Parasit Ini Ubah Perilaku Serigala Jadi Agresif

ADVERTISEMENT

Parasit Ini Ubah Perilaku Serigala Jadi Agresif

Anisa Rizki Febriani - detikEdu
Rabu, 07 Des 2022 06:30 WIB
Serigala merah
Ilustrasi hewan serigala (Foto: The Washington Post via Getty Im/The Washington Post)
Jakarta -

Detikers pernah dengar tentang parasit yang bisa kendalikan pikiran? Toxoplasma gondii namanya, parasit protozoa ini menginfeksi serigala di Taman Nasional Yellowstone.

Menurut laporan CNN World, parasit ini membuat para serigala yang terinfeksi meninggalkan kawanannya untuk bertualang sendiri demi menjadi pemimpin kawanan lain.

Ilmuwan telah memantau para serigala di Taman Nasional Yellowstone sejak tahun 1995. Sejak dulu hingga sekarang, mereka mengamati perilaku kawanan serigala melalui kamera pelacak. Bahkan, sekitar seperempat serigala mengenakan pelacak radio dan menjalani serangkaian tes darah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Serigala yang Terinfeksi Memiliki Perilaku Agresif

Disebutkan pada situs Live Science, Toxoplasma gondii bisa membuat serigala yang dijangkitinya lebih agresif dan menjadi pemimpin kelompok atau malah meninggalkannya. Hal itu diketahui para ahli lewat analisa terhadap lebih dari 200 serigala abu-abu di Taman Nasional Yellowstone.

Kehadiran parasit ini menarik perhatian Connor Meyer, seorang mahasiswa doktoral di Lab Ekologi Ungulate University of Montana. Menurutnya, Toxoplasma gondii mempengaruhi kecenderungan hewan untuk berperilaku berani dan mengambil risiko.

ADVERTISEMENT

Serigala abu-abu di Yellowstone diduga terjangkit Toxoplasma gondii karena berkeliaran di sekitar gunung vulkanis yang sama dengan kucing cougar yang terinfeksi serta memakan feses kucing lain.

"Serigala yang positif Toxoplasma gondii memiliki kemungkinan 46 kali lebih besar menjadi pemimpin kelompok daripada serigala yang negatif," kata ahli biologi satwa liar, Kira Cassidy.

Dampak Lain dari Parasit Toxoplasma Gondii

Mengutip dari Arstechnica, pemimpin kelompok yang terinfeksi Toxoplasma gondii akan meningkatkan jumlah serigala yang terinfeksi melalui reproduksi.

Sementara itu, serigala hamil yang terinfeksi parasit akan mengalami keguguran, dan serigala yang tak punya rasa takut lebih sering menderita cedera fatal.

Serigala merupakan makhluk sosial yang banyak belajar dan meniru perilaku pemimpin mereka. Karenanya, pemimpin yang terinfeksi Toxoplasma gondii cenderung berperilaku agresif dan berani mengambil risiko.

Perilaku berani mengambil risiko ini dinilai berbahaya, sebab hal tersebut akan mengakibatkan anggota kelompok serigala terbunuh. Para ahli menerbitkan hasil penelitian mereka di jurnal Communications Biology.

Toksoplasma Lazim Menjangkiti Manusia

Toxoplasmosis atau lazim dikenal dengan Toksoplasma, penyakit yang disebabkan infeksi Toxoplasma gondii sebenarnya umum dijumpai, terutama bagi mereka yang memelihara kucing.

Dilansir dari situs Mayo Clinic dan Center for Disease Control and Prevention (CDC) AS, manusia bisa terinfeksi parasit ini melalui:

1. Konsumsi daging dan makanan laut yang belum matang, baik yang sengaja atau tidak disengaja (seperti tertelan)
2. Kotoran kucing
3. Minum air yang terkontaminasi parasit Toxoplasma gondii
4. Tak sengaja menelan parasit melalui kontak dengan kotoran kucing yang mengandung Toxoplasma seperti:
Membersihkan kotak kotoran kucing yang mengandung Toxoplasma
Menyentuh atau tak sengaja menelan apapun yang pernah berkontak dengan kotoran kucing yang mengandung Toxoplasma
Tak sengaja menelan tanah yang terkontaminasi Toxoplasma (tak cuci tangan setelah berkebun atau makan buah/sayuran yang tak dicuci bersih setelah dipetik)
5. Ibu hamil yang menularkan pada janinnya
6. Transfusi darah yang terinfeksi Toxoplasma atau menerima transplantasi organ yang terinfeksi Toxoplasma

Mayoritas orang yang terinfeksi Toxoplasma gondii tidak menyadarinya karena tidak memiliki gejala sama sekali. Gejalanya seperti flu dengan pembengkakan kelenjar getah bening atau nyeri otot yang berlangsung selama sebulan atau lebih.

Manusia yang terinfeksi Toksoplasma yang parah bisa menyebabkan kerusakan pada otak, mata atau organ lain. Bila parasit ini menginfeksi organ mata bisa menyebabkan penurunan penglihatan, nyeri dengan cahata terang, kemerahan pada mata dan keluar air mata.

Namun, sistem imun yang sehat cukup untuk menangkal infeksi penyakit ini.




(aeb/nwk)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads