Saat seseorang meninggal, tubuhnya mulai rusak karena sel-sel yang mulai mati dan bakteri menyerang. Tapi berapa lama waktu yang dibutuhkan tubuh untuk membusuk sepenuhnya?
Proses pembusukan tubuh yang terkubur disebut juga dengan dekomposisi. Meski proses dekomposisi akan dimulai dalam beberapa menit setelah kematian, tapi ada beberapa variabel yang mempengaruhi proses tersebut.
Misalnya suhu sekitar, keasaman tanah, dan bahan peti mati. Beberapa variabel itu dapat memengaruhi waktu yang dibutuhkan tubuh untuk tersisa hanya kerangka.
Rerata Waktu bagi Tubuh untuk Mulai Rusak
Dikutip dari Live Science, rata-rata tubuh yang terkubur dalam peti mati biasanya mulai rusak dalam waktu satu tahun. https://www.detik.com/tag/tubuh
Namun, tubuh bisa membutuhkan waktu hingga satu dekade untuk terurai sepenuhnya, hanya menyisakan kerangka. Begitu menurut penjelasan Daniel Wescott, direktur Antropologi Forensik Center di Texas State University.
Kemudian seorang profesor di Stasiun Penelitian Osteologi Forensik di Western Carolina University, Nicholas Passalacqua berpendapat bahwa biasanya tubuh yang terkubur tanpa peti mati akan menjadi kerangka dalam waktu lima tahun.
Hal itu karena tubuh tidak memiliki perlindungan semacam peti dari serangga dan elemen lainnya.
Proses Pembusukan Tubuh yang Terkubur
Proses pembusukan atau dekomposisi mulai terjadi saat darah beroksigen berhenti mengalir dan sel mati.
Dalam proses yang disebut autolisis, sel melepaskan enzim yang memecah sel itu sendiri, serta karbohidrat dan protein.
Penguraian bahan organik tanpa oksigen ini dilakukan oleh bakteri, jamur, atau organisme lain, sehingga dapat mengubah sebagian kulit tubuh menjadi hijau sekitar 18 jam setelah kematian, menurut buku "Evaluation of Postmortem Changes" (Penerbitan StatPearls, 2022).
Proses ini terjadi secara bersamaan karena bakteri di perut berkembang biak dengan cepat, menciptakan gas yang menyebabkan tubuh kembung dan bau.
Pembusukan akan semakin cepat jika tubuh berada di lingkungan yang panas. Itulah sebabnya jenazah manusia sering disimpan di lemari pendingin sampai waktunya untuk dimakamkan.
Adapun selama tahap tubuh kembung ini, kulit bisa melepuh dan bisa terjadi marbling, di mana pembuluh darah berwarna hitam kehijauan dapat terlihat melalui kulit dalam waktu sekitar 24 hingga 48 jam setelah kematian.
Akhirnya, dalam proses yang dikenal sebagai pembusukan hitam, organ dan jaringan tubuh melunak, dan bentuk kehidupan seperti serangga dan mikroba memakan jaringan lunak yang tersisa, lalu meninggalkan sisa-sisa kerangka.
Apakah Pembusukan Bisa Diperlambat?
Proses pembusukan sendiri bisa diperlambat dengan cara pembalseman. Karena pembalsem dapat mengalirkan darah dan cairan lain dari mayat, kemudian menggantinya dengan cairan pembalseman yang disuntikkan ke pembuluh darah.
Bahan kimia ini berfungsi sebagai pengawet, sehingga menghentikan aktivitas bakteri yang merusak tubuh.
"Bagi mereka yang dibalsem dan dikubur dalam peti mati, lima sampai 10 tahun adalah waktu yang lebih khas untuk pembusukan," kata direktur Antropologi, Wescott. "Pada saat itu, jaringannya hilang dan hanya tersisa tulang."
Meskipun pembalseman adalah praktik umum, namun beberapa agama melarangnya karena dianggap menodai tubuh.
Simak Video "Petaka Paksaan 'Hand Job' Berujung Potongan Mayat Dalam Koper"
[Gambas:Video 20detik]
(faz/nah)