Bangga, Satelit Nano Pertama di Indonesia Akan Dilepas ke Orbit Hari Ini

ADVERTISEMENT

Bangga, Satelit Nano Pertama di Indonesia Akan Dilepas ke Orbit Hari Ini

Nikita Rosa - detikEdu
Jumat, 06 Jan 2023 07:00 WIB
PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) terus berkomitmen dalam mendukung percepatan kemandirian satelit nasional. Kali ini, Satelit Nano Pertama karya Ilmuwan Muda Indonesia segera meluncur.

PSN mendukung pengembangan teknologi satelit nano yang efisien dalam manufaktur dan peluncuran, serta memiliki aplikasi yang sangat luas.
Satelit Surya 1 atau SS-1. (Foto: Rachman_punyaFOTO)
Jakarta -

Awal tahun 2023 dunia sains Indonesia turut berbahagia. Sebab hari ini Jumat (6/1), satelit nano pertama di Indonesia bernama Surya Satelit 1 atau SS-1 akan dilepaskan dari International Space Station (ISS) menuju orbit LEO (Low Earth Orbit) dengan modul deployer (Modul JSSOD) milik Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA).

SS-1 sendiri merupakan satelit nano atau cubesat yang berukuran 10 x 10 x 11.35 cm dengan berat 1 hingga 1,3 kg, lebih kecil dari satelit mikro atau tubesat yang biasanya memiliki berat 50-70 kg. Peluncuran satelit nano merupakan hal baru di Indonesia, karena mayoritas yang beroperasi dan dipakai saat ini satelit mikro.

Proyek SS-1 sendiri diinisiasi oleh ilmuwan muda Indonesia dari Surya University bekerja sama dengan Organisasi Radio Amatir Indonesia (ORARI) sejak Maret 2016. Pada 2017, SS-1 memulai pengerjaan dan pelatihan pembuatan Nano Satelit dengan supervisi dari para periset di Pusat Teknologi Satelit.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepala Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Robertus Heru Triharjanto mengatakan bahwa peluncuran dan pelepasan SS-1 menuju orbit akan memberikan suntikan motivasi terhadap pentingnya penguasaan teknologi satelit untuk Indonesia.

"BRIN akan selalu mendukung pengembangan satelit yang dikembangkan oleh universitas maupun startup Indonesia dengan keahlian yang telah dimiliki, dalam skema dukungan riset, serta fasilitas pengujian dan integrasi satelit yang disiapkan oleh BRIN," ujar Heru dalam keterangan resminya, Kamis (5/1/2023).

ADVERTISEMENT

Dikatakannya, BRIN turut memberi dukungan terhadap proyek pengembangan satelit nano yang diprakarsai oleh Surya University tersebut. Dukungan itu berupa bimbingan ahli satelit dimulai dari tahap desain, manufaktur, perangkaian, hingga pengujian satelit.

Selanjutnya juga dukungan kolaborasi multi-pihak antara tim insinyur muda bersama PT. Pasifik Satelit Nusantara, Organisasi Amatir Radio Indonesia (ORARI), dan PT. Pudak Scientific. Dukungan juga diberikan Kementerian Komunikasi dan Informatika dalam proyek pengembangan Satelit SS-1.

Awal Mula SS-1

Surya Satellite-1 dikembangkan oleh tujuh orang mahasiswa, yang saat ini sudah menjadi alumni, dari Surya University, yaitu Hery Steven Mindarno, Setra Yoman Prahyang, M. Zulfa Dhiyaulfaq, Suhandinata, Afiq Herdika Sulistya, Roberto Gunawan, dan Correy Ananta Adhilaksma.

Misi Utama dari Proyek SS-1 adalah APRS (Automatic Package Radio System) untuk kebutuhan Radio Amatir (ORARI) dan juga dapat difungsikan untuk komunikasi dan deteksi kebencanaan.

Pada Februari 2018, tim SS-1 mengikuti sayembara program KiboCUBE yang diinisiasi oleh kedua organisasi antariksa tersebut. Kemudian Agustus 2018, Tim SS-1 diumumkan menjadi pemenang pada sayembara tesebut sehingga memperoleh slot peluncuran Nanosatelit dari International Space Station (ISS).

Proses Pengembangan Satelite Nano SS-1

Sebelum SS-1 diluncurkan, Project Leader, Setra Yoman Prahyang menyebutkan satelit SS-1 sudah melalui berbagai tahap pengerjaan yang terdiri dari tahap desain, simulasi, prototyping, perakitan, dan pengujian.

Setelah diumumkan menjadi pemenang sayembara Kibo-Cube pada Agustus 2018, pihaknya melakukan Perjanjian Kerja Sama dengan Pusat Teknologi Satelit LAPAN (sekarang Pusat Riset Teknologi Satelit-BRIN), untuk bimbingan pembuatan nanosatelit, pengadaan berbagai komponen 'Space Grade', dan pemakaian alat pengujian yang diperlukan dalam pembuatan SS-1. Sejak saat itulah SS-1 melewati berbagai proses pengembangan.

Tahap terakhir ialah satelit tersebut di-install pada modul deployer (Modul JSSOD). Kemudian pada 27 November 2022, SS-1 telah diluncurkan menuju ISS dengan roket SpaceX CRS-26.

Satelit karya anak bangsa itu akan dilepaskan dari ISS menuju orbit pada Jumat (6/1) dan dapat disaksikan secara online pada Youtube JAXA atau Japan Aerospace Exploration Agency.

"Melalui pelepasan SS-1 ke orbit ini, kami berharap dapat mempromosikan Nano Satellite pertama Indonesia yang akan diorbitkan ke luar angkasa. Sekaligus juga ingin menginspirasi praktisi, akademisi dan peneliti generasi muda di Indonesia khususnya di bidang keantariksaan," pungkas Setra.




(nir/pal)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads