3 Tips Menyampaikan Kritik Tanpa Melukai Orang Lain

ADVERTISEMENT

3 Tips Menyampaikan Kritik Tanpa Melukai Orang Lain

Hanindita Basmatulhana - detikEdu
Kamis, 23 Jun 2022 15:15 WIB
Mural dan coretan di dinding yang bernada mengkritisi pemerintah bermunculan di Klaten, Jawa Tengah akhir-akhir. Begini wujudnya
Mural di Klaten sebagai bentuk kriitik, (Foto: Achmad Syauqi)
Jakarta -

Dalam KBBI, kritik berarti kecaman atau tanggapan, atau kupasan kadang-kadang disertai uraian dan pertimbangan baik buruk terhadap suatu hasil karya, pendapat, dan sebagainya.

Mengutip buku Kritik Pendidikan Pembebasan Paulo Freire oleh Khoirul, kritik merupakan kata serapan yang berasal dari bahasa Yunani, yaitu "Clitikos" yang memiliki arti ciri pembeda. Kata itu sendiri berasal dari bahasa Yunani Kuno, "Kritike" yang berarti orang yang membuat pendapat atau analisis yang tepat melalui pengamatan atau interpretasi.

Kritik adalah ciri pembeda atau tanggapan terhadap suatu hal yang ditujukan kepada orang lain berdasarkan hasil pengamatan. Pendapat tersebut muncul dari analisis yang telah dilakukan oleh seseorang sebelum menyampaikan kritik. Kritik dapat bersifat mendukung atau tidak mendukung objek yang dikritik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

Tips Menyampaikan Kritik

Dalam memberikan kritik, seseorang harus bertanggung jawab atas apa yang disampaikannya.

Mengamati Objek yang Akan Dikritik


Menurut Khoirul, ada beberapa proses yang perlu dilakukan sebelum memberikan kritik, yaitu menganalisis, mensintesis, memecahkan masalah, menyimpulkan, serta mengevaluasi.

Seseorang perlu mengetahui informasi-informasi mengenai objek yang akan dikritik untuk diamati, sehingga kritik tidak disampaikan secara sembarangan.

Memberikan Apresiasi

Sebelum memberikan kritik, alangkah baiknya apabila apresiasi disampaikan terlebih dahulu. Dengan begitu, suasana positif akan terbangun pada diri seseorang yang akan dikritik.

Upaya ini dilakukan dengan harapan, orang tersebut dapat menerima kritik dengan tulus dan menjadikannya sebagai bentuk evaluasi.

Mengelola Bahasa yang Akan Disampaikan

Kemampuan pengelolaan bahasa juga menjadi faktor penting dalam menyampaikan kritik. Kritik cenderung disampaikan dengan keras dan kasar, sehingga membuat perasaan beberapa orang terluka.

Sejatinya, kritik dapat disampaikan dengan bahasa yang lembut dan intonasi yang santai. Kritik juga dapat membangun apabila menggunakan bahasa yang baik dan positif.

Penyampaian kritik juga dapat dilakukan dengan menggunakan bahasa satire apabila digunakan dengan tepat, seperti dijelaskan Abdul Faqih dalam buku Merayakan Keberagaman Berbahasa. Maka perlu memiliki kemampuan mengamati, mengapresiasi, dan mengelola bahasa agar kritik tidak terkesan merendahkan atau menjatuhkan.




(erd/erd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads