Jika melihat awan, apa yang terlintas di pikiran detikers? Umumnya, awan selalu diibaratkan sebagai suatu permukaan yang lembut seperti kapas dan tentunya ringan.
Namun ternyata, awan tidak seringan itu lho detikers. Berat awan bahkan mencapai 550 ton, ini diungkap oleh Margaret LeMone, ilmuwan atmosfer dari National Center for Atmospheric Research, Colorado, Amerika Serikat.
Memiliki berat yang cukup besar, lantas bagaimana cara menimbang awan?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menimbang Awan
Mulanya, Margaret penasaran dengan kandungan air pada rata-rata awan cumulus. Sebagai informasi, awan cumulus merupakan awan yang umum dilihat ketika cuaca cerah. Warna awan ini putih dan memiliki bentuk yang halus.
Margaret kemudian menghitung dengan cara mengukur bayangan awan dan mengira-ngira tingginya sambil berasumsi bahwa awan tersebut merupakan kubus. Walaupun asumsi awan berbentuk kubus tidak sepenuhnya tepat.
Rata-rata awan memiliki tinggi yang setara dengan lebarnya. Dengan begitu, asumsi tersebut tetap membantu dalam mengukur volume awan tersebut.
Dengan menggunakan data riset yang sebelumnya, Margaret mengestimasikan kepadatan tetesan air sekitar 1/2 gram per meter kubik.
"Saya sampai ke perhitungan sekitar 550 ton (499 metrik ton) air," ujarnya dikutip dari Live Science pada Selasa (20/12/2022).
Tiap-tiap Tipe Awan Memiliki Berat yang Berbeda
Meski begitu, Margaret mengakui bahwa tiap tipe-tipe awan memiliki berat yang berbeda. Seperti awan cirrus yang lebih ringan karena memiliki lebih sedikit kandungan air per unit volume.
Selain itu, ada juga awan cumulonimbus atau awan hitam yang terlihat sebelum hujan turun. Awan tersebut cenderung lebih berat.
Walau berat, awan tidak jatuh ke dataran karena tetesan air di awan sangat kecil, sehingga mereka tidak jatuh dengan cepat.
Rata-rata tetesan air di awan berukuran 1 juta kali lebih kecil ketimbang tetesan air hujan. Perbandingan tersebut seperti ukuran Bumi dan Matahari. Selain itu, aliran angin di ketinggian meniup tetesan-tetesan air itu sehingga menjaganya di udara untuk lebih lama jika anginnya statis.
Cara Menghitung Berat Awan
Ahli hidrologi dari University of Arizona, Armin Sorooshian menjelaskan beberapa cara menghitung berat awan.
Pertama-tama, bisa dengan menimbang uap air yang menyusunnya. Untuk melakukan itu, kita harus tahu dimensi awan tersebut dan seberapa padat tetesan airnya.
Sementara itu, menurut Sorooshian perhitungan yang dibuat Margaret memiliki hasil yang sangat mengesankan. Sebab, berat 500 ton air sama dengan menaruh 100 gajah di atas kepala.
Sorooshian juga memaparkan bahwa konveksi panas dapat membantu tetesan-tetesan air tersebut mengambang di langit.
"Awan sebetulnya kurang padat daripada udara yang berada di bawahnya," ungkapnya.
(aeb/nwk)