5 Unsur Pembangun Puisi, Ada Majas hingga Lambang

ADVERTISEMENT

5 Unsur Pembangun Puisi, Ada Majas hingga Lambang

Novia Aisyah - detikEdu
Rabu, 14 Des 2022 09:30 WIB
Ilustrasi puisi untuk guru.
Foto: Istimewa/5 Unsur Pembangun Puisi, Ada Majas hingga Lambang
Jakarta -

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), puisi memiliki beberapa definisi. Pertama, puisi adalah ragam sastra yang bahasanya terikat dengan irama, matra, rima, dan penyusunan larik serta bait.

Kedua, puisi diartikan sebagai gubahan dalam bahasa yang bentuknya dipilih dan ditata secara cermat sehingga mempertajam kesadaran orang tentang pengalaman hidup dan membangkitkan tanggapan khusus melalui penataan bunyi, irama, dan makna khusus. Puisi juga didefinisikan sebagai sajak.

Menulis sebuah puisi yang indah memerlukan pemahaman mengenai unsur-unsur pembangun di dalamnya. Mengutip dari Direktorat Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, berdasarkan Modul SMP Terbuka Bahasa Indonesia kelas VIII oleh Direktorat SMP, unsur pembangun puisi ada lima.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

5 Unsur Pembangun Puisi

1. Majas

Majas adalah bahasa kias yang dipakai untuk melukiskan sesuatu dengan cara menyamakannya dengan sesuatu yang lain. Majas juga memiliki banyak jenis.

Beberapa jenis majas yang populer adalah personifikasi, ironi, hiperbola, retorika, dan lainnya. Salah satu contohnya adalah majas personifikasi yang berbunyi, "Pena itu menari-nari di atas kertas."

ADVERTISEMENT

2. Irama

Saat membacakan puisi di depan khalayak, tentunya tidak dibawakan dengan datar-datar saja. Supaya pembacaan puisi terdengar lebih bagus, diperlukan irama yang disesuaikan dengan teks puisi tersebut.

Irama adalah alunan bunyi yang teratur dan berulang. Fungsi irama adalah memberikan jiwa pada kata-kata yang ada dalam puisi.

3. Lambang

Lambang adalah tanda, gambar, maupun kata yang menyampaikan maksud tertentu yang dapat dipahami oleh pembaca. Beberapa contoh lambang yang bisa digunakan dalam puisi adalah bunga dan warna merah.

Bunga melambangkan keindahan. Sementara, warna merah melambangkan keberanian.

4. Kata Konotasi

Puisi banyak menggunakan kata-kata konotasi. Salah satu contohnya adalah kata benteng dalam lirik, "Kita berdiri bersama menciptakan benteng kokoh."

Makna kata benteng dalam lirik di atas yaitu, kekuatan yang diharapkan mampu dibangun oleh bangsa Indonesia. Maka, dapat dikatakan kata konotasi dalam puisi adalah kiasan atau perbandingan.

5. Imaji

Kata-kata imaji diselipkan dengan tujuan menimbulkan imajinasi atau khayalan seakan-akan pembaca atau pendengarnya merasakan, melihat, atau mendengar apa yang diungkapkan oleh penulis. Beberapa contohnya adalah diterpa kehangatan, bersinar, dan lain sebagainya.

Demikian beberapa unsur pembangun dalam puisi. Selamat belajar menulis puisi!




(nah/nwy)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads