Momen pergantian tahun menjadi salah satu momen yang paling ditunggu banyak orang. Pada waktu itu, banyak orang akan berkumpul dengan orang-orang terkasih, baik itu sahabat ataupun keluarga.
Namun siapa yang sangka, berkumpul dengan keluarga tidak selalu memberikan aura yang positif karena munculnya harapan terhadap diri sendiri dan orang lain.
Akibatnya sebuah emosi yang sulit mungkin dapat meluap dan merusak momen yang seharusnya indah. Memang, tak ada seorang pun yang ingin kecewa dan ditinggalkan orang-orang terkasih adalah hal yang menyakitkan. Lalu bagaimana cara melewatinya?
Professor Steven C. Hayes, Ph.D seorang profesor dari Universitas Nevada Reno melalui laman Psychology Today membongkar rumus agar detikers bisa melewati masa stres di akhir tahun.
Rumus tersebut berisi tiga langkah mudah yakni ON-A-Holiday.
Rumus 'ON-A Holiday' untuk Hadapi Stres Akhir Tahun
O = Observe (Amati)
Langkah pertama dari rumus ini adalah mengamati peristiwa yang dialami secara apa adanya dan tidak difilter. Seperti sebuah kamera, cukup fokus abadikan peristiwa yang tengah berlangsung di sekitarmu.
Bila sudah diamati, coba refleksikan ke dalam diri tentang apa yang sudah terjadi. Namun perlu diingat, langkah pertama ini hanyalah proses mengamati tanpa menghakimi diri sendiri tentang apa yang sedang dilakukan.
N = Note (Catatan)
Setelah mengamati, langkah kedua yang bisa dilakukan adalah mencatat dan menggambarkan apa yang telah diamati dalam peristiwa.
Catatlah tanpa harus berpikir dengan keras dan jujur pada emosi diri sendiri, seperti ilmuwan yang tengah mengumpulkan data. Sebagai contoh "Paman Phil menceritakan lelucon tentang mitos-mitos pada perayaan tahun baru" atau "Ada Bibi Vivian yang memuji pakaianku".
A = Allow (Izinkan)
Langkah terakhir adalah mengizinkan dan menghargai apa yang terjadi usai diamati dan dicatat. Pada langkah ini otak mungkin akan mulai menghakimi atau mempertanyakan tentang kebenaran.
Pikiran yang menghakimi ini terjadi karena ketidaksetujuan dan menuntut bahwa apa yang dilakukan adalah benar. Namun detikers akan bisa menghargai usai mengamati dan mencatat emosi tanpa penilaian.
Proses ini membantu diri untuk merasakan apakah peristiwa yang dilewati benar untuk dilakukan dan apa langkah selanjutnya.
Setelah menerima perasaan itu, mungkin akan ada pembelajaran untuk menjadi diri sendiri sepenuhnya dan semakin menghargai apa yang terjadi di kehidupan.
Bila berhasil melalui, setiap individu siap untuk melanjutkan liburan bersama keluarga dan orang-orang terkasih.
Pastinya, akan selalu ada hal yang bisa dipelajari usai mengendalikan stres dan emosi. Tentu saja mengendalikannya dengan tanpa pembelaan dan menghakimi.
Sebab dalam hidup, tindakan yang mengganggu pun kelak bisa dihargai ketika satu persatu orang terkasih tiada. Setelah air mata dan kesedihan, berbagai kenangan akan menyeruak di ingatan dan bisa membuat kita tersenyum karenanya.
Jadi, ciptakanlah tempat yang aman untuk menjadi diri sendiri. Namun jangan lupakan untuk menciptakan momen penting bersama keluarga. Selamat liburan akhir tahun detikers!
Simak Video "Larang Perayaan Tahun Baru, Walikota Makassar Gelar Doa Bersama"
[Gambas:Video 20detik]
(faz/faz)