Afrika Selatan: Sejarah, Kondisi Geografis, dan Sistem Pemerintahan

ADVERTISEMENT

Afrika Selatan: Sejarah, Kondisi Geografis, dan Sistem Pemerintahan

Putri Tiah Hadi Kusuma - detikEdu
Kamis, 29 Des 2022 10:00 WIB
Samara Private Game Reserve
Foto: CNN
Jakarta -

Afrika Selatan merupakan sebuah negara multietnis di ujung selatan Benua Afrika. Negara ini terletak di semenanjung selatan Benua Afrika yang dikenal dengan sebagai Tanjung Harapan. Kendati terletak di ujung selatan Benua Afrika, negara ini mengalami kemajuan di bidang perekonomian.

Afrika Selatan dibentuk pada tanggal 31 Mei 1910. Sejak berdiri, para pemimpin Afrika Selatan menerapkan politik apartheid, yaitu pemisahan warga kulit putih dengan kulit hitam dalam berbagai hal.

Berkat perjuangan Nelson Mandela, pemerintah Afrika Selatan menghapuskan politik apartheid pada tahun 1898. Setelah itu, negara-negara di dunia segera membuka hubungan diplomatik dengan Afrika Selatan, termasuk Indonesia, demikian dikutip dari buku Wahana Ilmu Pengetahuan Sosial oleh Tim Pena Cendekia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejarah Afrika Selatan

Afrika Selatan merupakan salah satu negara tertua di benua Afrika. Banyak suku telah menjadi penghuninya termasuk suku Khoi, Bushmen, Xhosa dan Zulu.

ADVERTISEMENT

Pada awalnya, Afrika Selatan merupakan negara yang dikuasai oleh Portugis karena memiliki kondisi tanah yang subur dengan hasil tambang emas melimpah. Namun pada tahun 1652, Afrika Selatan kemudian diambil alih oleh penjajah Belanda yang dikenal sebagai Afrikaner. Sejak saat itu, Afrika Selatan menjadi daerah koloni dan tempat tinggal Afrikaner.

Koloni dagang Belanda atau dikenal juga VOC (Vereenigde Oost-Indische Company), juga menduduki dan mengambil alih lokasi Table Bay (kini Cape Town), yang menjadi salah satu lokasi penting di Afrika Selatan.

Tidak cukup dengan menduduki Afrika Selatan, VOC mendatangkan lebih banyak penduduk Eropa untuk pindah dan menempati ladang secara cuma-cuma apabila mereka datang ke Cape Town. Ladang-ladang di Afrika Selatan digunakan sebagai lahan tinggal dan pertanian, sedangkan hasilnya dinikmati oleh Belanda.

Pada perkembangannya, Afrika Selatan menjadi rebutan antara Belanda dengan Inggris. Penemuan berlian di utara Cape Town pada tahun 1871 membuat Inggris berusaha mengusir orang-orang Belanda dan menaklukan suku asli Afrika Selatan, Anglo Zulu. Hal ini menyebabkan terjadinya Perang Inggris-Belanda. Pada tahun 1910, empat republik utama digabung di bawah Kesatuan Afrika Selatan. Pada 1931, Afrika Selatan menjadi jajahan Inggris sepenuhnya.

Meski berada di bawah jajahan Inggris, mereka terpaksa tetap berbagi kekuasaan dengan pihak Afrikaner. Afrika Selatan di bagian selatan dikuasai oleh Inggris, sedangkan Afrika Selatan bagian utara diduduki oleh Afrikaner. Pembagian kekuasaan ini telah berlanjut hingga tahun 1940-an, saat partai pro Afrikaner yaitu Partai Nasionalis memperoleh mayoritas di Parlemen.

Strategi-strategi partai tersebut menciptakan dasar apartheid (yang disahkan pada tahun 1948), suatu cara untuk mengawal sistem ekonomi dan sosial negara dengan dominasi kulit putih dan diskriminasi ras. Namun demikian, pemerintah Inggris kerap kali menggagalkan usaha Apartheid yang menyeluruh di Afrika Selatan.

Pada tahun 1961, pasca pemilu khusus kaum kulit putih, Afrika Selatan dideklarasikan sebagai negara republik. Bermula pada tahun 1960-an, Grand Apartheid (Apartheid Besar) dilaksanakan, politik ini menekankan pengasingan wilayah dan kezaliman pihak polisi.

Penindasan kaum kulit hitam terus berlanjut sehingga akhir abad ke-20. Karena diskriminasi ini, penduduk Afrika Selatan mengalami penderitaan dan hidup dalam kemiskinan. Politik apartheid mengakibatkan banyak pengangguran, wabah penyakit, dan kekurangan pangan. Sehingga negara ini mengalami kemiskinan luar biasa serta beberapa tahun diasingkan karena politik.

Pada Februari 1990, akibat dorongan dari bangsa lain dan tentangan hebat dari berbagai gerakan anti-Apartheid khususnya Kongres Nasional Afrika (ANC), pemerintahan Partai Nasional di bawah pimpinan Presiden FW De Klerk menarik balik larangan terhadap Kongres Nasional Afrika dan partai-partai politik berhaluan kiri serta membebaskan Nelson Mandela dari penjara.

Secara perlahan, Undang-undang Apartheid mulai dihapuskan dan pemilu tanpa diskriminasi yang pertama diadakan pada tahun 1994. Partai ANC meraih kemenangan besar, dengan dilantiknya Nelson Mandela sebagai presiden kulit hitam pertama di Afrika Selatan.

Hal ini membawa perubahan besar bagi kondisi negara tersebut di dalam maupun luar negeri. Kebijakan yang diterapkan Nelson Mandela secara menyeluruh dirasakan masyarakat tanpa adanya pengelompokkan dan diskriminasi yang berbeda dengan pemerintah sebelumnya.

Keberhasilan Mandela dalam memajukan Afrika Selatan dapat dilihat dari kondisi politik semakin membaik, sehingga ekonomi semakin maju dan kesejahteraan tersebar di semua kalangan serta keaktifan dalam hubungan luar negeri melalui langkah-langkah diplomasi.

Demikian dikutip dari jurnal ilmiah berjudul Politik Apartheid di Afrika Selatan dan dilansir dari situs Repository Universitas Muhammad Yogyakarta.

Klik halaman selanjutnya... Kondisi Geografis Afrika Selatan

Kondisi Geografis Afrika Selatan

Berikut ini menjelaskan beberapa kondisi geografis yang dimiliki negara Afrika Selatan, seperti dikutip dari buku IPS 3B oleh Dr Anwar Kurnia, yaitu:

1. Letak dan Batas Negara

Afrika Selatan terletak pada posisi 23o LS - 35o LS dan 18o BT - 33o BT. Luas wilayah ini sekitar 1.224.691 km2. Afrika Selatan di sebelah utara berbatas dengan negara Botswana, Zimbabwe, dan Namibia. Di sebelah selatan, dari arah selatan berbatasan dengan Samudera Atlantik dan Samudera Hindia, sebelah barat dengan Samudera Atlantik, dan sebelah timur berbatasan dengan Swaziland, Mozambik, dan Samudera Hindia.

2. Keadaan Alam

Secara umum, bentang alam Afrika Selatan terbagi beberapa bentang alam utama, sebagai berikut:

a. Tebing besar

Tebing besar memanjang di sebelah timur dari utara ke selatan. Tebing besar merupakan sebuah rangkaian pegunungan besar sebutan Pegunungan Drakensberg. Puncak tertinggi dari pegunungan ini adalah Gunung Thabana Ntelayana (3.482 m).

b. Gurun Pasir Pesisir

Kawasan ini diawali dari Gurun Namib di sebelah barat laut hingga Gurun Kalahari di sebelah utaranya.

c. Dataran

Bentang alam dataran tinggi mendominasi wilayah Afrika Selatan. Ketinggian dari daratan tinggi yang ada mencapai 900-1.800 m. Kawasan ini membentang dari utara, antara Gurun Kalahari ke selatan.

