50 Contoh Peribahasa dan Artinya, Pelajari Ya!

ADVERTISEMENT

50 Contoh Peribahasa dan Artinya, Pelajari Ya!

Awalia Ramadhani - detikEdu
Selasa, 10 Jan 2023 06:00 WIB
Close up the little girl is doing homework happily. Children use a yellow pencil is writing a notebook on the wooden table. Select focus shallow depth of field.
Foto: Getty Images/iStockphoto/Ranee Sornprasitt/Ilustrasi 50 Contoh Peribahasa dan Artinya
Jakarta -

Peribahasa adalah kelompok kata atau kalimat yang memiliki susunan tetap dan mengiaskan maksud tertentu. Peribahasa sendiri umumnya berisi tentang perbandingan, perumpamaan, nasihat, prinsip hidup, atau aturan tingkah laku manusia. Demikian dijelaskan dalam buku Bahasa Indonesia Jilid 1 oleh Agus Trianto,

Menurut referensi lain, Antropologi: Mengungkap Keragaman Budaya oleh Tedi Sutardi, peribahasa termasuk dalam ungkapan tradisional yang memiliki tiga sifat dasar, yaitu:

  • Peribahasa harus merupakan ungkapan, tidak cukup hanya satu kata.
  • Peribahasa umumnya ada dalam bentuk yang sudah menjadi standarnya.
  • Peribahasa harus mempunyai daya hidup tradisi lisan.

Contoh Peribahasa dan Artinya

Berikut ini adalah contoh-contoh peribahasa beserta artinya, yang dikutip dirangkum dari berbagai sumber buku:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Air beriak tanda tak dalam: orang yang banyak cakap karena sombong dan lain-lain.

2. Bagai air di daun talas: tidak punya pendirian dan selalu berubah-ubah.

ADVERTISEMENT

3. Bagai air dengan minyak: dua orang yang tidak mau bersatu.

4. Air susu dibalas air tuba: kebaikan yang dibalas dengan kejahatan.

5. Sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian tak berguna: berpikir dahulu sebelum berbuat sesuatu.

6. Bagai siang dan malam: dua hal yang tidak mungkin dipertemukan.

7. Tabir sudah tergantung, tikar sudah terbentang: telah dilakukan persiapan untuk mengadakan pesta.

8. Tahu makan tahu simpan: dapat menyimpan suatu rahasia.

9. Bagaimana ditanam, begitulah dituai: tiap orang yang berbuat jahat, maka akan dibalas dengan kejahatan, begitu juga sebaliknya.

10. Ada air, ada ikan: di mana kita tinggal, pasti akan ada rezeki.

11. Ada angin ada pohonnya: segalah hal ada asal-usulnya.

12. Ada gula ada semut: dimana ada kesenangan, disitu banyak orang datang.

13. Ada udang di balik batu: ada suatu maksud yang tersembunyi.

14. Asam di gunung, garam di laut bertemu di belanga: kalau sudah berjodoh, pasti akan bertemu juga.

15. Bagai api dengan asap: suami istri atau sahabat karib yang sehidup semati.

16. Bagai memegang tali layang-layang: orang yang merasa berkuasa bertindak sesuka hati kepada orang lain.

17. Bagai memindahkan air ke bukit: mengerjakan suatu hal yang mustahil akan berhasil.

18. Bagai menentang matahari: melawan kekuatan atau kekuasaan yang jauh lebih tinggi dari kuasa sendiri yang akan membuat binasa.

19. Bagai menulis di atas air: melakukan pekerjaan yang sulit.

20. Bagai pinang dibelah dua: serupa dan sama benar.

21. Berakit-rakit dahulu berenang-renang ke tepian, bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian: siapa yang ingin senang harus kerja keras terlebih dahulu.

22. Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing: bersama dalam suka dan duka.

23. Di laut boleh diajak, di hati siapa tahu: apa yang tersembunyi dalam hati seseorang tidak dapat diketahui.

24. Datang kelihatan muka, pergi tampak punggung: datang mengucapkan salam, pergi berpamitan

25. Biarpun kucing naik haji, pulangnya mengeong juga: kepribadian dan pembawaan seseorang tidak akan berubah ke mana pun ia pergi.

26. Anjing menggonggong, kafilah berlalu: asalkan maksud dan tujuannya baik, tidak usah cemas menghadapi rintangan.

27. Besar pasak daripada tiang: belanja lebih besar daripada penghasilan.

28. Bertepuk sebelah tangan: tidak bersambut dengan baik.

29. Beriak tanda tak dalam, berguncang tanda tak penuh: orang yang suka sombong pertanda kurang dalam pengetahuannya.

30. Berguru kepalang ajar, bagai bunga kembang tak jadi: ilmu yang didapat tidak sempurna, tidak akan bermanfaat.

31. Ombak kecil jangan diabaikan: persoalan kecil jangan dianggap enteng.

32. Ada uang abang sayang, tak ada uang abang ditendang: hanya mau senang-senang atau harta saja.

33. Nasi sudah jadi bubur: sudah terlanjur terjadi.

34. Hidup bercermin bangkai: dalam kehinaan dan malu yang teramat sangat.

35. Serapat-rapat menyimpan bangkai pasti tercium juga: walau menutupi kejahatan, pasti akan diketahui orang juga.

36. Semudah membalik telapak tangan: terlalu mudah.

37. Gayung bersambut kata berbalas: selalu mendapat tanggapan atau balasan.

38. Bagai orang tua kebakaran jenggot: sangat gusar sekali.

39. Selama hayat masih dikandung badan: selama masih hidup, tidak boleh putus asa.

40. Seperti anak ayam kehilangan induknya: orang yang mengalami kebingungan dan kebimbangan dalam hatinya.

41. Ada hujan ada panas: Tuhan menciptakan sesuatu secara berpasang-pasangan.

42. Darah lebih kental daripada air: hubungan keluarga lebih kuat dari hubungan apa pun.

43. Datang tak dijemput, pulang tak diantar: orang yang tidak diharapkan kehadirannya.

44. Ilmu orang dihormati, lebih orang dihargai: kepandaian dan kelebihan seseorang harus dihargai.

45. Hidup segan mati tak mau: keadaan seseorang yang hidupnya sulit tapi masih bertahan.

46. Hendak menggaruk, tidak berkuku: ingin melakukan sesuatu namun tidak ada alat pendukungnya.

47. Hidup dikandung adat, mati dikandung tanah: selama hidup, manusia hendaknya taat pada adat kebiasaan masyarakat.

48. Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang: orang yang selalu berbuat baik jika meninggal akan selalu dikenang.

49. Dunia tak seluas daun kelor: jalan keluar dari masalah pasti ada.

50. Di luar bagai madu, di dalam bagai empedu: kata-kata manis yang mengandung maksud jahat.

Demikianlah contoh peribahasa dan artinya yang bisa siswa ketahui.




(nah/nah)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads