Satire adalah suatu gaya bahasa atau suatu ungkapan yang menggunakan ironi, atau parodi dengan maksud untuk mengancam, atau juga menertawakan sebuah gagasan, kebiasaan, dan lain sebagainya.
Dikutip dari buku Catatan Ringkas Stilistika yang ditulis oleh Andri Wicaksono, satire memiliki arti lain yakni sebagai gaya bahasa yang berbentuk penolakan, serta mengandung kritikan dengan tujuan agar sesuatu yang salah dapat dicari kebenarannya.
Gaya bahasa satire ini sering dikaitkan dengan humor dan juga parodi yang biasanya mencemooh atau kritik terhadap suatu hal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Satire Sudah Ada Sejak Zaman Dulu
Dijelaskan dalam buku Merayakan Keragaman Berbahasa oleh Abdullah Faqih, dan kawan-kawan, gaya bahasa satire sudah dilakukan sejak dulu dalam kehidupan sehari-hari, meski dilakukan tidak secara jelas atau tidak langsung untuk menyinggung orang lain.
Zaman dahulu, gaya bahasa satire sering ditemukan dalam percakapan langsung misalnya melalui media pertunjukan seperti wayang, ludruk, dan ketoprak.
Seni pementasan tersebut biasanya menggunakan lawakan, yang mana lawakan tersebut mengandung bahasa satire atau menjadi sindiran kepada pihak tertentu.
Kini, penggunaan satire juga berkembang dari masa ke masa. Ungkapan satire untuk menyampaikan ide banyak ditemukan melalui interaksi antar individu, individu dengan kelompok, dan juga antar kelompok.
Perbedaan Satire dan Sarkasme
Penggunaan gaya bahasa ini juga sering disamakan dengan sarkasme, padahal keduanya adalah jenis yang berbeda. Sarkasme sendiri merupakan gaya bahasa sindiran yang bersifat kasar. Bahkan sifat dari gaya bahasa ini lebih keras dari ironi dan sinisme.
Sarkasme menjadi gaya bahasa sindiran yang diungkapkan secara langsung dan tidak tersirat. Karenanya, gaya bahasa ini sering membuat orang tersinggung.
Contoh kalimat yang mengandung sarkasme misalnya: "Anak itu sangat idiot sehingga membuatku sangat muak".
Dalam buku tersebut juga dijelaskan, bahwa batas antara perbedaan satire dan sarkasme ini sangat jelas perbedaannya.
Apabila sarkasme menggunakan kata-kata yang kasar berupa cemoohan atau ejekan, satire sendiri lebih kepada menyatakan sindiran kepada seseorang atau ide tertentu.
Baca juga: Majas: Pengertian, Jenis, dan Contohnya |
Contoh Kalimat Satire
Berikut ini adalah contoh kalimat satire yang dikutip dari buku Ultra Lengkap Peribahasa Indonesia, Majas Plus Pantun, Puisi dan Kata Baku Bahasa Indonesia oleh Nur Indah Sholikhati:
1. Percuma saja aku memiliki adik yang bertubuh besar, bahkan mengangkat pot bunga saja kau tak bisa diharapkan.
2. Apa kau tidak memiliki baju lain? setiap kali kita pergi kau selalu mengenakan pakaian yang sama.
3. Matamu buta, ya? Barang sebesar ini kau tidak dapat melihatnya. Mungkin kau harus memakai kacamata atau kaca pembesar.
Itulah pembahasan mengenai satire, perbedaannya dengan sarkasme, dan contohnya yang bisa diketahui. Semoga bermanfaat ya detikers!
(faz/faz)