3. Iklim

Afrika Selatan beriklim subtropis. Suhu udara tidak terlalu tinggi karena pengaruhnya fisiografis daratan tinggi yang mendominasi Afrika Selatan. Wilayah yang memiliki iklim seperti ini umumnya di wilayah utara.

Wilayah selatan yang dekat dengan Samudera Hindia, suhu udara semakin rendah karena pengaruh angin dari kutub selatan. Curah hujan berkisar dari 130 mm/tahun di daerah gurun hingga 2.250 mm/tahun di selatan.

4. Penduduk

Afrika Selatan merupakan negara multietnis yang terdiri dari kulit hitam Bantu (68%), kulit putih (18%), kulit berwarna (10,5%), dan Asia (3,3%). Agama yang dianut terdiri dari agama Kristen (68%), Hindu (2%), Islam (2%), dan aliran kepercayaan (28%). Bahasa resmi yang dipakai adalah bahasa Inggris, Afrikaans, dan Bantu.

5. Perekonomian

a. Pertanian

Dari pertanian, Afrika Selatan termasuk miskin karena hanya sedikit lahan untuk digunakan pertanian. Hasil pertanian meliputi tebu, gandum, jagung, tembakau, sorgum, kacang, dan jeruk.

b. Peternakan

Hewan-hewan yang diternakkan, antara lain sapi, domba, kambing dan babi.

c. Pertambangan

Akibat penemuan emas dan berlian, Afrika Selatan menerima banyak sekali penduduk pendatang. Emas dan berlian banyak ditambang di Witwatersland, Kimberley, dan di sekitar aliran Sungai Orange.

d. Perindustrian

Industri utama meliputi kimia, mesin, baja, dan logam-logam lainnya. Kawasan-kawasan industri yang ada di antaranya terdapat di Transvaal Selatan, Durban, Port Elizabeth, Cape Town dan Johanesburg.

e. Perdagangan

Afrika Selatan banyak mengekspor emas, berlian, makanan, wol, dan tembakau. Selain itu, negara ini juga mengimpor mesin-mesin otomotif, produk-produk metal, bahan-bahan kimia, dan bahan makanan.

Sistem Pemerintahan Afrika Selatan

Apa peran CIA dalam penangkapan Nelson Mandela 1962?Foto: BBC World

Dilansir dari situs Universitas Krisnadwipayana, Afrika Selatan adalah negara demokrasi konstitusional dengan sistem tiga tingkat dan institusi kehakiman yang bebas. Terdapat tiga peringkat nasional, wilayah, dan pemerintah lokal yang mempunyai badan legislatif serta eksekutif dengan daerah kekuasaan masing-masing. Untuk fungsi administrasi ibu kotanya di Pretoria, fungsi legislatif ibu kotanya di Cape Town, dan fungsi yudikatif ibu kotanya di Bloemfontein.

Presiden Afrika Selatan memegang dua jabatan, yaitu Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan. Seorang presiden terpilih sewaktu Majelis Nasional (National Assembly) dan Majelis Provinsi-provinsi Nasional (National Council of Provinces) bergabung. Lazimnya, Presiden adalah pemimpin partai mayoritas di Parlemen.

National Assembly memiliki 400 anggota yang dipilih melalui pemilu secara perwakilan proporsional. National Council of Provinces, terdiri dari 90 anggota yang mewakili setiap 9 provinsi termasuk kota-kota besar di Afrika Selatan.

Di Afrika Selatan, pemilu diadakan setiap 5 tahun dan setiap rakyat berusia 18 tahun ke atas diwajibkan untuk ikut. Selain itu, setiap provinsi di Afrika Selatan mempunyai satu penggubah undang-undang negeri dan Majelis Eksekutif yang diketuai oleh seorang perdana menteri atau disebut juga premier.

Nah, itu dia mengenai pembahasan tentang negara Afrika Selatan. Semoga menambah wawasan ya detikers....


Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads