Sistem Ekonomi Tradisional: Ciri-ciri, Kelebihan, dan Kelemahan

ADVERTISEMENT

Sistem Ekonomi Tradisional: Ciri-ciri, Kelebihan, dan Kelemahan

Novia Aisyah - detikEdu
Senin, 19 Des 2022 06:30 WIB
Warga mendorong gerobak yang berisi ikan beseng-beseng (Marosatherina ladigesi) yang telah dijemur di kawasan Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara, Kamis (8/12/2022). Menurut warga, akibat cuaca buruk yang terjadi dalam sepekan ini, membuat hasil tangkapan nelayan menurun sehingga harga ikan asin mengalami kenaikan dari harga Rp18 ribu per kilogram menjadi Rp25 ribu per kilogram. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/YU
Foto: ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT/Ilustrasi Sistem Ekonomi Tradisional: Ciri-ciri, Kelebihan, dan Kelemahan
Jakarta -

Sistem ekonomi tradisional biasanya terdapat pada masyarakat yang masih tradisional atau kegiatan ekonominya belum kompleks. Sistem ekonomi ini biasanya terdapat pada penduduk yang jumlahnya masih sedikit, sehingga ikatan kekeluargaan masih kuat.

Selain itu, kegiatan produksi dalam sistem ekonomi tradisional terbilang masih sederhana. Dikutip dari Ekonomi: Pelajaran IPS Terpadu untuk SMP Kelas VIII tulisan Mohammad Yasin dan Sri Ethicawati, tujuan perekonomiannya belum diarahkan untuk mencari keuntungan, melainkan masih dalam tahap mencukupi kebutuhan diri sendiri.

Contoh Sistem Ekonomi Tradisional

Walaupun dalam sistem ekonomi tradisional sudah dikenal adanya spesialisasi, tetapi faktor yang mendasarinya lebih kepada aspek turun menurun, bukan keahlian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu contoh sistem ekonomi tradisional adalah, orang tua yang bekerja sebagai petani, anaknya pun bekerja sebagai petani. Demikian juga misalnya pada keluarga nelayan yang meneruskan jenis pekerjaan yang sama.

Ciri-ciri Sistem Ekonomi Tradisional

Menurut buku Pelajaran Ekonomi SMP Kelas 2 karya Bambang Prishardoyo, Agus Trimarwanto, dan Shodiqin, berikut ini ciri-ciri sistem ekonomi tradisional:

ADVERTISEMENT
  • Belum terdapat pembagian kerja
  • Pertukaran dilakukan dengan barter dan belum mengenal uang
  • Tingkat teknologi amat sederhana dan jumlah produksi rendah
  • Jenis produksi ditentukan oleh kebutuhan
  • Masyarakat tidak mau menerima pembaruan
  • Alam adalah sumber kehidupan dan kemakmuran
  • Hasil produksi dan sistem distribusi terbentuk karena kebiasaan yang masih berlaku di masyarakat
  • Umumnya bersifat agraris, perikanan, dan peternakan.

Kelebihan Sistem Ekonomi Tradisional

  • Setiap orang termotivasi menjadi produsen
  • Pertukaran secara barter memungkinkan individu menjalin hubungan kekeluargaan yang erat
  • Pertukaran secara barter umumnya dilatarbelakangi kejujuran dan usaha di dalamnya tidak mencari laba.

Kelemahan Sistem Ekonomi Tradisional

  • Sulit menetapkan ukuran atau satuan pasti barang yang ditukarkan
  • Sulit mencari orang yang memerlukan barang yang ditukarkan
  • Terkadang persoalan kepuasan kerap diabaikan.

Dijelaskan dalam Perekonomian Indonesia oleh Royda, sekarang ini sudah tidak ada negara yang menganut sistem ekonomi tradisional. Kendati begitu, beberapa daerah pelosok masih menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.




(nah/nwy)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads