Mendengar kata logistik rasanya sudah cukup umum di kehidupan sehari-hari. Akan tetapi, apakah detikers tahu apa yang sebenarnya dimaksud dengan logistik itu?
Daripada detikers bingung, berikut simak penjelasan lengkap lainnya seputar pengertian, tujuan, dan macam-macam aktivitas dari logistik di bawah ini.
Pengertian Logistik
Dikutip dari jurnal ilmiah berjudul Analisis Logistik (Studi Kasus Pada PT. Remenia Satori Tepas-Kota Manado) oleh Rio. A Kasengkang, logistik berasal dari bahasa Yunani kuno yang terdiri dari dua suku kata, yaitu Logic yang berarti rasional, masuk akal dan dapat dipertanggungjawabkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Suku kata yang kedua adalah Thios yang berarti berpikir. Apabila arti kedua suku kata itu dirangkai, memiliki makna berpikir rasional dan dapat dipertanggungjawabkan.
Pengertian logistik adalah seni dan ilmu, energi dan informasi, dan sumber daya lainnya, seperti produk, jasa, dan manusia, dari sumber produksi ke pasar dengan tujuan untuk mengoptimalkan penggunaan modal.
Selain itu, logistik adalah sekumpulan aktivitas fungsional (transportasi, pengendalian inventory, dan pergudangan, reverse logistics dan pemaketan), seperti dikutip dari buku Manajemen Lalu Lintas oleh Dr-Ing. Ir. Daud Nawir S.T., M.T.
Tujuan Logistik
Dikutip dari buku Manajemen Logistik dan Supply Chain Management oleh Abdurrozzaq Hasibuan, dkk, terdapat tiga tujuan khusus yang ingin dicapai dalam kegiatan logistik, yaitu
1. Tujuan operasional, yaitu agar persediaan barang dapat dilakukan dengan jumlah dan kualitas yang tepat serta waktu yang dibutuhkan.
2. Tujuan keuangan, yaitu agar pengeluaran untuk pengadaan barang dapat dilakukan secara efisien dengan hasil yang optimal.
3. Tujuan pengamanan, yaitu guna menjaga persediaan tidak terganggu oleh kerusakan, pemborosan, penggunaan tanpa hak, pencurian dan penyusutan yang tidak wajar lainnya, serta nilai persediaan yang sesungguhnya dalam sistem akuntansi. Selain itu, mendukung efisiensi dan efektifitas dalam upaya pencapaian tujuan organisasi.
Aktivitas Logistik
Menurut Stock dan Lambert, seperti dikutip dari buku Manajemen Logistik oleh Annisa Kesy Garside, membagi aktivitas logistik menjadi 13 macam:
1. Pelayanan Konsumen
Pelayanan konsumen (customer service) adalah suatu proses yang berlangsung di antara pembeli, penjual, dan pihak ketiga yang menghasilkan nilai tambah untuk pertukaran produk atau jasa dalam jangka waktu pendek dan panjang.
2. Peramalan Permintaan
Peramalan permintaan menentukan berapa banyak tiap barang yang diproduksi perusahaan harus didistribusikan ke berbagai pasar. Perkiraan ramalan yang tepat memungkinkan manajer logistik untuk menyediakan anggaran biaya dalam pelayanan permintaan konsumen.
3. Manajemen Persediaan
Aktivitas pengendalian persediaan bersifat kritis karena membutuhkan finansial yang cukup atas aktivitas tersebut, sehingga terdapat ketepatan antara kebutuhan konsumen dengan produksi.
4. Komunikasi Logistik
Komunikasi adalah jaringan vital diantara seluruh proses logistik dan konsumen perusahaan. Beberapa alat komunikasi logistik, seperti e-commerce, kode barcode, EDI (Electronic Data Interchange), Enterprise Resource Planning.
5. Penanganan Material
Kegiatan ini berhubungan dengan aliran bahan baku, setengah jadi, dan barang jadi dalam pabrik atau gudang.Tujuannya untuk meminimalkan jarak tempuh, meminimalkan WIP, serta meminimalkan kerugian perusahaan.
6. Proses Pemesanan
Beberapa komponen proses pemesanan, yakni:
a. Operasional, meliputi perubahan pesanan, pengiriman pesanan, invoicing, dan lain-lain.
b. Komunikasi, meliputi modifikasi kesalahan, koreksi pesanan, dan lain-lain.
c. Kredit dan elemen pengumpulan, meliputi pemeriksaan kredit proses penerimaan, dan lain-lain.
7. Pengemasan
Peran aktivitas ini adalah melindungi produk dari kerusakan ketika disimpan maupun diangkut dan memudahkan penyimpanan serta pemindahan produk, sehingga biaya penanganan produk bisa diminimalisasi.
8. Suku Cadang dan Dukungan Layanan
Aktifitas ini merupakan aktivitas pelayanan pasca penjualan kepada pelanggan. Peran manajemen logistik adalah meyakinkan pelanggan bahwa komponen dan suku cadang dari produk yang telah dibelinya tersedia kapanpun dan dimanapun pelanggan membutuhkannya.
9. Pemilihan Lokasi Pabrik dan Gudang
Pergudangan merupakan bagian integral dari semua sistem logistik yang berperan penting dalam melayani konsumen dengan total biaya yang seminimal mungkin, gudang juga merupakan jaringan primer di antara produsen dan konsumen.
10. Pengadaan (Procurement)
Aktivitas ini bertujuan: 1) memberikan aliran material, persediaan, dan pelayanan yang berkesinambungan yang dibutuhkan untuk menjalankan organisasi, 2) meminimalkan investasi persediaan dan kerugian.
11. Reverse Logistics
Aktivitas ini berhubungan erat dengan penanganan pengembalian barang-barang, yang penyebabnya bisa karena kerusakan, kadaluarsa, salah pengiriman, dan yang lainnya.
12. Transportasi
Kegiatan ini berhubungan dengan bagian dalam maupun luar departemen logistik.
13. Pergudangan dan Penyimpanan
Kegiatan ini berkaitan dengan penyimpanan produk sebelum dijual, dalam hal ini semakin lama waktu antara produksi dan konsumsi maka semakin besar pula tingkat dan jumlah persediaan yang dibutuhkan.
(pal/pal)