Perubahan fisika adalah perubahan pada benda sehingga benda mengalami perubahan wujud atau fisik saja. Benda yang mengalami perubahan fisika sifatnya tetap seperti belum berubah, hanya tampilan fisiknya yang berbeda, dikutip dari buku Perubahan Fisika dan Sifat Benda oleh Sulaiman.
Dalam kehidupan sehari-hari, mungkin banyak dari sebagian detikers tanpa disadari telah melakukan aktivitas atau menemukan suatu fenomena yang di dalamnya juga terdapat adanya perubahan fisika.
Misalnya, pada saat detikers menjemur pakaian terjadi perubahan fisika. Pakaian yang semula basah lama-kelamaan kering karena mendapatkan sinar matahari.
Panas dari sinar matahari menguapkan air yang terdapat pada pakaian seperti dikutip dari buku IPA Terpadu Jilid 1A oleh Mikrajuddi, dkk.
Pada artikel ini, akan mempelajari tentang perubahan fisika beserta contohnya. Simak penjelasan lengkap lainnya di bawah ini.
Pengertian Perubahan Fisika
Dikutip dari buku Top Sukses Fisika-Kimia SMP oleh Tim Presiden Eduka, perubahan fisika adalah perubahan yang mengubah suatu zat dalam hal bentuk, ukuran ataupun wujud, tetapi tidak mengubah zat tersebut menjadi zat baru.
Pada perubahan fisika hanya terjadi perubahan energi, tetapi jenis zat atau sifat kimianya tidak berubah.
Selain itu, sifat yang dimiliki oleh perubahan fisika adalah reversible (bolak balik) artinya dapat berubah ke bentuknya semula. Itulah mengapa perubahan fisika hanya bersifat sementara.
Faktor Perubahan Fisika
Perubahan fisika dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti dikutip dari Buku Pendalaman Materi (BUPERI) Ilmu Pengetahuan Alam: SMP/MTS Kelas VII oleh Dewi Nur Halimah dan buku BUPELAS Pemetaan Materi & Bank Soal IPA SMP Kelas 7 oleh Tim Maestro Genta, di antaranya:
1. Perubahan Wujud
Terdapat tiga wujud materi, yaitu padat, cair dan gas. Perubahan wujud dapat terjadi karena pendinginan dan pemanasan. Suatu zat dapat berubah wujud dari satu wujud ke wujud yang lain dan bisa dikembalikan ke bentuk semula.
Ada enam macam perubahan wujud serta contohnya adalah:
a. Melebur/mencair, yaitu perubahan wujud dari zat padat menjadi zat cair. Contohnya, es batu yang dibairkan di suhu ruang semakin lama akan mencair.
b. Membeku, yaitu perubahan wujud zat cair menjadi padat. Contohnya, air yang dimasukkan ke dalam freezer akan menjadi es batu.
c. Menguap, yaitu perubahan wujud cair menjadi gas. Contohnya, bensin menguap saat terkena udara.
d. Mengembun, yaitu perubahan wujud gas menjadi cair. Contohnya, uap air yang berasal dari air panas dalam gelas akan berubah menjadi cair setelah menyentuh tutup gelas.
e. Menyublim, yaitu perubahan wujud zat padat menjadi gas, tanpa melalui fase cair. Contohnya, kapur barus yang dibuka kemasannya lama-kelamaan akan habis karena berubah menjadi gas.
f. Menghablur/mengkristal, yaitu perubahan wujud gas menjadi padat. Contohnya, peristiwa pembentukan salju.
2. Perubahan Tekanan atau Perlakuan Mekanis
Perubahan ini dapat terjadi melalui penggerusan/penumbukan dan pemotongan. Contoh dari peristiwa ini, antara lain: biji kopi yang ditumbuk, kentang yang dipotong kecil-kecil, kain yang dipotong-potong menjadi pakaian, kayu yang dipotong menjadi, kursi atau meja, aluminium diubah menjadi sendok, panci dan teko.
3. Perubahan Pencampuran
Pencampuran zat-zat yang tidak bereaksi dapat mengakibatkan perubahan fisika. Zat-zat yang bercampur tersebut dapat dipisahkan kembali satu sama lain. Contohnya, gula, kopi dan garam yang dilarutkan ke dalam air.
Rasa asin dari garam ataupun rasa manis dari gula tidak berubah walaupun telah dilarutkan di dalam air. Butiran partikel gula maupun garam hanya berubah menjadi partikel larutan dan tidak menghasilkan zat baru.
4. Perubahan Bentuk Energi
Hukum kekekalan energi menyatakan bahwa energi tidak dapat hilang dan juga tidak dapat diciptakan. Energi hanya dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya. Contohnya, perubahan energi listrik yang terjadi pada kipas maupun lampu tidak mengubah sifat fisika dan kimianya.
5. Perubahan Ukuran
Ukuran materi dapat berubah jika materi tersebut dipecah. Contohnya, beras yang ditumbuk menjadi tepung beras. Pada peristiwa ini, sifat beras tidak berubah yang berubah hanya ukurannya. Hal ini dapat dibuktikan dengan menghitung massa jenisnya. Benda yang sama akan memiliki massa jenis sama meski ukurannya berbeda.
6. Perubahan Volume
Contoh dalam peristiwa ini adalah memuainya raksa atau alkohol dalam termometer jika menyentuh permukaan yang panas, sehingga bisa digunakan sebagai pengukur suhu.
Contoh Perubahan Fisika
Berikut beberapa contoh-contoh perubahan fisika, seperti dikutip dari buku IPA Terpadu (Biologi, Kimia, Fisika) oleh Djoko Arisworo; e-modul Strategi dan Bank Soal HOTS IPA SMP/MTs Kelas 7,8,9 oleh Tim Maestro Genta; dan buku Explore Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP/MTs VII oleh Sadiman, S. Pd., yaitu:
1. Sebuah batu besar yang jatuh dan pecah berkeping-keping menjadi batu-batu berbentuk kecil. Sifat dan bahan penyusun batu tetap seperti semula, hanya saja bentuknya berubah.
2. Lilin yang meleleh karena dibakar. Lilin tersebut berubah menjadi gas dan asap yang tidak bisa dilihat oleh mata. Asap dan gas yang dihasilkan tidak dapat mengembalikan bentuk lilin seperti semula.
3. Belerang dan serbuk besi dapat membentuk campuran heterogen, campuran ini dapat dipisahkan dengan bantuan magnet.
4. Tanah liat yang diubah menjadi guci.
5. Proses terjadinya hujan, disebabkan oleh air yang berubah menjadi uap air. Kemudian, terjadi proses kondensasi (pendinginan) di udara sehingga turun hujan.
Nah, itu dia penjelasan lengkap dari materi perubahan fisika. Selamat belajar ya detikers!
Simak Video "Konsep Multiverse dalam Sudut Pandang Agama"
[Gambas:Video 20detik]
(pal/pal)