Sejarah Panjang Huruf U Sebelum Masuk Daftar Alfabet

ADVERTISEMENT

Sejarah Panjang Huruf U Sebelum Masuk Daftar Alfabet

Devita Savitri - detikEdu
Rabu, 11 Jan 2023 13:30 WIB
huruf u
Foto: Getty Images/iStockphoto/akinbostanci
Jakarta -

Saat ini detikers pasti mengenal jumlah Alfabet sebanyak 26 huruf. Namun, ternyata di daftar alfabet latin klasik awalnya hanya ada 23 huruf. Huruf U sempat tidak masuk daftar alfabet.

Melansir laman Dictionary.com, huruf U pada awalnya tidak ada di dalam daftar alfabet. Melainkan hanya ada suara untuk huruf yang disebut sebagai U yaitu huruf W dan berbentuk seperti huruf 'V'.

Sejarah Huruf U Masuk ke Daftar Alfabet

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Disebutkan juga dalam sumber yang sama seperti di atas, huruf U dan V pada awalnya bukanlah alfabet melainkan Alograf. Laman Dinas Pendidikan Purwarkarta menjelaskan Alograf dan Alfabet merupakan istilah yang muncul ketika membahas tentang aksara. Keduanya memiliki perbedaan.

Alograf merupakan varian dari grafem atau istilah umunya adalah huruf. Sedangkan Alfabet adalah urutan huruf dalam suatu sistem aksara yang kini diketahui dari A sampai dengan Z.

ADVERTISEMENT

Kembali ke huruf U, awalnya huruf U digunakan untuk singkatan dan konsonan bentuk huruf V. Seperti yang terlihat pada tahun 1386 di mana Alfabet Gotik digunakan secara luas.

Pada saat itu huruf U belum tersebar luas dan digunakan sebagai satu huruf yang berdiri sendiri. Sehingga, juru tulis masih menggunakan 'au' di tengah kata untuk merepresentasikan huruf V. Contohnya kata 'save' ditulis menjadi 'saue'.

Selanjutnya pada tahun 1500-an percetakan Italia mulai membedakan huruf vokal U dan konsonan V. Namun, huruf V tetap digunakan untuk bunyi U bila digunakan di awal kata.

Berlanjut pada tahun 1600-an, huruf U mulai digunakan secara teratur sebagai huruf yang berdiri sendiri. Pada tahun 1629, huruf kapital U menjadi huruf yang diterima di dalam Alfabet ketika Lazare Zetzner seorang pencetak, mulai menggunakan huruf U pada karya percetakannya.

Sejarah Lain Huruf U

Meskipun disebutkan sebelumnya penggunaan huruf U telah resmi per tahun 1600-an, ternyata sejarahnya lebih jauh dari itu. Laman Illinois Library menjelaskan huruf U memiliki kehidupan ganda. Mengapa?

Untuk membahasnya kita akan mundur hingga abad ke-11 SM. Kala itu huruf U ada di sebuah surat yang ditulis dalam aksara Fenisia. Karena hal tersebut huruf U disebut berasal dari piktogram sebuah kail yang berbunyi sebagai wāw.

Seiring berjalannya waktu, aksara Fenisia menyebar ke seluruh dunia dan berbagai budaya menyesuaikannya dengan bahasa masing-masing. Seperti dalam bahasa Yunani huruf U berubah menjadi upsilon Y atau v dalam huruf kecil.

Sedangkan dalam bahasa Latin, huruf v memiliki nilai fonologis u panjang. Huruf U tidak muncul dalam abjad Latin hingga aksara buku dikembangkan dan sebelum tahun 1650-an.

Sebelum berbentuk sebagai huruf bulat yang berdiri sendiri, huruf U banyak ditemukan dalam naskah doa untuk merayakan Misa. Huruf U kala itu masih berbentuk sebuah simbol karena terdiri dari dua huruf yakni u dan d.

Keduanya membentuk dua kata pertama dalam doa yakni uere dignum et iustus est yang berarti benar dan adil. Huruf U sulit dikenali karena sang seniman kala itu membuatnya hampir simetris.

Tak hanya dalam doa-doa Misa, huruf U banyak ditemukan dalam manuskrip ritus penobatan Charles IV dan istrinya Jeanne d'Evreux pada tanggal 11 Mei 1326.

Manuskrip itu berisi doa-doa yang dibacakan uskup agung saat mengurapi raja. Inisial pertama dalam manuskrip itu berbunyi Ungo te in regem de olio sanctificato, yang berarti "Dengan krisma aku mengurapimu raja".

Terakhir penggunaan huruf U diperlihatkan dalam naskah prosa Brut yang mengacu pada legenda tokoh besar seperti Arthur dan Merlin. Naskah tersebut menceritakan penaklukan Inggris.

Bagian tersebut, yang diperkenalkan dengan inisial lima baris, yang dimulai dengan "Ketika Willia[m] Bastard duke of Normandye telah menaklukkan al Þe londe uppon Cristmasseday berikutnya dia dimahkotai sebagai raja di Westmynst."

Huruf W adalah satu-satunya inisial yang dihias di dalam manuskrip ini. Sehingga diasumsikan bahwa William Sang Penakluk sangat penting bagi pemilik pertama buku tersebut.

Meskipun begitu, sebagai informasi huruf W tidak termasuk dalam Alfabet Latin dan baru bergabung di jajaran Alfabet pada tahun 1500-an. Tetapi huruf W diperkenalkan dalam Bahasa Inggris selama Abad Pertengahan.

Di awal penulisannya, huruf W ditulis dengan huruf U ganda. Meski bentuknya seperti huruf v ganda namun penulisannya menggunakan u ganda. Hal ini menjadi bukti bahwa banyak pertukaran huruf U, V dan W di sepanjang Abad Pertengahan.

Kesimpulannya, huruf U disebutkan sebagai huruf yang memiliki sejarah panjang hingga bisa masuk dalam alfabet. Karena paling banyak digunakan dalam pelafalan doa-doa penting sepanjang sejarah dan penggunaannya banyak mengalami pertukaran antara huruf V dan W.




(nwy/nwy)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads