Ilmuwan Ungkap Letusan Gunung Berapi Besar di Bulan Milik Jupiter

Ilmuwan Ungkap Letusan Gunung Berapi Besar di Bulan Milik Jupiter

Fahri Zulfikar - detikEdu
Sabtu, 07 Jan 2023 11:00 WIB
Planet Jupiter
Foto: Instagram @nasa/Ilustrasi Jupiter
Jakarta -

Ilmuwan telah mengamati sebuah letusan gunung berapi besar di bulan yang mengelilingi Jupiter sepanjang akhir tahun 2022. Pengamatan ini dilakukan oleh ilmuwan senior Planetary Science Institute (PSI) Amerika Serikat, Jeff Morgenthaler dengan menggunakan Io Input/Output Observatory (IoIO).

Io sendiri adalah satelit terdalam yang mengelilingi Jupiter dan bisa memberi sebuah panduan tentang bulan vulkanik Jupiter.

Dengan pengamatan terhadap Io, Jupiter telah dianggap sebagai planet paling vulkanik di tata surya dengan kondisi ekstrem. Hal ini karena ledakan vulkanisme tahunan yang disebabkan oleh pengaruh gravitasi luar biasa dari planet induknya.

Pengamatan Letusan Gunung di Bulan Milik Jupiter

IoIO yang dioperasikan oleh PSI terletak di dekat Benson, Arizona dan telah memantau aktivitas gunung berapi sejak 2017.

Dengan menggunakan teknik koronagraf yang meredupkan cahaya yang berasal dari Jupiter, instrumen tersebut mampu mencitrakan gas redup di dekat raksasa gas tersebut.

Hal ini memungkinkan Morgenthaler melihat kecerahan kedua natrium di awan atau "nebula" di sekitar Jupiter yang dimulai antara Juli dan September 2022 dan berakhir akhir tahun lalu.

Belerang terionisasi yang mengelilingi Jupiter dalam struktur seperti donat dan disebut sebagai torus plasma Io juga menjadi cerah selama September-November 2022.

"Ini bisa memberitahu kita sesuatu tentang komposisi aktivitas vulkanik yang menghasilkan semburan atau bisa memberitahu kita bahwa torus lebih efisien dalam membersihkan dirinya dari material ketika lebih banyak material dilemparkan ke dalamnya," kata Morgenthaler.

Pesawat NASA Dikirim ke Dekat Jupiter

Pengamatan IoIO kemudian dapat ditindaklanjuti oleh pesawat ruang angkasa NASA bernama Juno yang telah mengorbit raksasa gas itu sejak 2016.

Juno dijadwalkan terbang dekat Io pada Desember 2023 dengan instrumennya yang peka terhadap plasma di sekitar Jupiter.

Nantinya, plasma ini dapat ditelusuri kembali ke aktivitas vulkanik Io, yang berarti bahwa Juno dapat memberi tahu para astronom jika ledakan vulkanik pada September-November 2022 memiliki susunan kimiawi yang berbeda dari letusan Io lainnya.

Morgenthaler berharap, akan ada salinan IoIO di berbagai lokasi di dunia agar dapat membantu para astronom untuk memantau bulan Jovian dari Bumi.

Dengan lebih banyak unit IoIO juga diharapkan dapat menyediakan lebih banyak waktu untuk mencakup torus plasma Io dan nebula natrium Jupiter yang sangat dinamis.

"Selain mempelajari Jupiter dan unsur-unsur yang mengelilinginya, IoIO mengamati "ekor" natrium yang mengikuti Merkurius dan planet-planet di luar tata surya, exoplanet, saat transit di permukaan bintangnya," tutur Morgenthaler.



Simak Video "Catat! 5 Planet Sejajar Bakal Muncul di Akhir Maret"
[Gambas:Video 20detik]
(faz/nwk)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia