Suhu: Pengertian, Alat Ukur, Akibat dan Contoh Soalnya

ADVERTISEMENT

Suhu: Pengertian, Alat Ukur, Akibat dan Contoh Soalnya

Devita Savitri - detikEdu
Rabu, 14 Des 2022 06:00 WIB
Close-up hand holding on thermometer for checking patient.
Ilustrasi termometer alat pengukur suhu Foto: iStock
Jakarta -

Suhu adalah ukuran kuantitatif terhadap temperatur baik panas dan dingin yang diukur dengan termometer menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

Sedangkan menurut Sumber Belajar Kemdikbud, pengertian suhu adalah suatu besaran untuk menyatakan ukuran derajat panas dinginnya benda. Suhu bisa juga disebut temperatur yang dalam besaran fisika memiliki satuan yang bernama skala suhu.

Detikers pasti sering mendengar satuan derajat Celsius? Nah itu adalah satuan suhu yang sering digunakan di Indonesia. Namun tak hanya Celsius ada satuan suhu lain dikutip dari buku IPA FISIKA : - Jilid 1 oleh Mikrajuddin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

4 Satuan Suhu

1. Skala Kelvin

Skala Kelvin diperkenalkan oleh Lord Kelvin (1824-1907) yang mengusulkan untuk menggunakan suhu nol mutlak (-273Β°C) sebagai skala 0 pada termometer. Cara pembacaan ini disebut dengan skala Kelvin dimana perubahan 1 derajat pada skala Kelvin sama dengan perubahan 1 derajat pada skala Celsius.

Namun suhu 0 derajat skala Kelvin dimulai pada suhu -273Β°C. Dengan demikian, 0Β°C sama dengan 273 Kelvin yang ditulis dengan huruf (K) tanpa derajat.

ADVERTISEMENT

2. Skala Celsius

Skala Celsius ditemukan oleh ahli astronomi asal Swedia Anders Celsius pada tahun 1742 yang mengusulkan suatu skala sebagai patokan mengukur suhu. Skala Celsius memiliki seratus derajat panas yang terbagi rata antara suhu air membeku dan mendidih.

3. Skala Reamur

Skala Reamur pertama kali diusulkan oleh Rene Antoine de Reaumur pada tahun 1731. Skala Reamur menyebutkan suhu es mencair diberi nilai 0Β°R dan suhu air mendidih diberi nilai 80Β°R.

4. Skala Fahrenheit

Skala Fahrenheit menyebutkan suhu es mencair diberi nilai 32Β°F dan suhu air mendidih diberi nilai 212Β°F. Skala Fahrenheit pertama kali diperkenalkan oleh ilmuwan Jerman bernama Gabriel Fahrenheit pada tahun 1724.

Alat Ukur Suhu

Melansir buku Kalor dan Suhu dalam Hidupku karangan Tri Wahyuni Lestari, S.Pd., M.Pd alat pengukur suhu disebut termometer.

Termometer pertama kali diteliti oleh seorang ilmuwan dan dokter dari Yunani bernama Galen pada tahun 170 M. Konsep awal dari pengukuran suhu oleh Galen disebut termoskop atau termometer tanpa skala.

Penelitian itu berlanjut hingga tahun 1593 oleh Galileo Galilei yang berasal dari Italia dengan penemuan Termometer Udara yang peka terhadap perubahan suhu hingga udara pada saat itu.

Meski diawali oleh Galen, Galilei dikenal dunia internasional dengan penemuan pertama termometer di tahun 1593. Kini termometer yang umum digunakan adalah termometer zat cair dengan pengisi pipa kapiler berisi raksa atau alkohol menurut Sumber Belajar Kemdikbud. Raksa dipilih sebagai isi kapiler termometer karena salah satunya karena raksa dapat mengukur suhu yang rendah hingga suhu yang tinggi yakni dari -39Β°C-357Β°C.

Sedangkan alasan alkohol menjadi pengisi termometer karena memiliki titik beku yang sangat rendah yaitu -114Β°C. Namun sayang nya termometer alkohol tidak dapat digunakan mengukur suhu yang tinggi karena hanya mencapai 78Β°C. Selain itu, berkat semakin majunya teknologi belakangan dikembangkan juga termometer digital.

Akibat Perubahan Suhu

Kembali mengutip Kalor dan Suhu dalam Hidupku karangan Tri Wahyuni Lestari, S.Pd., M.Pd perubahan suhu pada benda bisa mengakibatkan dua hal yaitu pemuaian dan penyusutan.

Pemuaian adalah perubahan suatu benda yang dapat menjadi bertambah panjang, lebar, luas atau berubah volumenya karena panas. Contohnya adalah sambungan rel kereta api.

Sedangkan penyusutan adalah perubahan pada suatu benda yang menjadi berkurang panjang, lebar, dan luas karena suhu dingin.

Dalam Modul IPA Suhu dan Kalor milik Kemdikbud disebutkan bila pemuaian suatu benda akan terjadi berbeda-beda sesuai dengan koefisien muai panjangnya.

Semakin besar koefisien muainya, saat dipanaskan benda lebih mudah bertambah panjang. Saat didinginkan benda lebih mudah bertambah pendek.

Dengan demikian koefisien muai panjang disebutkan dalam persamaan berikut ini:

Lt = L0 + a x L0 x DT
Keterangan:
Lt = Panjang akhir (m)
L0 = Panjang awal (m)
a = Koefisien muai panjang (m/Β°C)
DT = Perubahan suhu (suhu akhir-suhu awal).

Berikut ini adalah tabel beberapa koefisien muai panjang pada logam:

NoNama LogamKoefisien Muai Panjang (m/oC
1Alumunium0,000026
2Kuningan0,000019
3Tembaga0,000017
4Besi0,000012
5Baja0,000011

Contoh Soal

Terdapat dua utas kawat masing-masing mempunyai panjang yang sama yaitu 100 meter, yang pertama berbahan besi yang kedua berbahan kuningan. Jika terjadi kenaikan suhu dari 25Β°C menjadi 35Β°C. Tentukanlah pertambahan panjang kedua kawat tersebut!

Jawaban:

Pemuaian kawat besi:
Kenaikan suhu = 35Β°C - 25Β°C = 10Β°C
Lt = L0 + a x L0 x DT
Lt = 100 + 0,000012(100)(10)
Lt = 100 + 0,012
Lt = 100,012 m

Pemuaian kawat kuningan:
Kenaikan suhu = 35Β°C - 25Β°C = 10Β°C
Lt = L0 + a x L0 x DT
Lt = 100 + 0,000019(100)(10)
Lt = 100 + 0,019
Lt = 100,09 m

Nah itulah, penjelasan selengkapnya tentang suhu dari pengertian hingga contoh soalnya. Selamat belajar detikers!




(pal/pal)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads