Nusa Damai dalam penyebaran kepedulian terhadap lingkungan hidup kepada masyarakat sekitar?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini untuk:
1. Mengetahui pandangan para SMK Nusa Damai terhadap masalah lingkungan hidup;
2. Mengetahui peranan para siswa SMK Nusa Damai dalam penyebaran kepedulian terhadap lingkungan hidup kepada masyarakat.
D. Metode dan Teknik Penelitian
Untuk mendapatkan data dan informasi yang diperlukan, penulis menggunakan metode observasi dan kepustakaan. Adapun teknik-teknik yang dipergunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Teknik Pengamatan Langsung
Penulis terjun langsung meneliti di lapangan (SMK Nusa Damai) untuk mengetahui kepekaan, perhatian, dan peranan para pelajar.
2. Teknik Wawancara
Tujuan untuk memperoleh gambaran lebih mengenai kasus yang dibahas. Respondennya meliputi para pelajar SMK Nusa Damai, pengajar, ahli lingkungan hidup, serta masyarakat sekitar SMK Nusa Damai.
3. Studi Pustaka
Penulis membaca buku-buku dan tulisan yang berhubungan dengan penulisan karya ilmiah serta berkaitan masalah lingkungan hidup dan perilaku remaja.
E. Waktu dan Lokasi Penelitian
Jangka waktu penelitian adalah satu bulan, yaitu tanggal 1 Mei sampai dengan 30 Mei 2008. Penelitian ini dimulai dari perumusan masalah, pengumpulan data, pengolahan data, hingga penulisan penelitian.
Lokasi penelitian adalah SMK Nusa Damai. Penentuan ini didasarkan fakta bahwa SMK Nusa Damai selalu mendapatkan predikat sekolah dengan lingkungan terbersih se-Provinsi Sumatera Barat.
Bab II Studi Pustaka
A. Perilaku Remaja dalam Pandangan Masyarakat
Dunia global sedang dihangatkan dengan isu pemanasan globa. Bumi mengalami kerusakan akibat aktivitas manusia, kini manusia di berbagai belahan dunia sepakat untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup. Banyak di antara para pecinta lingkungan hidup tersebut adalah remaja.
Masa remaja adalah suatu masa penting dalam kehidupan manusia. Masa remaja dianggap masa transisi seseorang dari masa kanak-kanak menuju dewasa, di mana para remaja mengalami proses perubahan pola pikir disertai perubahan perilaku.
Berdasarkan sebuah pengamatan penulis terhadap sekelompok remaja (pelajar SMK Nusa Damai), tidak semua perilaku remaja selalu bersifat negatif. Para pelajar ini justru mampu menjadi motor penggerak kesadaran terhadap lingkungan pada orang-orang disekitarnya.
B. Kegiatan Ekstrakurikuler Payungi Bumi sebagai penggerak Awal.
Pada tahun 2007, terdapat tiga siswa SMK Nusa Damai yang mendirikan kegiatan ekstrakurikuler bernama Payungi Bumi.
Sebagai langkah awal, Payungi Bumi melakukan kegiatan-kegiatan:
1. Memberikan contoh sikap cinta lingkungan hidup melalui diri mereka sendiri.
2. Mengurangi penggunaan sampah di lingkungan sekolah
3. Mendorong pihak sekolah untuk membuat taman di lingkungan sekolah.
Dalam perkembangannya semakin banyak siswa dan siswi SMK Nusa Damai yang terlibat di Payungi Bumi dan kesadaran terhadap lingkungan hidup pun semakin meluas dengan menggerakkan masyarakat sekitar sekolah.
C. Faktor Pendorong dan Penghambat Gerakan Cinta Lingkungan Hidup SMK Nusa Damai
Menurut pengamatan penulis, faktor-faktor penghambat gerakan sadar lingkungan hidup siswa SMK Nusa Damai adalah:
1. Fasilitas pendukung dari pihak sekolah
2. Kurang pembinaan dari aparat pemerintah
3. Kesibukan pelajar siswa SMK Nusa Damai
4. Kurangnya perhatian dari pihak sekolah dan masyarakat sekitar sekolah
Faktor-faktor pendorong gerakan sadar lingkungan hidup siswa SMK Nusa Damai adalah:
1. Adanya kesadaran diri dari siswa SMK Nusa Damai
2. Adanya dorongan dari sebagian para pengajar SMK Nusa Damai
3. Antusiasme dari sebagian masyarakat sebagai pendorong semangat para siswa SMK Nusa Damai
D. Pemecahan Masalah
Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan, penulis berpendapat tidak selamanya remaja tidak selamanya melakukan hura-hura yang tidak berguna. Ada juga remaja yang dengan kreatif mampu menjadi penggerak kesadaran lingkungan hidup bagi masyarakat di sekitarnya.
Bab III Kesimpulan dan Saran
A. Kesimpulan
Dari pembahasan dalam karya tulis ini, kesimpulan penulis adalah sebagai berikut:
1. Para remaja tidak selamanya berperilaku negatif ternyata ada beberapa remaja yang mampu menjadi teladan bagi remaja di sekitar, bahkan masyarakatnya.
2. Apa yang dilakukan oleh siswa SMK Nusa Damai patut di contoh oleh remaja lain.
B. Saran
Perlunya dorongan dan perhatian dari pemerintah dengan cara menyediakan sarana dan prasarana untuk mendukung kegiatan remaja yang bersifat positif.
Demikianlah penjelasan seputar karya ilmiah. Selamat menyusun karya ilmiah, detikers!
Baca juga: Mengapa Tetap Lelah Meski Sudah Tidur 8 Jam? |
(nwy/nwy)