Sebagai negara yang berada di antara lempeng tektonik, Indonesia mempunyai banyak sesar, baik itu aktif maupun tidak.
Sesar atau patahan (fault) adalah bidang batas antara dua fraksi kulit bumi yang mengalami pergerakan relatif. Menurut salah satu unggahan Kemdikbud RI berdasarkan literatur oleh BMKG, salah satu lokasi yang biasa terjadi gempa bumi adalah di sekitaran sesar.
Secara umum, sesar terbentuk karena ada gaya menekan, menarik, atau kombinasi keduanya pada batuan. Oleh sebab itu, batuan tersebut tidak mampu lagi menahan gaya yang mengenainya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut arah pergerakan batuan terhadap bidang sesar dan gaya yang menjadi penyebab sesar, jenis sesar terbagi menjadi 3.
Jenis-jenis Sesar
Menghimpun informasi dari Kemdikbud RI, laman ESDM Provinsi Lampung, dan IPS Terpadu untuk SMP dan MTS Kelas VII Semester 1 karya Y Sri Pujiastuti dkk, berikut ini jenis-jenis sesar:
1. Sesar Normal
Sesar normal atau sesar turun atau normal fault adalah pergeseran yang dipengaruhi gaya gravitasi. Sesar ini terjadi saat gaya tekan mencapai gaya maksimum secara vertikal.
Disebabkan gaya tekan maksimum secara vertikal itu, salah satu bidang batuan bergerak ke bawah mengikuti bidang sesar. Terkadang, sesar turun ditemukan berpasangan, lempeng yang ada di antara dua sesar akan naik atau turun bergantung arah sesarnya.
Bagian lempeng yang turun disebut dengan terban (graben), sedangkan yang tetap disebut sebagai sembul (horst). Contoh dari sesar turun berpasangan adalah sesar Semangko di Sumatera.
2. Sesar Naik
Sesar naik atau reverse fault/thrust fault ditandai dengan salah satu blok batuan yang bergeser ke arah atas dan blok batuan lainnya bergeser ke bawah. Lokasi reverse fault biasanya terjadi di area di mana dua lempeng tektonik bertabrakan.
Pada sesar naik, gaya maksimum yang bekerja pada batuan berarah secara horizontal. Batuan yang ditekan gaya tersebut menyebabkan salah satu bagian batuan bergerak ke atas.
Daerah yang mengalami sesar naik biasanya ditandai dengan adanya sabuk pegunungan.
3. Sesar Mendatar
Sesar mendatar atau strike-slip fault disebabkan oleh gaya gesekan yang membuat lempeng-lempeng saling bergerak mendatar berlawanan arah. Sesar ini ditandai dengan arah pergerakan sejajar, baik ke kiri atau ke kanan.
Selain itu, sesar mendatar juga ditandai dengan adanya perpindahan tempat atau relative displacement secara berlawanan. Contoh sesar mendatar yang terkenal adalah sesar San Andreas di California.
(nah/pal)