Terungkap! Begini Proses Galaksi Melakukan Evolusi, Bisa Mengubah Bentuknya

ADVERTISEMENT

Terungkap! Begini Proses Galaksi Melakukan Evolusi, Bisa Mengubah Bentuknya

Devita Savitri - detikEdu
Senin, 09 Jan 2023 19:30 WIB
Galaksi Messier
Foto: NASA
Jakarta - Tak sama satu sama lain, galaksi terbentuk dan melakukan evolusi dengan cara yang berbeda dari waktu ke waktu. Hal tersebut bak membuktikan bila alam semesta memang memiliki berjuta rahasia yang tak diketahui manusia.

Bagaimana galaksi bisa terbentuk adalah sesuatu dari misteri yang perlu digali untuk mendapatkan jawabannya. Hingga akhirnya sebuah penelitian menjawab hal tersebut.

Melansir dari laman Science Alert yang dikutip detikEdu (9/1/2023), tim ilmuwan asal Australia menemukan jawaban pembentukan galaksi. Mereka mengambil contoh sebuah galaksi yang berbentuk spiral seperti galaksi kita yakni Bima Sakti.

Galaksi spiral yang memiliki struktur baik, dapat berdiri sendiri memiliki kemungkinan berevolusi dan berubah menjadi gugus galaksi yang terdiri dari banyak galaksi berbentuk lentikular dan elips yang tidak jelas.

Penelitian akhirnya secara khusus menyoroti fenomena aneh yang sebelumnya tidak bisa dijelaskan tentang hubungan kerapatan dan morfologi. Mengapa hal tersebut bisa terjadi?

Evolusi Galaksi

Astronom Joel Pfeffer dari University of Western Australia dan International Center for Radio Astronomy Research (ICRAR) menjelaskan galaksi yang berbentuk spiral bisa berevolusi karena bagian lengannya sangatlah rapuh.

Karena bergerak dan menemukan gugus galaksi dengan kepadatan yang lebih tinggi, galaksi spiral bisa kehilangan gasnya dan membuatnya pecah sehingga membentuk galaksi tersendiri dengan bentuk lentikular.

Tak hanya pecah dan membentuk yang baru, evolusi galaksi bisa terjadi karena penggabungan dua galaksi. Hal tersebut bisa terjadi ketika dua buah galaksi spiral saling bertabrakan. Akhirnya keduanya akan membentuk satu galaksi elips besar.

Penelitian lebih lanjut tentang pembentukan dan evolusi galaksi didalami melalui proyek yang disebut Evolution and Assembly of Galaxy and Environments (EAGLE). Para peneliti di EAGLE mengamati perubahan galaksi secara real-time dalam jangka waktu yang lama.

Evolution and Assembly of Galaxy and Environments (EAGLE)

Para peneliti di proyek EAGLE melatih algoritma untuk mengenali galaksi baru dan melepaskannya dalam simulasi. Hasilnya 20.000 galaksi diidentifikasi dalam waktu per menit.

Dengan demikian mereka menyatakan bahwa EAGLE dapat secara akurat menjawab hubungan antara kerapatan dan morfologi yang terjadi di alam semesta sebenarnya.

Setelah diidentifikasi, para ilmuwan mengamati jalur evolusi yang mengarah pada dominasi jenis galaksi tertentu di tiga tempat berbeda. Seperti tempat yang lingkungannya berkepadatan tinggi, adanya interaksi gravitasi, dan tempat banyaknya galaksi bertabrakan.

Hasilnya ditemukan bila banyak galaksi juga sesekali 'kabur' ke wilayah ruang angkasa dengan kepadatan yang lebih rendah. Hal tersebut terjadi bila galaksi dan lubang hitam supermasif yang berada di pusat galaksi bergabung.

Dengan bergabungnya galaksi dan lubang hitam supermasif, sebuah galaksi spiral dengan lengan yang baru bisa terbentuk kembali.

Lubang Hitam Supermasif (Black Hole)

Dalam terciptanya sebuah galaksi baru, lubang hitam supermasif memiliki peran kunci. Ketika mereka bergabung dan membentuk inti galaksi yang aktif akan terjadi beberapa fenomena.

Salah satunya adalah fenomena angin yang sangat kuat dan radiasi dari ruang ekstrem karena penggabungan keduanya menghasilkan ledakan lubang hitam.

Berbagai gas intergalaksi yang berada disekitarnya juga akan hilang dan akan mengisi kembali kala lengan spiral di galaksi utuh seperti Bima Sakti telah terbentuk kembali.

Para peneliti akhirnya menjelaskan bila semua mekanisme evolusi galaksi konsisten dengan teori sebelumnya tentang bagaimana galaksi berubah dari waktu ke waktu. Mereka akan bergabung atau terpecah dan evolusi galaksi yang lebih besar terjadi.

Meski begitu, Joel Pfeffer mengungkapkan penemuan ini adalah hasil karya pertama yang akan membuka jawaban dan menyatukan potongan teka-teki tentang galaksi dan alam semesta di masa mendatang.


(nwk/nwk)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads